• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

album Bountiful Eyes

Berbagi Musik di Googoo Radio

01.54





~ Ooo..oo..oo..Go Make It Happen!! 

#GoMakeItHappen adalah salah satu lagu dari debut album Bountiful Eyes. 
Kamis, 16 Juni 2016, Penny Hutabarat & Friends melantunkan lagu ini di #AfternoonCrowd @GoogooRadio dan berbagi cerita tentang perjalanan bermusik + debut album. 






Moment yang seru dan menyenangkan berbagi dengan crowdtuners di Googoo FM. Trimakasih untuk crowdtuners yang sudah mendengarkan siaran edisi Penny Hutabarat kemarin ya :). 


Pertama datang ke markas-nya Googoo Radio di Think.Web (Kebayoran), aura nya menyenangkan..disambut oleh kakak-kakak yg baik :) Pugar Restu Julian & Akbarry Noor.




Saya ditemani oleh Roi Josen, Freddy Jhon, Coca, & Nukie. 
Roi sang pianis,  mahasiswa seni di UNJ yang aktif jadi pengajar musik, kali ini dia menggantikan denting pianonya dengan pianica mungilnya, tapi tetap ciamikk lho mainnya :D.  Freddy si multi-instrument (saxophonist, drummer, keys) yang sehari-hari juga berkutik dengan Aeronautical Chart (VFR map) di kantornya di Halim.  Kali ini ia memainkan cajon. 
Coca yang rame dan gak pernah kehabisan cerita lucunya, tapi tetap memainkan gitarnya dengan manis. Kami menyebutnya guru musik dengan mega job. 
Nukie, bassist yang calm dan pengajar gitar klasik yang aktif di komunitas indonesia finger-style guitar club (IFGC). 

Roi Josen, Freddy Jhon, Coca & Nukie bergabung bersama saya di sekitar bulan Januari 2016. Mereka bergabung setelah album #BountifulEyes dirilis. Dan kami menemukan chemistry yang sama dalam bermusik. Jadi di luar kegiatan bermusik masing-masing, mereka menjadi bagian dari tim musik Penny Hutabarat. 
Aransemen alm. Alvin Lubis (Music Director di album #BountifulEyes) sangat meng-influence dan memberi karakter yang kuat bagi lagu-lagu saya. Dan kekuatan karakter itu tetap kami bawa dalam musik yang dimainkan oleh Penny Hutabarat & friends. 




Akbarry (Announcer @GoogooRadio) menggali banyak cerita tentang Penny Hutabarat & friends, juga tentang perjalanan album #BountifulEyes dan passion kami di musik. Tidak terasa obrolan kami di #AfternoonCrowd edisi 16 Juni kemarin berlangsung sekitar 2 jam, dengan diselingi 3 lagu di sessi live acoustic. Penny Hutabarat & friends melantunkan Go Make It Happen, Sampai Aku Pergi (2 lagu original dari album #Bountiful Eyes) dan cover lagu Like I'm Gonna Lose You. 


Thank you @GoogooRadio for having us. 
Sebuah pertanyaan terakhir yang menarik dari Akbarry di sessi interview kemarin : "Apa yang kamu bayangkan tentang dirimu di 10 tahun ke depan?"
well, pertanyaan yang tentu harus dijawab dengan penuh harapan :) semoga saya dan juga teman-teman dapat terus berkarya di musik, share & spread the positivity, dan menjadi berkat buat teman-teman lainnya. Dan yang terpenting  dikaruniakan kesehatan, sukacita dan semangat oleh Tuhan, dalam menjalaninya :)

*****

Crowdtuners, ini cuplikan akustik santai di Googoo Radio kemarin (song : Go make It Happen)
Untuk update lainnya, silahkan follow saya ya di Instagram, Twitter ataupun FB Page : @PennyHutabarat 

Trimakasih






books review

#ReviewBuku : Focus!

01.29


Buku ini sederhana tapi mengena! 
Leo Babauta (author) meng-highlight konsep tentang : FOCUS, SMALLER THING, LESS,  SIMPLICITY….  dengan cara bertutur, ide dan tips sederhananya yang memang dekat dengan keseharian kita, namun sering kita abaikan.

=====




#The Age of Distraction

Setiap hari kita berhadapan dengan berbagai distraction (kebingungan, gangguan) . Saat bekerja misalnya, telepon yang nyaris sering berdering, notifikasi email di komputer kerja, surfing the web,  lalu keinginan untuk membuka social networks seperti Facebook, Twitter, blog, forum . Bahkan sejumlah orang become addicted to being connected and distracted. Pernah dengar teman yang mengatakan “rasanya ada yang kurang kalau belum buka Facebook atau update Twitter sehari aj”.

Kita hidup di dunia yang penuh keingintahuan “curious times”, yang kita sebut Age of Information . Tapi ini juga bisa berarti Age of Distraction. Bahkan keinginan untuk terkoneksi dengan social media , memperoleh informasi setiap waktu, menghadapi distraction yang konstan sudah makin menjadi lifestyle. 


# The Importance of Finding Focus

Leo Babauta membagi gagasannya untuk kita menemukan kunci menghadapi distraction yang begitu menyibukkan kita dan membuat seringkali kita menjadi tidak produktif karena mengerjakan banyak hal. Kuncinya adalah : FOCUS.  Dengan fokus, kita dapat lebih slow down ; peace of mind. Sekaligus mengarahkan kita untuk fokus pada hal-hal yang essensial, the things that matter most.

Apalagi bila kamu adalah tipe orang yang senang creates sesuatu, maka tentulah Fokus menjadi sangat penting. Apakah sebegitu pentingnya untuk menerapkan kebiasaan/ habit untuk FOCUS dan SIMPLICITY?  Ya, kita tentu memerlukan waktu tenang untuk merefleksi, merenung dan melahirkan ide-ide kreatif. 
We need the rest, we need to de-stress, and we need to recharge our mental batteries.


#The Beauty of Disconnection

There are the moments when disconnection shows its glorious face.

Bukanlah teknologi yang harus kita hindari atau takuti tapi perlunya kemampuan dalam me-manage diri terhadap distraction yang membuat kita ingin selalu terkoneksi dan terbombardir oleh informasi. Masing-masing kita perlu waktu untuk create sesuatu yang bermanfaat ataupun berkoneksi dengan orang secara langsung (real people).
Disconnection adalah solusinya. Sangat sulit bagi banyak orang, karena connection terhadap internet cenderung addictive. 


#The Value of Distraction

Distraction di satu sisi adalah musuh dari fokus. Tapi di sisi lain, distraction juga penting untuk beberapa alasan. Misalnya pikiran kita butuh istirahat dan relax dari aktivitas fokus tsb, dan distraction bisa membawa fun, bisa juga memberi inspirasi (cth. Membaca beberapa tulisan yang lucu dan memotivasi).

Distraction can lead to better focus, once we go back to focusing.
Sehingga yang dibutuhkan adalah : BALANCE (conscious, purposeful balance).

#Finding Simplicity

When it comes to finding focus, simplifying is a great place to start.

Kuncinya adalah : “find what matters most to you! “. Kita harus belajar untuk mengatakan ‘tidak’ untuk beberapa request dari orang lain. Berkata “tidak” juga berarti kamu menghargai waktu dan dirimu sendiri.

Kita harus belajar “to do less”. Sulit bagi banyak orang karena kita terbiasa dengan pemikiran bahwa semakin banyak yang dilakukan, semakin produktif. Dan seringkali orang berpikir bahwa bila terlihat sibuk, orang akan menduga bahwa kita produktif dan penting. Ahh…itu semua tak selamanya benar, right?! Being busy, doesn’t mean anything, other than we’re stressed out.

Doing important work is what true productivity is all about, and it doesn’t necessarily mean we’re ridiculously busy. 

Focus on fewer but higher-impact tasks.
"A Simpler life probably means fewer possessions".
 "A Simpler life means less distractions, less busy-ness, less clutter and more space for what matters  most to you".



Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ▼  Juni (2)
      • Berbagi Musik di Googoo Radio
      • #ReviewBuku : Focus!
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top