Leaving Isn't Always A Bad Thing
02.24
Akhir-akhir ini beberapa teman sering berdiskusi bersama saya, tentang leaving or quiting. Sesuatu yang dalam persepsi kita...menjadi suatu hal yang cenderung menakutkan, tidak pasti dan menguras energi untuk berfikir juga mempertimbangkannya. Tapi saya belajar sesuatu dari diskusi-diskusi dengan beberapa teman dan dari apa yang pernah saya alami bahwa leaving isn't always a bad thing.
Kita mungkin berkali-kali mudah 'dipengaruhi' oleh emosi, sehingga berulang kali maju mundur bimbang mengambil langkah. Atau berujung diam di tempat dan tidak mengambil keputusan. Lalu tersadar bahwa tahun berganti tahun, kita masih ada di tempat yang sama menghadapi rutinitas yang sama. Bukan karena tidak mampu untuk melebarkan sayap tapi karena takut....takut untuk meninggalkan sesuatu yang sudah nyaman....takut untuk leaving.
"your work is going to fill a large part of your life". Ya tentu pekerjaan dan lingkungan mempengaruhi kita dan memegang peran yang besar dalam porsi hari-hari kita.
Leaving should not be looked as a sign of weakness. You leave because you know there's a world out there that's waiting for you. A world that values you more and appreciate you more.
Leaving or quitting dari pekerjaan yang membuat mu unfulfilled > tak selalu buruk. Tentu ketika dihadapkan dengan hal ini, kita akan memikirkan dan mempertimbangkan dengan matang. Dan mengambil atau tidak mengambil keputusan, keduanya punya resiko masing-masing. Saya pernah merasakan sekitar 8 atau 9 tahun lalu ketika meninggalkan pekerjaan yang lama. Di masa itu justru saya menemukan (figure out) dan menyadari apa hal penting yang harus saya lakukan dan ingin saya lanjutkan. Ada masa-masa hening dalam hidup kita, dan di masa itu gunakanlah se-produktif yang mampu kamu lakukan dengan hal-hal yang kamu cintai....dan kamu akan menemukan sesuatu yang selama ini 'berteriak' dalam benakmu.
Saya ingat 3 bulan di 8 atau 9 tahun lalu, saat saya berada di masa hening itu yakni meninggalkan pekerjaan yang lama dan menanti sesuatu yang baru..yang saya yakini. Disana saya merasa kedisiplinan saya mulai terbangun kembali..saya melakukan apa yang menjadi kerinduan selama ini...mengoptimalkan talenta yang Tuhan karuniakan. Saat itu, saya menulis dan menulis, sesuatu yang saya sukai. Hingga saya memadukan kesenangan saya bermusik dan menulis, lalu tanpa saya sadari..saya telah mewujudkan sesuatu yang pernah saya mimpikan. Setelah 3 bulan masa hening dan produktif itu, saya kembali mendapatkan pekerjaan baru dan memulai sesuatu yang baru. Tapi saya tidak meninggalkan sesuatu yang saya temukan di masa hening itu, yaitu insight dan projection tentang apa yang menjadi kerinduan hati saya untuk mengerjakan dan mewujudkannya.
Following your heart was - and - will always be Right.
Dan saat saya memasuki sesuatu yang baru, saya membawa pembelajaran dan kerinduan dari masa hening itu yaitu impian-impian saya. Percayalah impian tidak selalu tentang keinginan-keinginan semu semata, tetapi sesuatu yang menjadi goals dan reason kita. Meski masih seperti puzzle tapi kita meyakini karena hati kita berbicara dan menguatkannya. Tuhan mengaruniakan impian-impian itu, bukan untuk kita lupakan tapi untuk kemudian kita persiapkan dan jalankan pada waktuNya. Saya bersyukur karena ketika memulai pekerjaan baru di 8 atau 9 tahun lalu, saya membawa 'gambaran baru' dalam benak saya. Dan hingga saat ini saya masih mengingat bahwa hal itu membantu saya membawa kemana saya berada saat ini.
Ketika impian untuk berkarya menjadi singer-songwriter, bisa mengajar/ mendidik mahasiswa sambil menjalani pekerjaan sebagai public relations (selama 8-9 tahun ini)....saya bersyukur karena keputusan di masa lalu membawa saya untuk menyadari hal-hal yang saya kerjakan di hari ini. Dan perjalanannya tidak selalu mulus, tapi disana saya belajar that patience is ultimately the solution for most things in life.
Dan saya ingin mengingatkan kembali pada diri sendiri bahwa bila suatu hari saya leaving.....leaving isn't always a bad thing.
We leave because we can feel in our bones that we're meant for greatness. Because at the end of the day, we're the only one who gets to decide and push for the kind of future that we envision for ourself.
Kawan, bila suatu hari kamu harus leaving or quiting dari karir mu, mari kita ingat bersama leaving isn't always a bad thing. Semoga itu menjadi pintu awal untuk membangun nilai-nilai baik lainnya dalam hidupmu dan melanjutkan apa yang selama ini bersuara dalam hatimu.
0 komentar