Filosofi bisnis yang seringkali ditekankan oleh Jeff Bezos adalah “Bekerja Keras, Bersenang-senang dan Membuat Sejarah”. Rahasia sukses yang diyakini Jeff adalah layanan terbaik bagi pelanggan. Sejak awal membangun Amazon.com, Jeff telah memiliki Visi bahwa perusahaan yang dibangunnya ini akan menjadi tempat untuk orang-orang di dunia menemukan dan mengetahui segala sesuatu yang mungkin ingin mereka beli secara online. Tujuannya bukan untuk menjadi “toko buku...
Ciri unik yang diawali oleh Amazon.com adalah menyimpan data tentang buku yang pernah dibeli, merekomendasikan buku serupa yang terkait, mengundang pelanggan untuk menyampaikan resensi buku dan kemudian menampilkannya pada situs web. Suasana yang dibangun oleh Jeff juga seperti forum atau perkumpulan, yang tak hanya sekedar toko jual beli. Sistem dan pola seperti ini kemudian banyak dicontoh dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan perdangan onlne (e-commerce)...
Awalnya, Jeff Bezos melihat bisnis pesanan lewat surat, ia menganalisis 20 barang terlaris yang dijual lewat surat. Semakin ia mempelajari, mengeksplorasi, dan memperhatikan sekelilingnya, semakin ia menemukan bahwa buku adalah salah satu item yang dapat menjadi bisnis raksasa dan belum ada saat itu yang mendominasi bisnis buku. Ia menganalisis fakta dan bentuk bisnis buku, berbicara tentang bisnis buku dengan banyak orang yang ditemuinya...
Tentu kita kenal Amazon.com,
e-commerce terbesar di dunia. Majalah Time menyebut pendirinya yaitu Jeff
Bezos sebagai ‘Raja Perdagangan Virtual’. Jeff Bezos juga dikenal sebagai orang
yang memiliki karakter dan sikap yang kuat dalam membangun harapan dan
mimpinya.
Berikut ini, saya ingin berbagi
tentang inspirasi yang saya dapatkan pada buku : “Dari Garasi, Jeff Bezos
mendirikan Amazon.com”. Saya akan membaginya ke dalam 4 sub sesuai insight yang saya dapatkan dari membaca buku ini : (1. Belajar Dari Jeff Bezos-Amazon.com ; 2. Temukan Passion dan Lihat Peluang; 3. "Tumbuh Besar dengan Cepat" 4. Bekerja Keras, Bersenang-senang dan Membuat Sejarah).
Now..kita kenali dan pelajari nilai-nilai yang bisa kita gali dari seorang Jeff Bezos :)
Jeffrey Preston Bezos yang
dikenal dengan Jeff Bezos, lahir di Albuquerque- New Mexico (12 Januari 1964).
Sejak kecil, orangtua dan gurunya mengakui bahwa Bezos adalah orang yang tekun dan berkonsentrasi dengan apa
yang dikerjakannya. Misalnya saat ia menginginkan memiliki mainan berupa box
kubus dari ibunya, tapi ibunya menolak karena mainan itu begitu mahal. Namun
Bezos mengumpulkan semua peralatan yang dibutuhkan dan membuat box kubus-nya sendiri.
Di masa kecilnya, ia juga fokus dan
bila terkonsentrasi pada satu aktivitas akan sulit berpindah ke aktivitas
lainnya sebelum selesai dikerjakan. Di masa kecilnya, ia terbiasa dididik
mandiri dan berani membuat keputusan sendiri.
Ia menjadi pelajar berprestasi
dan berhasil masuk ke Princeton University, di program fisika bergengsi dan merupakan
salah satu dari 25 siswa terhebat. Namun di pertengahan studinya, Bezos
memutuskan pindah jurusan karena menyadari bahwa di jurusan Fisika yang telah
ia jalani, ia menghadapi orang-orang jenius tulen yang menurut
Bezos..masing-masing mereka otaknya “tersambung” secara berbeda. Sehingga ia
memutuskan untuk meninggalkan kuliah sebelumnya dan mengikuti ketertarikannya
untuk belajar ilmu komputer dan teknik elektro. Lulus dengan predikat summa cum
laude, Bezos telah memiliki pengalaman bekerja selama duduk di bangku kuliah.
Ia mengikuti internship di beberapa perusahaan besar seperti IBM. Bahkan ketika
lulus, ia telah direkrut oleh 3 perusahaan besar (Andersen Consulting, Intel
dan Bell Laboratories). Namun ia menolak tawaran itu dan mencari-cari tawaran
pekerjaan lain sambil berusaha mendirikan perusahaannya sendiri.
Bezos muda memiliki pengalaman
bekerja di beberapa perusahaan, yang membidangi jejaring komputer, financial,
bisnis keuangan internasional. Ia juga beberapa kali dipromosikan di tempatnya
bekerja karena sikap kerjanya yang luar biasa dan inovatif. Jeff Bezos selalu melihat
cara yang berbeda dan lebih baik
dalam melakukan sesuatu. Hingga pada suatu titik dalam karirnya, ia semakin
menemukan passion dan ketertarikannya pada internet serta melihat adanya peluang bisnis internet baru. Ia
memikirkan hal yang dapat dijual di internet.

** artikel terkait :
- Temukan passion dan lihat peluang
- Tumbuh Besar dengan Cepat
- Bekerja Keras, Bersenang-senang dan Membuat Sejarah
Resensi dan ulasan singkat buku oleh Penny Hutabarat
Have you ever listened to the song by Greyson Chance “Waiting outside the lines”? Yes, that song is more likely talking about living your life to the fullest. This is one part of the lyrics : “Stuck in the same position, you deserve so much more. There’s a whole world around us, just waiting to be explored. I’m waiting, waiting, just waiting outside...
Saya menemukan diri saya memiliki passion dalam menulis, tepatnya pada 5 tahun belakangan ini. Walaupun sebenarnya sejak kecil saya sudah senang menulis, tetapi keseriusan untuk mencintai dunia menulis itu kian muncul akhir-akhir ini. Menuliskan apa yang saya lihat, baca dan dengar atau yang saya perhatikan dari sekeliling. Itu adalah kebiasaan menyenangkan yang saya geluti dari kecil. Sejak SD, kemanapun pergi saya selalu membawa...
![]() | |
labirin |
Hampir setiap hari, Sniff dan Scurry mengatur strategi bahkan mengubah cara dan strategi mereka untuk mencari dan mendapatkan cheese di labirin-labirin tempat mereka biasa mendapatkan cheese yang lezat. Strategi yang mereka rencanakan untuk menemukan cheese tak pernah rumit dan berbelit-belit, mereka tidak menganalisis begitu dalam dan lama untuk mendapatkan cara bagaimana menemukan cheese di labirin yang berkelok-kelok dan sulit dilalui. Sekali waktu mereka mencoba mengelilingi labirin itu, dan tidak selalu mereka bisa mendapatkan cheese untuk santapan mereka. Sehingga mereka harus berpindah ke labirin tempat yang lainnya dan mulai mencari-cari cheese lagi.
![]() | |
Scurry |
Mereka sudah saling mengenal kemampuan masing-masing, saat sampai di labirin tempat dimana mereka berusaha mencari cheese, biasanya Sniff langsung mengambil langkah perlahan mengendus-endus…hidungnya sangat peka..ia seolah menjadi penunjuk arah ke tempat dimana cheese berada. Scurry tidak tinggal diam, ia menggunakan kemampuannya yang dapat berlari cepat, siaga dan tak mudah menyerah. Hari itu, saat mencari cheese, mereka menemukan suatu tempat di dalam labirin, yang penuh dengan cheese di kanan kiri dan depan mereka. Sniff dan Scurry merasa senang dan bangga karena mereka bisa menemukan dan mendapatkan cheese yang begitu banyak dan bisa menjadi santapan mereka untuk berhari-hari.
Seminggu berjalan, cheese yang mereka dapati sudah habis persediaannya. Di saat itu pula, Sniff sedang tak bersemangat dan hanya terbaring di atas tempat tidurnya. Ternyata Sniff sakit, akhirnya Scurry pun pergi sendirian ke labirin untuk mendapatkan cheese sebagai santapan hari itu. Ia terus bergegas, berlari cepat dan mencari ke setiap jalan berkelok-kelok di labirin kemudian berlari lagi dan berlari lagi mencari-cari. Ternyata ia tak menemukan sedikit pun cheese hari itu, justru Scurry merasa kelelahan dan sulit untuk kembali pulang karena ia telah menghabiskan waktu berlari dan tergesa-gesa mencari cheese kemana-mana. Ia menyadari sulit rasanya mendapatkan cheese tanpa kehadiran Sniff yang peka mengendus-endus dan selalu menjadi ’penunjuk arah’ bagi Scurry untuk berlari mendapati letak cheese berada. Hingga 3 hari lamanya, Sniff sakit dan Scurry tidak juga menemukan cheese untuk santapan mereka.
Di hari berikutnya, setelah Sniff kembali merasa lebih baik dan siap untuk memulai perjalanannya bersama Scurry, mereka mulai meraih keberhasilan-keberhasilan di setiap labirin berkelok-kelok yang mereka lalui. Mereka mulai mengatur strategi kembali, dalam waktu yang singkat dan tidak rumit mereka mulai bergerak dan berhasil menemukan cheese yang jumlahnya lebih besar dari sebelumnya. Bahkan mereka tidak pernah kekurangan cheese dalam waktu lama karena mereka menemukan ruangan besar di tengah labirin yang penuh terisi cheese yang lezat.
Cerita ini merupakan suatu ilustrasi atau mungkin dapat dikatakan analogi dari kehidupan pekerjaan di hari-hari kita. Kita harus menyadari bahwa team work itu penting. Kita harus memahami dan mengenali kemampuan/ potensi rekan kita bahkan potensi diri kita sendiri. Terkadang strategi yang kita rancang untuk memperoleh apa yang kita harapkan dan inginkan pun tak perlu terlalu dalam dan berbelit-belit. Kita hanya perlu memulainya dan mengerjakannya seperti Sniff yang peka dan Scurry yang lincah dan cepat. Kita tak akan pernah tahu bila mungkin kita terlambat mendapatkan cheese (sesuatu yang kita inginkan atau menjadi tujuan dan target kita), hanya karena kita begitu lama duduk dalam suatu masalah dan terus berpikir untuk menemukan caranya. Kita perlu memulai dan mengerjakan, sebab ide dan rencana-rencana mungkin akan muncul bersamaan dengan saat kita mulai menjalani dan mengerjakannya.
Bekerja secara team work menunjukkkan bahwa kita individu-individu yang saling membutuhkan. Tanpa Sniff yang peka, akan sulit bagi Scurry untuk mulai beraksi mencari apa yang mereka impikan/ inginkan.
Satu hal, mereka sama-sama punya tujuan yang jelas yaitu mendapatkan cheese (yang menggambarkan tujuan/ keberhasilan/ harapan mereka). Itu juga yang harus menjadi bagian dalam kehidupan kerja kita yaitu memiliki tujuan yang jelas dan visi yang sama.
Dengan tujuan dan visi yang sejalan, saya-Anda dan rekan-rekan lainnya dalam dunia kerja dapat saling melengkapi untuk meraih keberhasilan-keberhasilan yang diharapkan.
*Ini adalah cuplikan buku " Who Moved My Cheese" (author : Spencer Johnson), yang saya narasikan kembali secara singkat dengan bahasa sendiri.
Di saat weekend yang santai, menikmati waktu untuk duduk dan merenung, satu hal yang seringkali “hinggap” dalam benak saya adalah mimpi dan cita-cita yang rasanya entah sudah berapa kali saya tuliskan dan saya gambarkan dalam “kotak impian” saya. Hampir sering saya merancang kumpulan bayangan dan proyeksi saya akan cita-cita itu. Kadang rasanya seperti puzzle yang masih terpisah-pisah dan belum tersambungkan. Ketika saya membuka...