• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

ayah

Tempat Perteduhan

23.33
'Tempat Perteduhan' adalah arti dari sebuah nama yang kami kagumi : Parlinggoman.
Seorang ayah/suami/sahabat/opung/tulang/bapatua/amangboru/bapauda ... yang terbuka dan menyambut setiap orang dengan hangatnya.
Setelah kepergiannya, semakin saya sadari bahwa perjalanan hidupnya sedikit banyak merefleksikan arti dari nama indah yang dimilikinya.

Setiap kali kami anak-anaknya pulang sekolah/ pulang kuliah/ pulang kantor, ia akan menanti kami di meja makan. Ia tak pernah mengabaikan pertanyaan sederhana yang penuh perhatian seperti bagaimana keseharian kami di kantor, bagaimana kabar teman-teman kantor yang masing-masing sering kami ceritakan.
Ia mendengarkan dengan seksama dan menasehati kami dengan bijaksana.
Kisah yang kami ceritakan padanya tentang keseharian dan pencapaian kami di luar rumah, seolah bagai embun sejuk yang membangkitkan semangatnya

Dialah orang yang menginspirasi dan memberikan dorongan tak henti-hentinya. Itu yang selalu ku rasakan. Aku dan kakak-kakakku terus terpacu untuk mengukir prestasi dan berkarya karena ia selalu memotivasi dan meyakinkan kami bahwa 'kami pasti bisa'
Dia mengajarkan ku untuk melawan ketakutanku, ia ingin kami anak-anaknya menjadi pribadi yang pemberani dan berhati lembut.
Dia tak pernah lelah memberikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya.

Tuhan berkatilah 'tempat perteduhan' kami, Parlinggoman Hutabarat. Kini ia telah tinggal dalam damai di pangkuanMu. Berikanlah kasih yang terindah baginya agar ia tinggal teduh di tempat terindah, di rumah Bapa di sorga.




moment dan inspirasi

RIP Dad

23.05
Tepat hari ini satu bulan sejak kepergian papa (11 November 2014).

Seorang yang kami kasihi dan banggakan.
Teman berbagi cerita, dan mimpi.

Seorang pendengar yang baik dan berhati lembut.
Teman berdiskusi tentang banyak kisah.

Sosok ayah yang begitu memperhatikan kami.
Mendampingi di kala sakit, menyemangati di kala bimbang
Mewarnai saat suka, Dirindukan banyak kerabat dan keluarga

Terimakasih atas semua yang kau berikan Papa
Kasih sayang, ketulusan dan pengertian
Terimakasih untuk semua waktu, perhatian, kebaikan
Yang kau tunjukkan dalam setiap langkah hidupmu

Inilah yang membentuk kami anak-anakmu
Didikan dan ajaran Tuhan yang kau bagikan pada kami
Ketulusan dan kesederhanaan dalam lakumu
Kerinduanmu untuk selalu mendengarkan orang lain dengan lembut
Ketekunanmu dalam setiap apa yang kau kerjakan

Terimakasih Tuhan atas karunia terindah
Yang kau berikan bagi ku, kakak-kakak dan ibuku
Seorang ayah yang kami banggakan dan yang begitu menginspirasi
Meski ia tak lagi bersama kami disini, Kenangan indah akan nya tetap tinggal
Untuk kami teladani kebaikan yang ditaburnya..
Hingga nanti kami dapat bercerita pada anak cucu
Betapa ia sungguh kami banggakan, betapa ia sungguh menginspirasi
Di sepanjang perjalanan hidup ini


moment dan inspirasi

Back to Blogging.....Hello Again

21.06
'm Back! :) 
Sudah lama rasanya tidak menulis dan berbagi di blog ini. Hampir 3 - 4 bulan ini saya tidak berkunjung ke blog dan melanjutkan kesukaan saya menulis. 

How are you friends? Banyak cerita di beberapa bulan terakhir ini yang belum saya tuliskan dan bagikan. Masih berupa puzzle-puzzle yang saya amati dan jalani. Sekarang, saya siap untuk kembali berbagi cerita dan perjalanan saya. 

Untuk teman-teman yang sudah sering berkunjung ke blog ini tentu tau bahwa yang saya bagikan di site ini adalah tentang kisah sehari-hari, kehidupan, my passion, inspirasi dan pengalaman yang saya jalani. Meski tak semua cerita ter-rangkai di blog ini, tapi saya ingin hal-hal berharga yang saya jalani dalam hidup ini dapat saya bagikan ke kamu pembaca blog ini. Why?
because 'Everything in this life will be more beautiful, if we SHARE it'
art work

Using Small Steps to Accomplish Your Dream Project

02.24

Meraih cita-cita dan impian tak harus terburu-buru layaknya mengejar waktu. Mewujudkan project impian, kamu tak perlu bertarung dengan waktu, tapi bersahabatlah dengan waktu dan lakukan langkah kecil yang mampu kamu jajaki satu demi satu.

Mengapa? Saat ini kita hidup dan tinggal di tengah gaya hidup yang cenderung instan, ingin cepat dan mengumbar beragam cara untuk mencapai sesuatu. Tapi teknologi ada untuk membantu dan memudahkan aktivitas kita, bukan untuk menguasai sebagian besar waktu kita. Memang dengan kehadiran teknologi sesuatu dapat lebih cepat untuk diproses, dibagikan dan disebarkan. Tetapi seringkali kita dibanjiri oleh berbagai informasi, pilihan dan bahkan keinginan sehingga kita melakukan langkah-langkah yang massiv, tidak terarah pada apa yang ingin kita capai. 


Seringkali kita membenarkan dan meyakini mitos yang mengatakan bahwa: ukuran dari langkah yang kita ambil menentukan ukuran kesuksesan yang kita capai, hingga cenderung merasa bahwa hasil yang besar dapat diraih dengan langkah yang besar dan cara yang besar. Kenyataannya tidak selalu seperti itu. 

Pernah mendengar filosofi Tao Te Cing yang menyebutkan :
“ The journey of a thousand miles begins with a single step”. Ya..a single step.  


Kita perlu membiasakan diri bahwa langkah kecil atau small steps yang dilakukan dan dilatih dengan disiplin setiap hari, akan membawa kita lebih baik untuk sampai di tujuan yang akan kita capai. Dalam langkah kecil yang tak terburu-buru, kita dapat merasakan setiap moment sebagai fase pembelajaran dan melihat moment sederhana sebagai sesuatu yang mampu menginspirasi diri kita.


===

Dalam bulan –bulan pertama pada proses pembuatan Debut EP (Mini Album),  saya sempat merancang ­ timeline yang ketat. Menjabarkan beragam hal yang perlu saya kerjakan,lalu men-set waktu penyelesaian. Timeline yang saya buat cukup dekat dan sekarang saya bisa mengatakan bahwa rencana  saat itu cukup terburu-buru bila diimplementasikan. 

Mulailah saya mengerjakan prosesnya, dan saya menemukan bahwa langkah besar tak selalu membawa pada hasil besar. Tapi ketika saya membuat langkah-langkah kecil yang berkala, justru saya bisa merasakan manfaatnya.


Ketika pertama kali saya merancang project mini album, lalu menentukan tim dengan siapa saya akan berkolaborasi,  dan berapa lama waktu yang akan ditempuh untuk pengerjaannya.....saya mencoba membuat langkah besar saat itu dengan optimis dapat mengerjakannya dalam 3 bulan. Namun itu tidaklah berjalan dengan mulus.


Saya memperbaiki pola pengerjaan project impian saya dengan melakukan small steps. Selama beberapa bulan dan di setiap hari saya menyisihkan 1 – 2 jam membaca buku-buku tentang project music independent,  music marketing, dan buku-buku tentang entrepreneurship. Lalu dari buku yang saya baca, saya mendapatkan insight yang sangat membantu dalam mengerjakan proses pembuatan mini album. Saya juga mendapatkan inspirasi untuk kemudian saya tuangkan dalam rancangan project yang saya kerjakan. 


Selain itu, saya mengevaluasi kembali rancangan awal yang saya buat, dan mengeliminir hal-hal yang tidak efektif untuk dilakukan. Dengan cara tersebut, saya bisa lebih fokus pada langkah-langkah kecil yang mampu saya realisasikan. Saya bertanya pada diri saya secara intens, apa tujuan mewujudkan project ini. Dan ini membantu mengingatkan saya dengan apa yang harus menjadi prioritas untuk dilakukan. 

Sejak itu, saya pun melakukan langkah-langkah kecil yang lebih berdampak. Saya menyisihkan waktu setiap hari untuk melatih lagu-lagu ciptaan saya dan menulis lagu-lagu baru dengan lebih fokus, santai dan mengalir. Saya berdiskusi dengan teman yang memiliki pengalaman dalam pembuatan album secara independent label dan melakukan riset pasar. 

Langkah-langkah kecil yang bertahap ini dapat saya lakukan dengan lebih baik,  setelah saya memilih untuk tidak mengerjakan berbagai list rencana yang saya susun. Tapi justru fokus pada satu sampai dua langkah kecil dalam beberapa waktu namun hasilnya sangat berpengaruh untuk berjalannya project tsb.    
moment dan inspirasi

Secangkir cokelat hangat

04.40
Saya bertemu seorang sahabat yang 7 tahun terakhir ini kami hampir belum pernah bersua lagi.Dia bertugas di daerah dan saya di jakarta. Hampir jarang berkomunikasi, hanya sesekali lewat bbm atau facebook. Hingga hari ini bertemu dan kami berbincang-bincang tentang banyak hal : pekerjaan, teman, keluarga, jodoh dan mimpi.

Bersama secangkir coklat panas, kami berbincang-bincang dan berbagi cerita. Tujuh tahun ternyata waktu yang tak terasa lama ya, sepertinya baru beberapa tahun kemarin kami kuliah bareng dan lulus dari almamater yang sama. Tapi tujuh tahun juga adalah waktu yang cukup menempa saya dan dia menjadi pribadi yang semakin bertumbuh dan berkarakter. Ini terasa saat kami ngobrol tentang banyak hal dan saya bersyukur selain ia terlihat semakin mature, teman saya ini juga tetap punya nilai-nilai positif yang ia bagikan lewat obrolan, sebagaimana dulu saat di masa kuliah.

Tentang pekerjaan, ia bercerita tantangan yang sedang dihadapinya saat ini. Pressure yang cukup tinggi dari atasannya. Teman saya ini adalah outstanding person, di usia muda dia dipercaya memimpin tim yang berhubungan dengan sektor bisnis di dunia perbankan. Ia telah melalui tantangan pekerjaan dimana ia bekerjasama dengan beberapa atasan yang berbeda selama 7 tahun terakhir dan bahkan ia bertanggungjawab atas beberapa daerah di indonesia untuk bidang kerja yang ia jalani. Tapi hari ini, saya lihat dibalik cerianya ia juga sedang resah dengan pekerjaannya. Ia mengalami satu titik jenuh yang setelah 7 tahun membuat dia kemudian ter'bangun' untuk menemukan passion nya. Ia jenuh dengan sistem kerja yang menuntut dia menghabiskan begitu banyak waktu di kantor setiap hari, atasan yang dirasakan tak mampu memberi 'role model' dan 'semangat kerja' yang baik untuk lingkungannya, dan satu hal yaitu kemacetan di jalan yang membuat dia tiba di rumah hingga larut malam.

Ia kemudian menanyakan bagaimana kehidupan saya? Tanpa sadar, cerita awal yg saya bagikan ke dia adalah tentang dream project yang sedang saya kerjakan. Dan bagaimana sedikit banyak dream project itu juga terhubung dengan pekerjaan dan pengalaman kerja saya di waktu lalu. Ia berpendapat bahwa ia menginginkan seperti yang saya ceritakan yaitu living the dream and mengerjakan sesuatu yang sesuai passion. Saya yakin dia bisa dan mampu melakukannya, tinggal ' mau atau tidak'. Saya juga sampaikan ke dia bahwa dream project yang saya kerjakan belum selesai, masih proses. Tapi ia juga menyakinkan saya bahwa tidak perlu terburu-buru, jalani prosesnya.

Ia menyampaikan ide yang ia temukan satu hari sebelum pertemuan kami, yaitu dia menghadiri seminar yang bertema Crowdfunding. Lalu dia tergerak untuk mengerjakan sesuatu yaitu membuat produk kemasan bercita rasa indonesia yang bisa dia ekspor ke luar negeri. Ia sudah memiliki network di luar negeri dan akses untuk memasarkannya, tinggal menggali resources untuk mengembangkan produknya. Ia ragu apakah itu ide bagus untuk ia kerjakan. Saya mengatakan pada dia bahwa sebelum ide itu diwujudkan, tidak ada istilah ide yang bagus...tak seorang pun yang akan tau itu bagus atau tidak tanpa mewujdukannya.
Ia meminta masukan dan pendapat saya tentang langkah-langkah apa yang perlu ia mulai untuk bisa mengerjakan ide itu. Saya berdoa dan berharap semoga mimpinya itu menjadi kenyataan. Saya tau passion nya dari sejak kuliah adalah berdagang atau wirausaha. Dan mungkin..ya 'mungkin' dia perlu kembali ke passion yang sebenarnya ia kenali dalam dirinya dan pernah ia jalani di waktu sebelumnya.

Bicara mimpi (dream) dan passion menyenangkan tapi juga tak mudah untuk dikerjakan. Jalani saja. Paling tidak kita tidak akan menyesal suatu hari nanti karena belum pernah menjalankan apa yang kita yakini sebagai passion kita. Saya tidak mengatakan pada teman saya bahwa dia sebaiknya mengejar passion nya dan meninggalkan pekerjaannya, Tidak sama sekali! Bila passion bisa dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan sehari-hari di kantor, why not? Tapi bila waktu pekerjaan di kantor memang betul-betul menyita banyak waktu sehingga sulit untuk membaginya dengan passion kita, tentu pilihan kembali ke diri kita sendiri.

Coklat hangat kayu manis yang menemani perbincangan kami hampir ludes, tapi obrolan kami masih mengalir dan seolah banyak cerita selama 7 tahun yang ingn kami bagikan. Ia juga bercerita tentang keluarga dan pasangan hidupnya. Saya turut senang mendengar cerita bahagianya. Dan yang cukup membuat saya tak berkedip beberapa saat adalah ketika dia seolah menasehati saya `jodoh itu pasti ada dan disediakan Tuhan, tapi yang kita belum tau kan waktunya ya. Gak harus dipaksakan sekarang atau 2 tahun lagi kok, kalau gak cocok buat apa...kan dia jadi teman hidup sepanjang umur. Kalau usia 40 misalnya baru menikah, why not..kalau memang kita baru bertemu yang cocok untuk jadi teman hidup di usia itu. Dulu gw gak pernah tanya atau khawatir jodoh gw, tapi tetap bawa dalam doa setiap hari. Nyatanya, dengan cara yang gak gw duga..Tuhan pertemukan gw dengan pasangan hidup gw sekarang. Jalani saja apa yang bisa kita kerjakan dan berdoa.Kalau sekarang elo dikasih kesempatan untuk mewujudkan impian lo, jalani saja. Kesempatan seperti ini gak akan datang 2 kali kan`.

Pembicaraan mulai makin serius ya hehe. Lalu dia mengulang kalimat saya di awal yang mengatakan `ternyata lambat gak selamanya buruk, kadang mengerjakan sesuatu dengan lambat kita ketemu sesuatu yang gak kita temuin ketika terburu-buru dan tergesa-gesa`. Ia merasa bahwa kalimat itu mengena dengan dirinya dan betapa ia juga tersadar, seperti yang gw rasakan beberapa tahun terakhir, bahwa terburu-buru seringkali tidak membawa kita kemana-mana. Ketika kita tenang, dan pada moment atau proses tertentu kita bergerak lambat...seringkali kita menemukan jawaban sederhana dari pertanyaan kita. Manusia seringkali membuat sedikit hal dan banyak hal kian rumit. Padahal mungkin apa yang dicarinya ada berjalan tak jauh di dekatnya atau hanya tinggal beberapa jejak. Tapi karena ke-aku-an dan keinginan untuk serba cepat, kita berputar putar dan membuat sesuatu makin rumit. Tuhan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Jalani saja, syukuri selalu dan seperti secangkir cokelat hangat di genggaman tangan ini...biarlah kehadiran kita membawa kehangatan yang manis dan baik untuk orang-orang di sekeliling kita.
impian

Mimpi jadi Penulis (?)

02.35
Pernah kamu bangun di pagi hari dan tetiba ada suatu keinginan banget saat terbangun? Kali ini agak mengejutkan untuk saya pribadi ;) karena dua hari lalu saya terbangun dan langsung merasa kok pengen banget jadi penulis dan membuat buku. Hehe ini beneran...tidak dilebih-lebihkan, sampai-sampai seharian itu saya beberapa kali kepikiran saya akan menulis tentang apa ya dan membayangkan bentuk buku yang akan saya buat :-0

Saya memang senang menulis, apakah menulis di blog, menulis untuk project yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun menulis lagu. Tapi moment pagi itu beda, terbangun kok ya dengan perasaan pengen banget menjadi penulis (tepok jidat). 

Tapi ketika flashback, baru saya semakin sadar dan ingat bahwa dari kecil dulu saya memang seringkali menulis. Ketika SD, saya biasa menulis cerita pendek tentang persahabatan lewat ilustrasi atau parabel binatang. Lalu ketika saya mendengar pidato seseorang, misalnya, saya menuliskan di notes kecil saya hal-hal menarik yang saya dapatkan dan menginspirasi. Saya juga sering iseng membuat puisi sederhana, belum bisa puisi ala-ala pujangga :) hanya bahasa puisi sederhana saja. 

Lalu di masa sekolah, kuliah...keterampilan menulis saya terasah. Tugas-tugas menuntut saya harus banyak menulis dan terampil menulis. Di dunia kerja pun seperti itu, pekerjaan saya sebagai Humas (Public Relations) dituntut untuk mampu menulis. Sepertinya memang ketrampilan menulis ini cukup melekat dalam keseharian saya. Menulis di blog adalah salah satu yang saya sukai, walaupun tidak semua tulisan saya publish di blog ini. 

Sekarang saya duduk sambil menulis ini dan berkata dalam diri "saya harus bersyukur punya mimpi jadi penulis...ya penulis yang tidak berhenti bermimpi! 



Keep writing..keep writing..because you love writing"

impian

A Spine-Tingling Conversation :Kalau bukan sekarang, kapan lagi!

02.19
Siang ini saya dikunjungi oleh seorang teman, sekaligus saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan di suasana setelah lebaran. Kami juga ngobrol tentang aktivitas masing-masing. 
Kami selalu antusias berdiskusi apalagi bila itu berhubungan dengan musik. Teman saya ini salah satu yang sering memancing ide-ide brillian muncul dari percakapan kami :). Iya cukup mengenal saya, terutama dalam pekerjaan, studi dan perjalanan bermusik saya. 

Ada satu hal yang begitu "menyengat" saya dari diskusi kami ini..a spine-tingling conversation ..yaitu saat teman saya ini mengatakan : "Kamu udah punya semuanya (red : resources untuk berkembang di dunia musik). Dan kalau bukan sekarang, ya kapan lagi. Yang penting cuma kamu jangan takut salah, mungkin di karya pertama (red : awal) ada yang kurang, itu biasa..tetap kerjakan aj..nanti di karya berikutnya (kedua, ketiga, keempat, kelima) pasti jauh lebih baik". 

Kata-katanya dalam  perbincangan ini, sejenak 'menyengat' dan memotivasi saya. Selain karena dia sosok yang jarang memberikan pujian yang personal dan tipe orang yang sedikit berbicara banyak bertindak :), saya tau dia mengatakannya dengan objektif dan serius. Keragu-raguan yang kadang muncul di benak saya tentang passion project  yang saya kerjakan, seolah makin terkikis setelah mendengar perkataan teman saya itu. Saya lebih yakin untuk mengerjakannya. 

Apakah gagal atau berhasil itu bukan tujuan saya. Tapi berbagi dan belajar dari prosesnya, itu hadiah berharga untuk saya. 


Dear God, may You bless my passion and dreams. I don't do my work and passion for fame, recognition, accolades or notoriety. I do it because i cannot not sing and write. I want to use my talent for Your glory.

art work

Steps to Working on Your Dream Project (2)

21.19
#Dengarkan kritik, namun jangan berhenti berusaha
Kritik ada yang membangun, namun ada juga yang dapat mematahkan semangat kita dalam menjalani project. Jangan biarkan kritikan mematahkan semangatmu bila kamu sudah yakin dan commit memulai dan mengerjakan prosesnya. 

Kritikan yang baik dan membangun..kita buat itu sebagai pemacu untuk melakukan project dengan lebih baik. Terkadang kritik tak semuanya buruk, saya pernah mendapatkan kritik dari seorang pengelola label music namun itu justru membuka cara berpikir saya. Seorang pengelola independent label pernah mengatakan “mengerjakan album karya musik, tidak usah buru-buru. Yang penting kualitasnya dan concern kita untuk memberikan yang terbaik buat orang yang mendengarkan musiknya”. 

Dan itu menjadi salah satu input yang baik dalam proses persiapan project saya, awalnya saya merancang untuk dikerjakan dalam periode 6 bulan. Namun setelah mempertimbangkan berbagai hal dengan realistis, dan mendapat masukan yang bermanfaat....saya menjalani project musik ini dengan lebih mengalir, tetap mengagendakan waktu tapi tidak terburu-buru, dan hasilnya saya merasa lebih optimal karena saya dan orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan project ini sangat concern dengan kualitas musik dan lagu yang kami hadirkan. 

Dan salah satu harapan saya dan teman-teman yang mempersiapkan mini album ini adalah agar para pendengar dapat secara positif merasakan dan memiliki lagu ini. Hal itu hanya akan dapat tercapai bila kami mengerjakannya dengan sungguh dan concern terhadap kualitas dari karya yang kami sajikan ini.

# Jangan Malu untuk Meminta Bantuan
Taukah bahwa orang-orang di sekeliling kita : rekan kerja, saudara, kerabat, kolega, teman-teman...mereka bersedia membantu kita lho. Namun kita sebagai pelaksana project sebaiknya tidak berekspektasi terlampau tinggi karena nantinya bisa kecewa. Yang penting, kita tak malu untuk meminta bantuan karena mereka sesungguhnya siap untuk memberikan ide, pendapat, dan bahkan bantuan pada kita. 

Yang seringkali terjadi adalah kita ragu, takut atau sungkan untuk meminta bantuan. Jangan mengandalkan diri kita sendiri, kita harus berkolaborasi dengan orang lain..membuka kesempatan untuk mereka juga dapat berkarya dan berkreasi. Itu lebih menyenangkan bukan? :)

Beberapa persiapan dalam project mini album saya, misalnya,  seperti pembuatan website, design cover CD...dibantu oleh teman-teman yang dengan senang membantu saya. Saya sangat appreciate sekali dan rasanya tidak sabar untuk mencantumkan nama-nama mereka pada credit title yakni orang-orang berjasa yang mendukung project impian ini. 

Yukk..ajak temanmu untuk kolaborasi. Ini juga berarti Berbagi Kesempatan dengan mereka untuk ikut berkarya!

Related post : 
*Steps to working on your dream project (1)
*Start working on Your Dream Project 
art work

Steps to Working on Your Dream Project (1)

21.04
# Jangan tunggu sampai sempurna, lakukan mulai sekarang!
Pernah mendengar kalimat Zig Ziglar berikut ini : “You don’t have to be great to START, but you have to START to be great”! Ya..kendala yang seringkali kita hadapi dalam mengerjakan sesuatu adalah memulainya (Start). Apalagi bila kita tipe yang menunggu sampai sesuatu disusun dengan sempurna, lalu baru dikerjakan. Hasil yang terjadi, bisa jadi pekerjaan itu tak kunjung dimulai dalam bentuk  tindakan nyata atau tak kunjung terwujud. 

Saya mencoba menerapkan prinsip ‘StartNow’  ini dalam proses pengerjaan project musik (mini album). Saya tidak ingin berkutat lama pada bagan-bagan dan tabel perencanaan yang saya susun dan tuangkan dalam Project Planning . Saya merasa harus do action selangkah-demi selangkah. Yang penting blue print awal untuk arah dan guidance bagi kita mengerjakannya sudah ada, misalnya seperti big why, tujuan (goals), harapan yang ingin dicapai, value yang dapat dibagikan dan bermanfaat bagi orang lain, orang-orang yang akan terlibat dalam project ini dst. 

Sambil berjalan, (pada prosesnya), kita akan menemukan dan mengembangkan hal-hal penting lainnya untuk mengoptimalkan bahan dasar yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Misalnya strategi pemasaran dan ide kreatif  yang hendak kita terapkan pada suatu project....sambil berjalan kita akan menemukan dan dapat menyatukannya ke dalam rencana awal project. 

Tak kalah penting adalah sikap “Jangan Menunda-nunda”. Lakukan atau cicil kerjakan setiap hari dengan tekun. Apakah itu menyisihkan waktu 15 menit, 20 menit atau mungkin 1 jam per hari untuk progress berkala dari tahapan-tahapan yang kita kerjakan. Ketika kita bisa dan mampu mengerjakannya tapi menunda beberapa minggu, bulan dan bahkan tahun......bisa jadi kita tak akan mengerjakannya sama sekali. Jadi, Do.It. Now!

# One Step at a Time
Jangan paksakan diri kita untuk melakukan sekaligus berbagai hal dalam project tsb. Tentukan mana yang menjadi prioritas dari daftar (list) rencana tindakan, perhatikan mana yang high-impact untuk didahulukan pengerjaannya, tanyakan pada dirimu apa point awal yang perlu dilakukan untuk bisa move forward dengan project ini, dan perhatikan pula mana dari daftar tsb yang bisa kamu cicil kerjakan satu demi satu secara rutin.

Rencana waktu (Timeline) menjadi alarm untuk kita.  Namun di satu sisi, kita juga tetap perlu fleksibel dengan rencana waktu (timeline) tsb agar tidak stress atau exhausted .  Walau tak semua harus strict sesuai dengan timeline yang kita rancang, tapi paling tidak  timeline yang realistis memudahkan kita untuk punya gambaran jangka pendek ataupun jangka panjang pada project. Kuncinya, have fun dan nikmati proses dalam kamu berkarya!

A step at a time is how you’ll make tremendous progress!   


(LANJUTAN) :
* Steps to Working on Your Dream Project (2) 

impian

Start Working on Your Dream Project

20.59
Tentu kita punya project impian kan? Apakah itu yang berhubungan dengan hobbi, passion atau yang didorong dari keinginan untuk berbagi dan membantu orang lain. Project impian bisa jadi kenyataan bila kita mau memulai dan berusaha fokus untuk mewujudkannya. Setuju? :)


Terkadang mengucapkannya tidaklah sulit, tapi menuliskan..merancang dan mengerjakannya dalam tindakan..itu yang sulit dan menjadi tantangan. 

Senjata ampuh untuk memulainya dalam tindakan adalah semangat, antusiasme, passion dan tentu keyakinan untuk mengerjakannya.  


===

Akhirnya pada akhir 2012 lalu, saya memulai project impian yang sebenarnya sudah saya cita-citakan dari beberapa tahun sebelumnya. Saat itu, di akhir tahun 2012, rasanya adalah waktu yang pas untuk saya mulai (serius) merancang dan mempersiapkan tahap awal untuk project impian saya. Selain saat itu saya telah menyelesaikan studi, semangat saya pun sedang menyala-nyala karena saya sedang hobi-hobinya membaca buku tentang music business, music marketing, sebagaimana thesis saya saat lulus kala itu.. yang berhubungan erat dengan topik music management.


Di awal...START merancang project, ada 2 – 3 list project musik yang saya tuliskan dan visualisasikan. Namun setelah memikirkannya kembali, ada baiknya saya mulai dengan 1 (satu) dari list project musik tsb dan mengoptimalkannya. Apakah itu ? Ya, saya punya kerinduan untuk berbagi karya lagu ciptaan saya pada banyak orang melalui mini album/ EP (extended player). 


Setelah memantapkan diri untuk START dan fokus pada project mini album tsb, saya mulai mengumpulkan dan menggarap kembali lagu-lagu ciptaan saya sambil menyusun rancangan project yang akan dikerjakan. Action pertama, saya  menghubungi teman band saya dulu, Freddy Jhonny, yang juga masih meniti passion nya dalam bermusik hingga saat ini. Kami diskusi dan mulai mengambil gitar dan piano untuk menggarap kumpulan lagu-lagu  ciptaan. Dalam proses mempersiapkan lagu, saya tetap berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman-teman, keluarga maupun saudara untuk mendapatkan masukan dan gagasan.  Tak hanya teman-teman di bidang musik, tapi juga teman-teman pendengar/ pecinta musik yang seringkali juga punya gagasan luar biasa untuk musisi independent seperti saya ini :).


Dan satu hal yang tak kalah bermanfaat saat kita mengerjakan project adalah tetap menggali informasi dan jangan berhenti belajar. Saya membaca beberapa buku yang memberikan insight berharga, yang tentu juga bisa kamu baca (apakah project impian itu berhubungan dengan musik atau tidak, kamu bisa membaca beberapa daftar buku yang saya baca ini, recommended :) ... seperti :

        Purple Cow (author : Seth Godin)
       Six-Figure Musician (author : David Hooper)
       New Music Strategies (author : Andrew Dubber)
       $ 100 StartUp (author : Chris Guillebeau)
       Sometimes You Win, Sometimes You Lose Learn  (author : John Maxwell)


 Nah, setelah menentukan dream project (project impian) yang kamu commit akan kerjakan, lalu diskusi, brainstorming, mencari ide dan gagasan sambil tetap mengerjakan karya dalam project tsb, apa yang harus dilakukan berikutnya? Saya ingin berbagi dengan kamu mengenai langkah (steps) untuk working on your dream project disini

independent musician

Menantikan..karya #VenitaMusic

03.43
Rasanya 'deg-degan' saat karya musik dan lagu yang selama 1 1/2 tahun terakhir dikerjakan, akhirnya nyaris..hampir..selesai diproduksi. 

Saya merasakan setiap proses dalam pengerjaan karya musik ini sebagai anugerah.
Dalam proses-nya, tidak semua berjalan mulus. Tapi hati ini bersyukur karena banyak lesson learned  dan pembelajaran yang saya tuai dalam memproduksi karya musik, dan kehadiran teman-teman bahkan orang-orang yang mendukung karya ini adalah miracle yang patut saya syukuri. 

Bagi saya mimpi mewujudkan karya musik dan lagu ini adalah kerinduan...kerinduan untuk membagikannya kepada banyak orang.  

Semoga lagu-lagu yang penuh kerinduan untuk dibagikan ini....nantinya boleh sampai di telinga dan hati kamu  :)

i'm longing to brings sweet pop into your ears and love into your heart

bountiful eyes

Di balik jendela "Bountiful Eyes"

01.42
Saat menulis ini, saya duduk mendengarkan aransemen baru untuk #BountifulEyes sambil meneguk secangkir teh dan menikmati setiap alunan melodi lagu ini. Saya duduk tepat di sisi balik jendela sehingga dapat menatap jelas pemandangan indah ke arah luar. 

Musik yang mengalun lembut pada lagu ini, membuat saya lagi (lagi) merinding, terbawa dalam setiap untaian lirik dan cerita yang tersirat pada #Bountiful Eyes. Saya teringat dan membayangkan saat lagu ini saya tulis setahun lalu. Betapa bersyukurnya hati ini saat lagu yang melodi dan liriknya saya bayangkan, rasakan dan tuangkan dalam pilihan kata dan nada....kini telah menjadi satu kesatuan dalam sebuah lagu yang tercipta.

Satu kata : keindahan! Seperti pemandangan di balik sisi jendela yang 'menemani' saya kala menikmati lagu ini...ya...pemandangan yang indah mesti tak semua tampak terlihat jelas. 

Lagu "Bountiful Eyes' berkisah tentang harapan. Saya menuliskannya saat perasaan berada dalam 'awan mendung', namun saya penuh keyakinan dan harapan bahwa 'awan mendung' itu akan berganti menjadi 'warna-warni pelangi'. Lagu yang universal ini mewakili rasa yang tentu kita pernah kecap : pahit-manis, naik-turun..namun kita akan selalu bersyukur karena keindahan selalu menghiasi dan hidup kita ada untuk menjadi berkat dan keindahan tuk sekeliling kita. 

Seperti memandang di balik jendela dari sisi lain, melihatnya dalam terawang "bountiful eyes"..mata yang berlimpah...yang penuh harapan dan believe. Di saat itu hati kecil kita bersuara dan berbicara dalam diri "seeing through bountiful eyes....coz we are meant to live a blessed life".

Semoga lagu ini dapat saya bagikan ke banyak orang...untuk berbagi rasa, harapan dan keindahan :)

#BountifulEyes
moment dan inspirasi

Don`t Stop, Keep Believing

02.33
Hampir  dua tahun belakangan, saya mempelajari music marketing dan mempersiapkan salah satu project musik. Prosesnya tidak selalu mulus dan mudah. Merancang business plan-nya cukup mengasyikkan, meski saya tau implementasinya tentulah sangat menantang dan perlu kerja keras.
Tapi mimpi dan harapan mewujudkannya begitu besar, sehingga saya belum berhenti mengerjakannya. 

Gagal menjadi sebuah motivasi yang memecut saya untuk tidak berhenti dulu. saya memulai dengan apa yang saya miliki dulu, mencoba secara realistis melihat assets yang dimiliki untuk mulai mengembangkannya. Assets disini bukan selalu pada bentuk modal (financial), tapi juga assets seperti resources, kompetensi, networking dan infrastruktur yang dapat mendukung project ini berjalan. 

satu tahap berjalan di awal project ini pada awal Januari 2013, dan hasilnya belum sesuai dengan gambaran yang saya bayangkan. Tahap ini : gagal. Lalu membuat saya berfikir ulang, dan memperjelas kembali konsep yang akan dikembangkan. Dalam proses itu, saya bertemu dan berbincang-bincang dengan beberapa teman.Tidak jarang, muncul penyempurnaan ide dan gagasan sederhana dari teman-teman. Dukungan mereka untuk salah satu project impian saya ini, membuat saya semakin yakin dan keep going. 

Tahap kedua, saya lebih perlahan dan tidak terburu-buru dan mencoba melihat kesempatan dengan lebih `peka`. Puji Tuhan, saya bertemu dengan seorang Arranger yang kompeten dan professional untuk bekerjasama mewujudkan project musik ini. Prosesnya mengalir, dan sambil berjalan saya tetap menulis lagu, menyanyi dan melakukan riset untuk project ini. 

Tahap ketiga, saya mencoba berdiskusi dengan salah seorang pemilik label music dan menyampaikan contoh karya saya. Di tahap ini saya belum berhasil karena saya tau label cenderung lebih melihat `profit` diibandingkan orisinalitas karya. Namun, saya dapat satu pelajaran dari diskusi tsb, yang membuat saya memantapkan langkah untuk mengerjakan project musik ini secara independent. 

Pertimbangan terbesar dari musisi independent tentulah budget (modal) untuk mewujudkan karya.  Tak ingin khawatir dengan faktor itu, saya tetap mengerjakan karya musik ini sambil memikirkan untuk mencoba solusi kreatif lainnya seperti crowdfunding, ataupun mencari sponsor. bila itu belum berhasil, saya bersiap-siap untuk investasi sebagian tabungan untuk project ini. Mungkin kedengarannya take a risk sekali, tapi saya sadar kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu pun tentu ada resikonya. 

sekarang, saat saya menuliskan ini, saya sedang duduk sambil mendengarkan lagu `Time after time`. saya duduk disini karena janji meeting dengan calon sponsor terpaksa batal (cancel). sedikit agak kecewa, tapi hati saya mengatakan jangan berhenti dulu untuk proses mewujudkan project ini. Mungkin `time after time` saya ragu apakah mungkin mewujudkannya, tapi `time after time` saya merasa passion dan mimpi ini terus menyala untuk diwujudkan. May God bless me and this dream.

Tiba-tiba saya teringat, seorang guru english saya mengatakan `Penny, kamu passionate sekali, saya bisa melihat itu bahkan ketika kamu bercerita tentang musik dan mimpimu, kamu seperti berbinar-binar dan penuh keyakinan`.Dan ya dia benar, saya belum mau berhenti dulu untuk mewujudkannya. Pepatah mengatakan `banyak jalan ke Roma`? ya, saya yakin untuk sesuatu yang diniatkan dengan baik dan dijalani dengan sungguh, akan menemukan jalannya. Mungkin tidak seperti rancangan waktu (timeline) yang saya rencanakan, tapi sesuai rancangan dan waktu Tuhan.

Don`t stop, keep believing!
15052014

moment dan inspirasi

Hand and Heart

05.54
Ketika kaki sudah tidak tahan berdiri, Berlututlah
Ketika tangan sudah tidak tahan menggapai, Lipatlah.
Ketika kepala sudah tidak tahan ditegakkan, Menunduklah.
HAND

Ketika pikiran bekerja terlampau keras, Beristirahatlah.
Ketika mulut tak mampu mengeluarkan kata-katanya, Berdoalah dalam hati.
Ketika hati menyimpan semua kata dan cerita, Bersyukur dan Tersenyumlah.
HEART

#og/ph
books review

#ReviewBuku : `The 20 Things You Must Know About Music Online`

22.43

Buku ini menggali tentang new music strategies untuk membantu small-medium music business dan para independent artis dalam menggunakan online teknologi.

Kita selalu mendengar bahwa music business has changed. Ini tidak sepenuhnya benar, pada faktanya adalah it`s changing ~ ini dua hal yang berbeda. Menghadapi perubahan tsb adalah salah satu tantangan terbesar bagi independent music business. Cara terbaik adalah dengan betul-betul memahami apa yang terjadi dan mempelajari perubahan yang muncul di sekeliling kita, sehingga kita dapat beradaptasi dan meresponnya dengan tepat.

Andrew Dubber, penulis buku ini, membagikan beberapa langkah dan catatan penting untuk dapat mengimplementasikan new music strategies. Tak perlu memaksakan diri menjadi computer-whiz, yang penting kita pahami basic principles-nya dan belajar melakukannya step by step.

Untuk membaca selengkapnya, kamu bisa download e-book nya yang tersedia di : http://newmusicstrategies.com/wp-content/uploads/2008/06/nms.pdf

Beberapa list dan point penting yang coba saya rangkum :

# Don`t Believe The HYPE
Hype adalah upaya mempromosikan atau mempubliikasikan (produk atau ide) secara intensif dan berlebihan. Don`t believe the hype! What sells a band/ singer is a Great Story! (Genuinely Great), Bila kita ingin membuat kemajuan dalam music business di suatu hari nanti, kita tidak bisa mengandalkan kisah sukses yang spektakuler dari Myspace (misalnya) dan kita juga tidak bisa terus khawatir atau takut dengan `lost sales` dari produk kita karena banyaknya free download saat ini.
Lebih baik kita melihat teknologi terkini sebagai tools untuk membantu kita beradaptasi dengan perubahan pada music industri. Dan tetap, jangan percaya Hype! Genuine Story jauh lebih baik dan long-lasting.

# Hear/Like/Buy
Musik adalah sesuatu yang unik ketika masuk ke dalam konsumsi media. Seperti buku dan film, umumnya konsumen akan membeli buku atau tiket nonton baru mengkonsumsinya. Meski sebenarnya konsumen belum tau betul apakah buku dan film itu menarik baginya. Tapi musik, bila dilihat dari music buying experience, sangat berbeda --> Cara paling tepat untuk mempromosikan musik adalah untuk membiarkan orang mendengarkannya lebih dulu. Bahkan kalau perlu berulang kali mendengarkannya. Setelah itu, bila kita sebagai musisi/ produsen cukup beruntung, barulah orang-orang yang mendengarkan musik tsb ingin tau lebih dekat, mencintai musik/ karya kita dan sooner or later mereka akan memiliki dan membeli karya musik atau album tsb.

Dua hal penting dalam music marketing yaitu bahwa music adalah tentang Familiarity dan Uniqueness.

Konsumsi musik, tidak hanya berkaitan dengan buying atau listening, Tetapi juga collecting, organising, dan making sense of the music in relation to a personal canon. So, let people hear your music repeatedly, grow to love your music, and make ur music become their collection.

# Opinion Leaders Rule

Promosi terbaik untuk karya musik kita adalah melalui trusted recommendation. Bayangkan juga metode yang dilakukan Amazon.com dengan model `people who bought this also bought that`.

# Customise
Kita tidak bisa mengikuti formula yang sama dengan musisi lainnya. Diferensiasikan dirimu dengan cara yang positive. Misalnya website seorang musisi >> tujuan website adalah untuk merefleksikan diri dan cara bagaimana kita ingin mengkomunikasikan karya tsb. Dan ini pasti berbeda untuk setiap orang, `think carefully`. itu sebabnya harus ada pembeda, tak bisa berjalan dengan formula yang sama.

# The Long Tail
Apa itu `The Long Tail`? ada 3 prinsip long tail :
- semakin banyak item/ product yang kamu sediakan, semakin orang-orang akan meng-eksplore `the non-hits`. (mereka akan bosan mencari yang hits dan mulai mencari yang non-hits misalnya karya-karya musisi independen yang unik & kreatif).
- semakin banyak item/ produk yang kamu sediakan, semakin banyak orang akan mengkonsumsi beragam atau berbagai jenis produk.
- semakin kita membuat suatu produk mudah untuk dicari dan didapatkan, semakin besar benefit yang akan didapatkan pada bisnis tsb.

Fakta penting tentang prinsip `The Long Tail` ini yaitu :
SUM Total dari economic value `Tail` (sesuatu yg non-hits) saat ini jauh semakin besar daripada SUM Total dari economic value `Head` (sesuatu yang hits).

# Web 2.0, Connect, Fewer Clicks, Accessibility

Web bukanlah brosur! tapi tempat dimana orang-orang bisa `gather and connect` dengan musisi/ artist dan sesama fans.
Bayangkan toko musik misalnya juga adalah cafe yang berfungsi sebagai centre of community (bersosialisasi, diskusi tentang musik, membeli produk musik dan mendengarkan musik)

Having a web is not a promotional strategy. If u`re going to have a website, u need to have a promotional strategy.
Promotional strategy harus dapat meng-generate traffic dan repeat business.

People connect with a story! The most important thing is to have a Story to Tell.


A single zip file is Better than 13 individual MP3. Fewer clicks!

Website harus mudah diakses (accessable).

# Cross-Promote, Distributed Indentity
Temukan bagaimana caranya agar online stuff dan offline stuff dapat terhubung (genuinely intersect). Semua yang dilakukan oleh music business dan musician (online dan offline) harus link-back ke Website.

Distribusikan identitas, strateginya melalui : email signature, blog comments, forum activity, social networking dan multiple sites.

# SEO, RSS Feed, Permission & Personalitation

SEO (Search Engine Optimation) sangat penting. Beberapa tips yaitu meta tags, header tags, link text, site map, content (keywords), updating content dan stick with your domain name.

RSS (Really simple syndication) dapat membantu untuk generate traffic, menemukan new audience, memposisikan web kita sebagai opinion leader dan membuat lebih attraktif. Beberapa rekomendasi untuk RSS : googlereader, del.icio.us, sage.

Permission & personalisation juga penting diperhatikan! Informasi yang kita kirimkan pada audience harus relevan, useful dan welcome. Lebih dari itu, personalise your content ; tidak hanya memikirkan tentang info yang akan disebarkan atau dibagikan pada audience tetapi juga pikirkan apa yang kira-kira sesuai dan ingin diketahui oleh audience tsb.
Dan yang terpenting, keep it simple! Don`t be long-winded! Umumnya orang-orang cenderung hanya scanning info yang kita kirimkan.

#Professionalism, Frequency is everything, Make it Viral
Website adalah tempat dimana kamu dapat me-manage perception dan memberikan impression. Myspace is NOT your web! and your Web is NOT a brochure!

Frekuensi yangrutin dan disiplin dalam mengelola konten web PENTING! Gunakan Content Management System (CMS), pre-plan things to talk about.

Make it Viral! Ini berarti menggunakan effective marketing : having a good story (video, audio atau text) ; USP (unique selling proposition) ; temukan strategi untuk membuat orang lain RETELL your story and RE-RETELL it!

#Forget product - sell relationship

Dalam music business and marketing, viral marketing tak akan efektif tanpa hubungan baik dengan audience. Tetap lakukan live performance, print publishing, broadcast dan synchronisation. Produk tak selalu segalanya, tuangkan perhatian juga pada hubungan dengan audience.

Last but not least : Conversation, Connectivity, Relationship.
buku

Cuplikan Buku `Whatever You Think, Think The Opposite`

01.28
Buku ini bercerita tentang keyakinan diri untuk bertindak dan manfaat dari keputusan yang keliru.
Paul Arden (author) memaparkannya dengan cara yang unik dari sudut pandang yang berbeda dari yang umumnya terpikirkan.

Berikut beberapa insight yang saya rangkum dalam cuplikan `Whatever You Think, Think The Opposite` :

#Berani untuk Mencoba Cara yang Tidak Biasa
- Atlet lompat tinggi dalam Olimpiade Meksiko, Dick Fosbury, melakukan cara yang tidak biasa. Umumnya atlet akan meloncati palang rintangan dengan menyejajarkan badan dengan palang, atau biasa disebut Western Roll. Tetapi atlet ini malah sebaliknya, ia melompat tapi tak menghadapkan badannya ke palang, justru membalikkan badan dan membelakangi palang.

Alhasil dia meraih rekor dunia dan melompat jauh lebih tinggi daripada siapapun sebelumnya dengan berpikir secara berlawanan dari orang-orang lain. Metode lompatan itu kemudian masih dipakai oleh banyak atlet sampai sekarang dan dikenal dengan Fosbury Flop.

# Berani Mengambil Keputusan (meski kadang Keliru)
- Tentu ada hal-hal yang akan kita sesali karena telah mengambil keputusan yang salah. Tapi salah bila kita terus mengambil keputusan yang aman dan masuk akal.
Yang menjadi persoalan dengan keputusan yang masuk akal adalah semua orang juga berpikiran sama.

# Ide Buruk yang Terwujud Masih Lebih Baik daripada Ide Bagus tetapi Tidak Dijalankan
- Ide merupakan masalah selera. Yang dianggap sebagai ide yang bagus bagi sejumlah orang dapat merupakan ide buruk atau membosankan bagi orang lain.
Ide yang bagus adalah solusi cerdik terhadap masalah. Namun jika sebuah ide tidak diambil dan digunakan sebagai solusi terhadap suatu masalah, ide tsb tidak ada harganya.

Ide itu menjadi non-ide bila hanya tersimpan di laci dan tak ada gunanya. Yang lebih parah daripada tidak berguna, ide tsb menjadi pemborosan ruang.
Jadi ide harus dapat diterapkan sebelum diakui sebagai ide yang bagus.

# Kerjakan, kemudian Perbaiki sambil Jalan
- Banyak orang yang menghabiskan banyak waktu mencoba untuk menyempurnakan sesuatu sebelum mereka benar-benar melakukannya.
Instead of waiting for perfection, run with what you`ve got, and fix it as you go.
moment dan inspirasi

Apresiasi `Tuk Bangun Masa Depan yang Lebih Baik

04.12
Apresiasi apakah semahal itu di negeri ini? Kita lebih sering mendengar berita yang menyeramkan bahkan cenderung negatif di masyarakat. Ya, memang ada berita baik dan positif. Namun intensitas berita yang cenderung negatif dan berita yang tidak membangun, lebih sering kita temui dan dengarkan.

Padahal banyak cerita inspiratif yang dapat digali. Berita positif yang menyegarkan tulang-tulang dan memacu semangat seolah tersembunyi di balik layar.
Dapat kita hitung misalnya program TV yang menyajikan berita baik yang menginspirasi seperti Kick Andy, Mata Najwa, Program Desy Anwar di Metro TV.

Lagi-lagi memang berita yang lebih `menjual` yang didahulukan seperti halnya program TV YKS, Fesbukers. `Menjual` disini karena dianggap program tsb mampu meraih rating karena menyenangkan dan entertaining banyak kalangan terutama kalangan menengah ke bawah.
Tapi (lagi-lagi) program TV seperti itu tak punya motivasi mendidik bila dihadirkan tanpa konsep yang jelas, menunjukkan unsur bullying dan kekerasan, unsur lawakan yang menghina dan menyudutkan orang.

Lebih dari 200 juta penduduk Indonesia yang menyaksikan TV setiap hari, apakah tayangan seperti itu yang terus-menerus akan dicekoki. Mirisnya bila stasiun TV yang masih menjadi media utama ini malah merusak generasinya sendiri karena alasan profit dan komersialisasi.
Sedihnya bila anak-anak negeri mengkonsumsi dengan rutin tayangan yang tak mendidik dan menganggap beberapa hal yang negatif yang dihadirkan pada tayangan itu sebagai hal yang lumrah. Jangan sampai anak-anak negeri ini jadi apatis.

Belum berimbang rasanya berita positif yang menggelorakan jiwa, yang menggetarkan semangat pabila dibandingkan berita negatif yang meremukkan tulang dan mendemotivasi jiwa-jiwa.

Jangan sampai 5, 10, 20 tahun ke depan..kita masih seperti ini. Anak-anak negeri perlu arahan, rel, panduan yang membawa mereka maju meraih impian-impian.

Mari kembali ke lingkungan terdekat dan lingkungan terkecil kita. Karna tak mungkin harapan itu dapat diraih tanpa memulainya dari upaya kecil yang konsisten dan menjadi kebiasaan baik. Misalnya, di dunia kerja, kita bisa memulai untuk membangun pribadi-pribadi yang menghargai dan mengapresiasi satu sama lain. Termasuk menghargai hasil kerja teman dan rekan sejawat, bawahan dll. Ubah mind set dan cara pandang. Kita ada untuk melayani bukan dilayani. Jadi sudah pasti kita harus lebih menghargai orang lain dan karya-karyanya. Sebenarnya sederhana, tapi sering (sungguh sering) kita lupa. Misalnya mengucapkan terimakasih, menghargai pencapaian bawahan dan rekan kerja. Memperhatikan dan peduli pada orang-orang di sekeliling kita misalnya dengan tulus berterimakasih pada janitor/office boy yang setiap hari membersihkan ruangan dan membuat kita merasa nyaman karna hasil kerja keras mereka juga.

Apresiasi bagi karyawan, tim kerja sangatlah penting. Meski mereka terlihat diam, bukan berarti tak bekerja. Seperti angsa, terlihat tenang di permukaan, namun sebenarnya kakinya sedang berupaya keras mendayuh agar dirinya terus maju.

Pada saatnya, apresiasi yang baik yang kita mulai dengan konsisten dalam lingkungan kecil akan menularkan kebaikan untuk lingkungan yang lebih besar. Mari Apresiasi orang lain, apresiasi hasil kerja dan karyanya. Beritakan kabar baik, kisah prestasi dan cerita inspiratif, segala yang positif yang mampu meretaskan jiwa-jiwa penyemangat. Bangsa kita sungguh haus dengan motivasi penyemangat jiwa yang kelak memberi perubahan ke arah yang lebih baik dan yang dapat kita banggakan bersama.
berbagi buku

Lik'ku Project

02.11
Di akhir minggu lalu, tepatnya 15 Maret 2014, muncul ide dalam pikiran untuk membuat project Menulis Cuplikan Buku. Project ini saya namakan Lik'ku.Singkatan dari 'Cuplikan Buku'. 

 Berangkat dari kesukaan menulis dan membaca buku, saya ingin berbagi dengan teman-teman. Awalnya, yang terlintas di pikiran adalah 'Berbagi Bacaan Inspiratif', yaitu koleksi buku saya (tidak banyak sich :)) ingin saya pinjamkan pada teman-teman khususnya di lingkungan terdekat seperti di kampus/ kantor. 
Inspirasi bisa datang dari mana saja kan : percakapan, gambar/ foto, tulisan dan buku bacaan. Beberapa buku dari koleksi saya, mendorong munculnya ide dan inspirasi. Saya ingin sekali berbagi dengan teman-teman, apabila mungkin buku-buku tersebut juga dapat menginspirasi tapi yang lebih penting dapat menambah wawasan dan open our mind. 

Jadi, Project Lik'ku ini sejalan dengan program "Bacaan Buku Inspiratif" yang baru saya mulai. Untuk "Bacaan Buku Inspiratif", langkah berbagi yang ingin saya lakukan adalah meminjamkan koleksi buku-buku inspiratif ke teman-teman dan mengajak mereka untuk juga ikut berbagi koleksi bacaan inspiratif nya. So...join and share!
Untuk Lik'ku, cakupannya saat ini adalah khusus pada penyajian cuplikan buku. Jadi dari buku-buku yang saya baca, saya akan membuat seperti summary dari apa yang saya baca, lalu insight yang saya peroleh dari buku itu dan berbagi dengan teman-teman untuk menambah cakrawala pengetahuan kita bersama. Cuplikan buku pertama yang sajikan yaitu Fokus (A Simplicity Manifesto).
Teman-teman yang tertarik untuk ikut membuat cuplikan buku dan hobby menulis, juga bisa join and share!

Let's start and make it happen! 

*Everything in this life will be more beautiful, if we SHARE it!
buku

Cuplikan Buku : FOCUS “ A Simplicity Manifesto in the Age of Distraction”

02.37

Buku ini sederhana tapi mengena! Leo Babauta (author) meng-highlight konsep tentang : FOCUS, SMALLER THING, LESS,  SIMPLICITY….  dengan cara bertutur, ide dan tips sederhananya yang memang dekat dengan keseharian kita, namun sering kita abaikan.
=====

#The Age of Distraction
Setiap hari kita berhadapan dengan berbagai distraction (kebingungan, gangguan) . Saat bekerja misalnya, telepon yang nyaris sering berdering, notifikasi email di komputer kerja, surfing the web,  lalu keinginan untuk membuka social networks seperti Facebook, Twitter, blog, forum . Bahkan sejumlah orang become addicted to being connected and distracted. Pernah dengar teman yang mengatakan “rasanya ada yang kurang kalau belum buka Facebook atau update Twitter sehari ajj”.
Kita hidup di dunia yang penuh keingintahuan “Curious times”, yang kita sebut Age of Information . Tapi ini juga bisa berarti Age of Distraction. Bahkan keinginan untuk terkoneksi dengan social media , memperoleh informasi setiap waktu, menghadapi distraction yang konstan sudah makin menjadi lifestyle. 

# The Importance of Finding Focus
Leo Babauta membagi gagasannya untuk kita menemukan kunci menghadapi distraction yang begitu menyibukkan kita dan membuat seringkali kita menjadi tidak produktif karena mengerjakan banyak hal. Kuncinya adalah : FOCUS.  Dengan fokus, kita dapat lebih slow down ; peace of mind. Sekaligus mengarahkan kita untuk fokus pada hal-hal yang essensial, the things that matter most.
Apalagi bila kamu adalah tipe orang yang senang creates sesuatu, maka tentulah Fokus menjadi sangat penting. Apakah sebegitu pentingnya untuk menerapkan kebiasaan/ habit untuk FOCUS dan SIMPLICITY?  Ya, kita tentu memerlukan waktu tenang untuk merefleksi, merenung dan melahirkan ide-ide kreatif. We need the rest, we need to de-stress, and we need to recharge our mental batteries.

#The Beauty of Disconnection
There are the moments when disconnection shows its glorious face.
Bukanlah teknologi yang harus kita hindari atau takuti tapi perlunya kemampuan dalam me-manage diri terhadap distraction yang membuat kita ingin selalu terkoneksi dan terbombardir oleh informasi. Masing-masing kita perlu waktu untuk create sesuatu yang bermanfaat ataupun berkoneksi dengan orang secara langsung (real people).
Disconnection adalah solusinya. Sangat sulit bagi banyak orang, karena connection terhadap internet cenderung addictive. 

#The Value of Distraction
Distraction di satu sisi adalah musuh dari fokus. Tapi di sisi lain, distraction juga penting untuk beberapa alasan. Misalnya pikiran kita butuh istirahat dan relax dari aktivitas fokus tsb, dan distraction bisa membawa fun, bisa juga memberi inspirasi (cth. Membaca beberapa tulisan yang lucu dan memotivasi).
Distraction can lead to better focus, once we go back to focusing.
Sehingga yang dibutuhkan adalah : BALANCE (conscious, purposeful balance).

#Finding Simplicity
When it comes to finding focus, simplifying is a great place to start.
Kuncinya adalah : “find what matters most to you! “. Kita harus belajar untuk mengatakan ‘tidak’ untuk beberapa request dari orang lain. Berkata “tidak” juga berarti kamu menghargai waktu dan dirimu sendiri.
Kita harus belajar “to do less”. Sulit bagi banyak orang karena kita terbiasa dengan pemikiran bahwa semakin banyak yang dilakukan, semakin produktif. Dan seringkali orang berpikir bahwa bila terlihat sibuk, orang akan menduga bahwa kita produktif dan penting. Ahh…itu semua tak selamanya benar, right?! Being busy, doesn’t mean anything, other than we’re stressed out.
Doing important work is what true productivity is all about, and it doesn’t necessarily mean we’re ridiculously busy. Focus on fewer but higher-impact tasks.
"A Simpler life probably means fewer possessions".
 "A Simpler life means less distractions, less busy-ness, less clutter and more space for what matters  most to you".


Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2014 (22)
    • ▼  Desember (3)
      • Tempat Perteduhan
      • RIP Dad
      • Back to Blogging.....Hello Again
    • ►  Agustus (4)
      • Using Small Steps to Accomplish Your Dream Project
      • Secangkir cokelat hangat
      • Mimpi jadi Penulis (?)
      • A Spine-Tingling Conversation :Kalau bukan sekaran...
    • ►  Juli (3)
      • Steps to Working on Your Dream Project (2)
      • Steps to Working on Your Dream Project (1)
      • Start Working on Your Dream Project
    • ►  Juni (2)
      • Menantikan..karya #VenitaMusic
      • Di balik jendela "Bountiful Eyes"
    • ►  Mei (1)
      • Don`t Stop, Keep Believing
    • ►  April (2)
      • Hand and Heart
      • #ReviewBuku : `The 20 Things You Must Know About ...
    • ►  Maret (6)
      • Cuplikan Buku `Whatever You Think, Think The Oppos...
      • Apresiasi `Tuk Bangun Masa Depan yang Lebih Baik
      • Lik'ku Project
      • Cuplikan Buku : FOCUS “ A Simplicity Manifesto in ...
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top