• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

art work

Using Small Steps to Accomplish Your Dream Project

02.24

Meraih cita-cita dan impian tak harus terburu-buru layaknya mengejar waktu. Mewujudkan project impian, kamu tak perlu bertarung dengan waktu, tapi bersahabatlah dengan waktu dan lakukan langkah kecil yang mampu kamu jajaki satu demi satu.

Mengapa? Saat ini kita hidup dan tinggal di tengah gaya hidup yang cenderung instan, ingin cepat dan mengumbar beragam cara untuk mencapai sesuatu. Tapi teknologi ada untuk membantu dan memudahkan aktivitas kita, bukan untuk menguasai sebagian besar waktu kita. Memang dengan kehadiran teknologi sesuatu dapat lebih cepat untuk diproses, dibagikan dan disebarkan. Tetapi seringkali kita dibanjiri oleh berbagai informasi, pilihan dan bahkan keinginan sehingga kita melakukan langkah-langkah yang massiv, tidak terarah pada apa yang ingin kita capai. 


Seringkali kita membenarkan dan meyakini mitos yang mengatakan bahwa: ukuran dari langkah yang kita ambil menentukan ukuran kesuksesan yang kita capai, hingga cenderung merasa bahwa hasil yang besar dapat diraih dengan langkah yang besar dan cara yang besar. Kenyataannya tidak selalu seperti itu. 

Pernah mendengar filosofi Tao Te Cing yang menyebutkan :
“ The journey of a thousand miles begins with a single step”. Ya..a single step.  


Kita perlu membiasakan diri bahwa langkah kecil atau small steps yang dilakukan dan dilatih dengan disiplin setiap hari, akan membawa kita lebih baik untuk sampai di tujuan yang akan kita capai. Dalam langkah kecil yang tak terburu-buru, kita dapat merasakan setiap moment sebagai fase pembelajaran dan melihat moment sederhana sebagai sesuatu yang mampu menginspirasi diri kita.


===

Dalam bulan –bulan pertama pada proses pembuatan Debut EP (Mini Album),  saya sempat merancang ­ timeline yang ketat. Menjabarkan beragam hal yang perlu saya kerjakan,lalu men-set waktu penyelesaian. Timeline yang saya buat cukup dekat dan sekarang saya bisa mengatakan bahwa rencana  saat itu cukup terburu-buru bila diimplementasikan. 

Mulailah saya mengerjakan prosesnya, dan saya menemukan bahwa langkah besar tak selalu membawa pada hasil besar. Tapi ketika saya membuat langkah-langkah kecil yang berkala, justru saya bisa merasakan manfaatnya.


Ketika pertama kali saya merancang project mini album, lalu menentukan tim dengan siapa saya akan berkolaborasi,  dan berapa lama waktu yang akan ditempuh untuk pengerjaannya.....saya mencoba membuat langkah besar saat itu dengan optimis dapat mengerjakannya dalam 3 bulan. Namun itu tidaklah berjalan dengan mulus.


Saya memperbaiki pola pengerjaan project impian saya dengan melakukan small steps. Selama beberapa bulan dan di setiap hari saya menyisihkan 1 – 2 jam membaca buku-buku tentang project music independent,  music marketing, dan buku-buku tentang entrepreneurship. Lalu dari buku yang saya baca, saya mendapatkan insight yang sangat membantu dalam mengerjakan proses pembuatan mini album. Saya juga mendapatkan inspirasi untuk kemudian saya tuangkan dalam rancangan project yang saya kerjakan. 


Selain itu, saya mengevaluasi kembali rancangan awal yang saya buat, dan mengeliminir hal-hal yang tidak efektif untuk dilakukan. Dengan cara tersebut, saya bisa lebih fokus pada langkah-langkah kecil yang mampu saya realisasikan. Saya bertanya pada diri saya secara intens, apa tujuan mewujudkan project ini. Dan ini membantu mengingatkan saya dengan apa yang harus menjadi prioritas untuk dilakukan. 

Sejak itu, saya pun melakukan langkah-langkah kecil yang lebih berdampak. Saya menyisihkan waktu setiap hari untuk melatih lagu-lagu ciptaan saya dan menulis lagu-lagu baru dengan lebih fokus, santai dan mengalir. Saya berdiskusi dengan teman yang memiliki pengalaman dalam pembuatan album secara independent label dan melakukan riset pasar. 

Langkah-langkah kecil yang bertahap ini dapat saya lakukan dengan lebih baik,  setelah saya memilih untuk tidak mengerjakan berbagai list rencana yang saya susun. Tapi justru fokus pada satu sampai dua langkah kecil dalam beberapa waktu namun hasilnya sangat berpengaruh untuk berjalannya project tsb.    
moment dan inspirasi

Secangkir cokelat hangat

04.40
Saya bertemu seorang sahabat yang 7 tahun terakhir ini kami hampir belum pernah bersua lagi.Dia bertugas di daerah dan saya di jakarta. Hampir jarang berkomunikasi, hanya sesekali lewat bbm atau facebook. Hingga hari ini bertemu dan kami berbincang-bincang tentang banyak hal : pekerjaan, teman, keluarga, jodoh dan mimpi.

Bersama secangkir coklat panas, kami berbincang-bincang dan berbagi cerita. Tujuh tahun ternyata waktu yang tak terasa lama ya, sepertinya baru beberapa tahun kemarin kami kuliah bareng dan lulus dari almamater yang sama. Tapi tujuh tahun juga adalah waktu yang cukup menempa saya dan dia menjadi pribadi yang semakin bertumbuh dan berkarakter. Ini terasa saat kami ngobrol tentang banyak hal dan saya bersyukur selain ia terlihat semakin mature, teman saya ini juga tetap punya nilai-nilai positif yang ia bagikan lewat obrolan, sebagaimana dulu saat di masa kuliah.

Tentang pekerjaan, ia bercerita tantangan yang sedang dihadapinya saat ini. Pressure yang cukup tinggi dari atasannya. Teman saya ini adalah outstanding person, di usia muda dia dipercaya memimpin tim yang berhubungan dengan sektor bisnis di dunia perbankan. Ia telah melalui tantangan pekerjaan dimana ia bekerjasama dengan beberapa atasan yang berbeda selama 7 tahun terakhir dan bahkan ia bertanggungjawab atas beberapa daerah di indonesia untuk bidang kerja yang ia jalani. Tapi hari ini, saya lihat dibalik cerianya ia juga sedang resah dengan pekerjaannya. Ia mengalami satu titik jenuh yang setelah 7 tahun membuat dia kemudian ter'bangun' untuk menemukan passion nya. Ia jenuh dengan sistem kerja yang menuntut dia menghabiskan begitu banyak waktu di kantor setiap hari, atasan yang dirasakan tak mampu memberi 'role model' dan 'semangat kerja' yang baik untuk lingkungannya, dan satu hal yaitu kemacetan di jalan yang membuat dia tiba di rumah hingga larut malam.

Ia kemudian menanyakan bagaimana kehidupan saya? Tanpa sadar, cerita awal yg saya bagikan ke dia adalah tentang dream project yang sedang saya kerjakan. Dan bagaimana sedikit banyak dream project itu juga terhubung dengan pekerjaan dan pengalaman kerja saya di waktu lalu. Ia berpendapat bahwa ia menginginkan seperti yang saya ceritakan yaitu living the dream and mengerjakan sesuatu yang sesuai passion. Saya yakin dia bisa dan mampu melakukannya, tinggal ' mau atau tidak'. Saya juga sampaikan ke dia bahwa dream project yang saya kerjakan belum selesai, masih proses. Tapi ia juga menyakinkan saya bahwa tidak perlu terburu-buru, jalani prosesnya.

Ia menyampaikan ide yang ia temukan satu hari sebelum pertemuan kami, yaitu dia menghadiri seminar yang bertema Crowdfunding. Lalu dia tergerak untuk mengerjakan sesuatu yaitu membuat produk kemasan bercita rasa indonesia yang bisa dia ekspor ke luar negeri. Ia sudah memiliki network di luar negeri dan akses untuk memasarkannya, tinggal menggali resources untuk mengembangkan produknya. Ia ragu apakah itu ide bagus untuk ia kerjakan. Saya mengatakan pada dia bahwa sebelum ide itu diwujudkan, tidak ada istilah ide yang bagus...tak seorang pun yang akan tau itu bagus atau tidak tanpa mewujdukannya.
Ia meminta masukan dan pendapat saya tentang langkah-langkah apa yang perlu ia mulai untuk bisa mengerjakan ide itu. Saya berdoa dan berharap semoga mimpinya itu menjadi kenyataan. Saya tau passion nya dari sejak kuliah adalah berdagang atau wirausaha. Dan mungkin..ya 'mungkin' dia perlu kembali ke passion yang sebenarnya ia kenali dalam dirinya dan pernah ia jalani di waktu sebelumnya.

Bicara mimpi (dream) dan passion menyenangkan tapi juga tak mudah untuk dikerjakan. Jalani saja. Paling tidak kita tidak akan menyesal suatu hari nanti karena belum pernah menjalankan apa yang kita yakini sebagai passion kita. Saya tidak mengatakan pada teman saya bahwa dia sebaiknya mengejar passion nya dan meninggalkan pekerjaannya, Tidak sama sekali! Bila passion bisa dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan sehari-hari di kantor, why not? Tapi bila waktu pekerjaan di kantor memang betul-betul menyita banyak waktu sehingga sulit untuk membaginya dengan passion kita, tentu pilihan kembali ke diri kita sendiri.

Coklat hangat kayu manis yang menemani perbincangan kami hampir ludes, tapi obrolan kami masih mengalir dan seolah banyak cerita selama 7 tahun yang ingn kami bagikan. Ia juga bercerita tentang keluarga dan pasangan hidupnya. Saya turut senang mendengar cerita bahagianya. Dan yang cukup membuat saya tak berkedip beberapa saat adalah ketika dia seolah menasehati saya `jodoh itu pasti ada dan disediakan Tuhan, tapi yang kita belum tau kan waktunya ya. Gak harus dipaksakan sekarang atau 2 tahun lagi kok, kalau gak cocok buat apa...kan dia jadi teman hidup sepanjang umur. Kalau usia 40 misalnya baru menikah, why not..kalau memang kita baru bertemu yang cocok untuk jadi teman hidup di usia itu. Dulu gw gak pernah tanya atau khawatir jodoh gw, tapi tetap bawa dalam doa setiap hari. Nyatanya, dengan cara yang gak gw duga..Tuhan pertemukan gw dengan pasangan hidup gw sekarang. Jalani saja apa yang bisa kita kerjakan dan berdoa.Kalau sekarang elo dikasih kesempatan untuk mewujudkan impian lo, jalani saja. Kesempatan seperti ini gak akan datang 2 kali kan`.

Pembicaraan mulai makin serius ya hehe. Lalu dia mengulang kalimat saya di awal yang mengatakan `ternyata lambat gak selamanya buruk, kadang mengerjakan sesuatu dengan lambat kita ketemu sesuatu yang gak kita temuin ketika terburu-buru dan tergesa-gesa`. Ia merasa bahwa kalimat itu mengena dengan dirinya dan betapa ia juga tersadar, seperti yang gw rasakan beberapa tahun terakhir, bahwa terburu-buru seringkali tidak membawa kita kemana-mana. Ketika kita tenang, dan pada moment atau proses tertentu kita bergerak lambat...seringkali kita menemukan jawaban sederhana dari pertanyaan kita. Manusia seringkali membuat sedikit hal dan banyak hal kian rumit. Padahal mungkin apa yang dicarinya ada berjalan tak jauh di dekatnya atau hanya tinggal beberapa jejak. Tapi karena ke-aku-an dan keinginan untuk serba cepat, kita berputar putar dan membuat sesuatu makin rumit. Tuhan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Jalani saja, syukuri selalu dan seperti secangkir cokelat hangat di genggaman tangan ini...biarlah kehadiran kita membawa kehangatan yang manis dan baik untuk orang-orang di sekeliling kita.
impian

Mimpi jadi Penulis (?)

02.35
Pernah kamu bangun di pagi hari dan tetiba ada suatu keinginan banget saat terbangun? Kali ini agak mengejutkan untuk saya pribadi ;) karena dua hari lalu saya terbangun dan langsung merasa kok pengen banget jadi penulis dan membuat buku. Hehe ini beneran...tidak dilebih-lebihkan, sampai-sampai seharian itu saya beberapa kali kepikiran saya akan menulis tentang apa ya dan membayangkan bentuk buku yang akan saya buat :-0

Saya memang senang menulis, apakah menulis di blog, menulis untuk project yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun menulis lagu. Tapi moment pagi itu beda, terbangun kok ya dengan perasaan pengen banget menjadi penulis (tepok jidat). 

Tapi ketika flashback, baru saya semakin sadar dan ingat bahwa dari kecil dulu saya memang seringkali menulis. Ketika SD, saya biasa menulis cerita pendek tentang persahabatan lewat ilustrasi atau parabel binatang. Lalu ketika saya mendengar pidato seseorang, misalnya, saya menuliskan di notes kecil saya hal-hal menarik yang saya dapatkan dan menginspirasi. Saya juga sering iseng membuat puisi sederhana, belum bisa puisi ala-ala pujangga :) hanya bahasa puisi sederhana saja. 

Lalu di masa sekolah, kuliah...keterampilan menulis saya terasah. Tugas-tugas menuntut saya harus banyak menulis dan terampil menulis. Di dunia kerja pun seperti itu, pekerjaan saya sebagai Humas (Public Relations) dituntut untuk mampu menulis. Sepertinya memang ketrampilan menulis ini cukup melekat dalam keseharian saya. Menulis di blog adalah salah satu yang saya sukai, walaupun tidak semua tulisan saya publish di blog ini. 

Sekarang saya duduk sambil menulis ini dan berkata dalam diri "saya harus bersyukur punya mimpi jadi penulis...ya penulis yang tidak berhenti bermimpi! 



Keep writing..keep writing..because you love writing"

impian

A Spine-Tingling Conversation :Kalau bukan sekarang, kapan lagi!

02.19
Siang ini saya dikunjungi oleh seorang teman, sekaligus saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan di suasana setelah lebaran. Kami juga ngobrol tentang aktivitas masing-masing. 
Kami selalu antusias berdiskusi apalagi bila itu berhubungan dengan musik. Teman saya ini salah satu yang sering memancing ide-ide brillian muncul dari percakapan kami :). Iya cukup mengenal saya, terutama dalam pekerjaan, studi dan perjalanan bermusik saya. 

Ada satu hal yang begitu "menyengat" saya dari diskusi kami ini..a spine-tingling conversation ..yaitu saat teman saya ini mengatakan : "Kamu udah punya semuanya (red : resources untuk berkembang di dunia musik). Dan kalau bukan sekarang, ya kapan lagi. Yang penting cuma kamu jangan takut salah, mungkin di karya pertama (red : awal) ada yang kurang, itu biasa..tetap kerjakan aj..nanti di karya berikutnya (kedua, ketiga, keempat, kelima) pasti jauh lebih baik". 

Kata-katanya dalam  perbincangan ini, sejenak 'menyengat' dan memotivasi saya. Selain karena dia sosok yang jarang memberikan pujian yang personal dan tipe orang yang sedikit berbicara banyak bertindak :), saya tau dia mengatakannya dengan objektif dan serius. Keragu-raguan yang kadang muncul di benak saya tentang passion project  yang saya kerjakan, seolah makin terkikis setelah mendengar perkataan teman saya itu. Saya lebih yakin untuk mengerjakannya. 

Apakah gagal atau berhasil itu bukan tujuan saya. Tapi berbagi dan belajar dari prosesnya, itu hadiah berharga untuk saya. 


Dear God, may You bless my passion and dreams. I don't do my work and passion for fame, recognition, accolades or notoriety. I do it because i cannot not sing and write. I want to use my talent for Your glory.

Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ▼  Agustus (4)
      • Using Small Steps to Accomplish Your Dream Project
      • Secangkir cokelat hangat
      • Mimpi jadi Penulis (?)
      • A Spine-Tingling Conversation :Kalau bukan sekaran...
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top