• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

bountiful eyes

Vision Board : Debut Album #Bountiful Eyes

01.41
Di penghujung tahun 2013, saya menuliskan impian saya tentang debut album #BountifulEyes yang saat itu masih dalam proses pengerjaan. Saya menuliskannya pada sebuah papan (board) yang saya gantungkan di dinding kamar. Agar setiap kali saya bangun ataupun lewat di depan board ini, saya diingatkan untuk melakukannya one step at a time.

Saya menyebutnya dengan VISION BOARD, yang saya susun sebagaimana impian dan bayangan saya akan rencana mewujudkan Debut album #BountifulEyes. Mungkin suatu hari nanti, saya juga akan menuliskan impian lain berikutnya dalam sebuah VISION BOARD lagi :)

Sore ini, 30 Desember 2015, saya menatap kembali VISION BOARD yang masih tergantung di ruang kamar saya...


 Dan saya baru menyadari, kalau apa yang tertulis di "VISION BOARD : Debut Album #BountifulEyes" ini....telah menjadi impian yang terwujud, Puji Tuhan. Dan sebagian besar catatan impian pada VISION BOARD tsb terwujud di tahun 2015 ini.


Beberapa point yang saya tuliskan di VISION BOARD tsb  adalah :
1. Rencana Produksi Album : Songs & Arrangement ; Research & Blue Print; Website ; Colour/ Design & Photo ; Budget ; Video ; Profile & PR Story pitch
2. Rencana Distribusi dan Market Place : existing community ; existing event ; Online Distribution ; Networking ;  Database
3. Rencana Sales & Promotion : Online & Offline ; Social Media ; Key Influencer ; Momentum ; Gigs ; Leveraging
4. Set the Date !


 Vision board add clarity to your desires, and feeling to your visions


Saya merasa bersyukur :’) Sebagian besar dari catatan di VISION BOARD tsb terwujud di 2015 ini. Saya percaya semua karena kasih karunia Tuhan.

Dan untuk hal-hal yang belum terwujud dalam catatan VISION BOARD tsb, saya tetap bersyukur. Karena saya menyadari sejak awal menyusun VISION BOARD ini…bahwa catatan impian yang saya tuliskan tsb adalah rencana/ rancangan yang saya bayangkan untuk dapat  diterjemahkan ke dalam action langkah demi langkah. Itu hanya rencana/ rancangan saya saja,  tapi  yang terutama adalah belajar tetap berserah pada rancangan Tuhan. Ketika saya belajar untuk mengerjakannya dengan ‘mengalir’, tidak ‘ngoyo’ … tidak ‘diburu-buru’ waktu, justru saya melihat banyak kesempatan yang Tuhan berikan.

 Saat Tuhan mengizinkan suatu impian hadir dalam hati kita dan Tuhan berkenan untuk kita mengerjakan prosesnya…dan Tuhan mewujudkan itu menjadi kenyataan….hati kita melimpah dengan syukur dan sukacita. Terimakasih Tuhan.

Ada dua hal yang saya pelajari dari VISION BOARD yang saya gantungkan di dinding kamar saya ini :
  •     Jangan ragu untuk menuliskan impianmu. VISION BOARD membantu kamu untuk menterjemahkan dan memvisualisasikan rencana-rencana yang kamu bayangkan ke depannya. Tak harus tepat dan sempurna. Seringkali meleset dan tidak tercapai. Tapi disana kita belajar bahwa ada ruang untuk memperbaikinya sambil berjalan. Disana kita memahami, untuk menjadi fleksibel ketika kondisi tak selalu mendukung setiap rencana yang tertulis. Dan disana kita melihat, bahwa Tuhan turut bekerja dalam harapan-impian-bahkan catatan vision board kita :) Ia mewujudkannya dengan rencanaNya yang tak terselami oleh pikiran kita.

  •    Waktu. Merangkai dan mewujudkan sesuatu perlu waktu yang tak selalu singkat, kadang seakan berjalan lambat. Dan yang terpenting, tetap berjalan dan tak kehilangan arah/ visi.


Writing it down. This may seem simple, but it is critical. By writing your idea down, you make the rubber hit the road. I call this ‘landing the idea’.



Artikel terkait : 

The Making of Debut EP - Bountiful Eyes

Jurnal Rekaman PH : Bountiful Eyes

Penantian Terindah (MUSIC VIDEO)

Album Bountiful Eyes Rilis di Itunes


cinta

2015! Impian, Harapan dan Cinta

21.11
Belum terlambat ya kalau saya mau ber-resolusi di tahun ini? hehe. Sudah 2 (dua) bulan lebih sepertinya saya tidak menulis di blog. Bukan karena tidak rindu menulis, tapi karena sedang menata hati dan pandangan ke depan :).

Tahun 2014 adalah tahun yang berat bagi saya dan keluarga, khususnya saat kami mengetahui Papa sakit kritis di bulan Oktober 2014 dan beliau meninggal dunia di November 2014. Beliau adalah sosok yang selalu kami banggakan dan sangat kami cintai.

Di tahun yang baru, 2015, saya menaruh Impian, Harapan dan Cinta (Dreams, Hope and Love) sebagai misi di tahun ini. Ya, tetap bermimpi dan mewujudkan impian. Tetap ber-pengharapan. Dan mengisi waktu juga hari-hari saya dengan cinta pada orang-orang di sekeliling saya.

Impian (dreams)
Saya bermimpi karya mini album "Bountiful Eyes" yang Puji Tuhan telah terwujud di penghujung tahun lalu, bisa semakin dinikmati dan didengarkan oleh banyak orang. Saya rindu karya sederhana yakni lagu-lagu ciptaan pada Debut 1st mini album saya ini bisa meng-inspirasi para pendengar.

Saya bermimpi beberapa Project ke depan (yang berhubungan dengan mini album "Bountiful Eyes") kiranya bisa terlaksana. Seperti diantaranya :
* Pembuatan Video (teaser, v. lyrics, clip dan v.cover) untuk saya bisa membagikan karya lagu ini ke semakin banyak orang.
* Digital version melalui Itunes, Bandcamp.com dll smoga dapat terwujud. Sejak akhir tahun 2014, physical CD sudah di-produksi dan saya bertahap melakukan penjualan secara direct marketing ke teman-teman dan saudara. Berharap digital version bisa di-rilis
* Mini Launch untuk mini album "Bountiful Eyes" (sampai saat ini, saya belum mendapat sponsor venue untuk penyelenggaraan mini launch).
* Promo single #GoMakeItHappen ke radio-radio (minimal radio kampus dan radio streaming)
* Gigs untuk promosi Mini Album
* Menulis buku



Harapan (hope)

Dianugerahkan kesehatan, kekuatan bagi Mama, Kakak, Abang-abang dan keponakan-keponakan kecilku. Agar dapat menjalani hari dengan semangat, penuh pengharapan dan kasih.

Saya pun berharap bisa semakin disiplin dan bijaksana dalam me-manage waktu, tenaga, keuangan, pekerjaan dll. Lebih mengalir dan bisa menikmati moment.
Saya ingin mewujudkan beberapa hal yang almarhum Papa saya sering ingatkan : stretching di pagi hari (olahraga), latihan vocal (vocalizing), rutin berenang lagi, harus lebih confidence.

Saya akan mengingatkan diri agar di tahun ini, saya lebih memperhatikan Pola Makan (memilih  makanan yang sehat) dan ber-olahraga secara rutin. I hope..bisa melakukannya dengan lebih disiplin.


Cinta (love)
Tahun ini semoga menjadi tahun penuh cinta. Saya ingin terus belajar untuk memberi dan  berbagi kepada orang-orang di sekeliling saya. Memberikan telinga saya untuk mendengarkan orang lain, mengucapkan perkataan yang positif dan menyemangati, juga melakukan hal-hal yang bisa membantu orang lain (walaupun itu hal kecil yang sederhana).

Saya merindukan Tuhan mengaruniakan Teman Hidup bagi saya :) Seperti lagunya Tulus hehe.."Jadi teman hidupku, Berdua kita hadapi dunia".

Ya...saya boleh saja bermimpi, berharap. Tapi yang terpenting perkenanan Tuhan. Rencana-Nya pasti lebih indah dari rencana saya. Semoga impian, harapan dan cinta di 2015 ini boleh terwujud seturut kehendakNya.

Dear Lord, thank you for everything. May Your favor be abundantly upon us this year.



impian

Mimpi jadi Penulis (?)

02.35
Pernah kamu bangun di pagi hari dan tetiba ada suatu keinginan banget saat terbangun? Kali ini agak mengejutkan untuk saya pribadi ;) karena dua hari lalu saya terbangun dan langsung merasa kok pengen banget jadi penulis dan membuat buku. Hehe ini beneran...tidak dilebih-lebihkan, sampai-sampai seharian itu saya beberapa kali kepikiran saya akan menulis tentang apa ya dan membayangkan bentuk buku yang akan saya buat :-0

Saya memang senang menulis, apakah menulis di blog, menulis untuk project yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun menulis lagu. Tapi moment pagi itu beda, terbangun kok ya dengan perasaan pengen banget menjadi penulis (tepok jidat). 

Tapi ketika flashback, baru saya semakin sadar dan ingat bahwa dari kecil dulu saya memang seringkali menulis. Ketika SD, saya biasa menulis cerita pendek tentang persahabatan lewat ilustrasi atau parabel binatang. Lalu ketika saya mendengar pidato seseorang, misalnya, saya menuliskan di notes kecil saya hal-hal menarik yang saya dapatkan dan menginspirasi. Saya juga sering iseng membuat puisi sederhana, belum bisa puisi ala-ala pujangga :) hanya bahasa puisi sederhana saja. 

Lalu di masa sekolah, kuliah...keterampilan menulis saya terasah. Tugas-tugas menuntut saya harus banyak menulis dan terampil menulis. Di dunia kerja pun seperti itu, pekerjaan saya sebagai Humas (Public Relations) dituntut untuk mampu menulis. Sepertinya memang ketrampilan menulis ini cukup melekat dalam keseharian saya. Menulis di blog adalah salah satu yang saya sukai, walaupun tidak semua tulisan saya publish di blog ini. 

Sekarang saya duduk sambil menulis ini dan berkata dalam diri "saya harus bersyukur punya mimpi jadi penulis...ya penulis yang tidak berhenti bermimpi! 



Keep writing..keep writing..because you love writing"

impian

A Spine-Tingling Conversation :Kalau bukan sekarang, kapan lagi!

02.19
Siang ini saya dikunjungi oleh seorang teman, sekaligus saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan di suasana setelah lebaran. Kami juga ngobrol tentang aktivitas masing-masing. 
Kami selalu antusias berdiskusi apalagi bila itu berhubungan dengan musik. Teman saya ini salah satu yang sering memancing ide-ide brillian muncul dari percakapan kami :). Iya cukup mengenal saya, terutama dalam pekerjaan, studi dan perjalanan bermusik saya. 

Ada satu hal yang begitu "menyengat" saya dari diskusi kami ini..a spine-tingling conversation ..yaitu saat teman saya ini mengatakan : "Kamu udah punya semuanya (red : resources untuk berkembang di dunia musik). Dan kalau bukan sekarang, ya kapan lagi. Yang penting cuma kamu jangan takut salah, mungkin di karya pertama (red : awal) ada yang kurang, itu biasa..tetap kerjakan aj..nanti di karya berikutnya (kedua, ketiga, keempat, kelima) pasti jauh lebih baik". 

Kata-katanya dalam  perbincangan ini, sejenak 'menyengat' dan memotivasi saya. Selain karena dia sosok yang jarang memberikan pujian yang personal dan tipe orang yang sedikit berbicara banyak bertindak :), saya tau dia mengatakannya dengan objektif dan serius. Keragu-raguan yang kadang muncul di benak saya tentang passion project  yang saya kerjakan, seolah makin terkikis setelah mendengar perkataan teman saya itu. Saya lebih yakin untuk mengerjakannya. 

Apakah gagal atau berhasil itu bukan tujuan saya. Tapi berbagi dan belajar dari prosesnya, itu hadiah berharga untuk saya. 


Dear God, may You bless my passion and dreams. I don't do my work and passion for fame, recognition, accolades or notoriety. I do it because i cannot not sing and write. I want to use my talent for Your glory.

art work

Steps to Working on Your Dream Project (2)

21.19
#Dengarkan kritik, namun jangan berhenti berusaha
Kritik ada yang membangun, namun ada juga yang dapat mematahkan semangat kita dalam menjalani project. Jangan biarkan kritikan mematahkan semangatmu bila kamu sudah yakin dan commit memulai dan mengerjakan prosesnya. 

Kritikan yang baik dan membangun..kita buat itu sebagai pemacu untuk melakukan project dengan lebih baik. Terkadang kritik tak semuanya buruk, saya pernah mendapatkan kritik dari seorang pengelola label music namun itu justru membuka cara berpikir saya. Seorang pengelola independent label pernah mengatakan “mengerjakan album karya musik, tidak usah buru-buru. Yang penting kualitasnya dan concern kita untuk memberikan yang terbaik buat orang yang mendengarkan musiknya”. 

Dan itu menjadi salah satu input yang baik dalam proses persiapan project saya, awalnya saya merancang untuk dikerjakan dalam periode 6 bulan. Namun setelah mempertimbangkan berbagai hal dengan realistis, dan mendapat masukan yang bermanfaat....saya menjalani project musik ini dengan lebih mengalir, tetap mengagendakan waktu tapi tidak terburu-buru, dan hasilnya saya merasa lebih optimal karena saya dan orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan project ini sangat concern dengan kualitas musik dan lagu yang kami hadirkan. 

Dan salah satu harapan saya dan teman-teman yang mempersiapkan mini album ini adalah agar para pendengar dapat secara positif merasakan dan memiliki lagu ini. Hal itu hanya akan dapat tercapai bila kami mengerjakannya dengan sungguh dan concern terhadap kualitas dari karya yang kami sajikan ini.

# Jangan Malu untuk Meminta Bantuan
Taukah bahwa orang-orang di sekeliling kita : rekan kerja, saudara, kerabat, kolega, teman-teman...mereka bersedia membantu kita lho. Namun kita sebagai pelaksana project sebaiknya tidak berekspektasi terlampau tinggi karena nantinya bisa kecewa. Yang penting, kita tak malu untuk meminta bantuan karena mereka sesungguhnya siap untuk memberikan ide, pendapat, dan bahkan bantuan pada kita. 

Yang seringkali terjadi adalah kita ragu, takut atau sungkan untuk meminta bantuan. Jangan mengandalkan diri kita sendiri, kita harus berkolaborasi dengan orang lain..membuka kesempatan untuk mereka juga dapat berkarya dan berkreasi. Itu lebih menyenangkan bukan? :)

Beberapa persiapan dalam project mini album saya, misalnya,  seperti pembuatan website, design cover CD...dibantu oleh teman-teman yang dengan senang membantu saya. Saya sangat appreciate sekali dan rasanya tidak sabar untuk mencantumkan nama-nama mereka pada credit title yakni orang-orang berjasa yang mendukung project impian ini. 

Yukk..ajak temanmu untuk kolaborasi. Ini juga berarti Berbagi Kesempatan dengan mereka untuk ikut berkarya!

Related post : 
*Steps to working on your dream project (1)
*Start working on Your Dream Project 
art work

Steps to Working on Your Dream Project (1)

21.04
# Jangan tunggu sampai sempurna, lakukan mulai sekarang!
Pernah mendengar kalimat Zig Ziglar berikut ini : “You don’t have to be great to START, but you have to START to be great”! Ya..kendala yang seringkali kita hadapi dalam mengerjakan sesuatu adalah memulainya (Start). Apalagi bila kita tipe yang menunggu sampai sesuatu disusun dengan sempurna, lalu baru dikerjakan. Hasil yang terjadi, bisa jadi pekerjaan itu tak kunjung dimulai dalam bentuk  tindakan nyata atau tak kunjung terwujud. 

Saya mencoba menerapkan prinsip ‘StartNow’  ini dalam proses pengerjaan project musik (mini album). Saya tidak ingin berkutat lama pada bagan-bagan dan tabel perencanaan yang saya susun dan tuangkan dalam Project Planning . Saya merasa harus do action selangkah-demi selangkah. Yang penting blue print awal untuk arah dan guidance bagi kita mengerjakannya sudah ada, misalnya seperti big why, tujuan (goals), harapan yang ingin dicapai, value yang dapat dibagikan dan bermanfaat bagi orang lain, orang-orang yang akan terlibat dalam project ini dst. 

Sambil berjalan, (pada prosesnya), kita akan menemukan dan mengembangkan hal-hal penting lainnya untuk mengoptimalkan bahan dasar yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Misalnya strategi pemasaran dan ide kreatif  yang hendak kita terapkan pada suatu project....sambil berjalan kita akan menemukan dan dapat menyatukannya ke dalam rencana awal project. 

Tak kalah penting adalah sikap “Jangan Menunda-nunda”. Lakukan atau cicil kerjakan setiap hari dengan tekun. Apakah itu menyisihkan waktu 15 menit, 20 menit atau mungkin 1 jam per hari untuk progress berkala dari tahapan-tahapan yang kita kerjakan. Ketika kita bisa dan mampu mengerjakannya tapi menunda beberapa minggu, bulan dan bahkan tahun......bisa jadi kita tak akan mengerjakannya sama sekali. Jadi, Do.It. Now!

# One Step at a Time
Jangan paksakan diri kita untuk melakukan sekaligus berbagai hal dalam project tsb. Tentukan mana yang menjadi prioritas dari daftar (list) rencana tindakan, perhatikan mana yang high-impact untuk didahulukan pengerjaannya, tanyakan pada dirimu apa point awal yang perlu dilakukan untuk bisa move forward dengan project ini, dan perhatikan pula mana dari daftar tsb yang bisa kamu cicil kerjakan satu demi satu secara rutin.

Rencana waktu (Timeline) menjadi alarm untuk kita.  Namun di satu sisi, kita juga tetap perlu fleksibel dengan rencana waktu (timeline) tsb agar tidak stress atau exhausted .  Walau tak semua harus strict sesuai dengan timeline yang kita rancang, tapi paling tidak  timeline yang realistis memudahkan kita untuk punya gambaran jangka pendek ataupun jangka panjang pada project. Kuncinya, have fun dan nikmati proses dalam kamu berkarya!

A step at a time is how you’ll make tremendous progress!   


(LANJUTAN) :
* Steps to Working on Your Dream Project (2) 

impian

Start Working on Your Dream Project

20.59
Tentu kita punya project impian kan? Apakah itu yang berhubungan dengan hobbi, passion atau yang didorong dari keinginan untuk berbagi dan membantu orang lain. Project impian bisa jadi kenyataan bila kita mau memulai dan berusaha fokus untuk mewujudkannya. Setuju? :)


Terkadang mengucapkannya tidaklah sulit, tapi menuliskan..merancang dan mengerjakannya dalam tindakan..itu yang sulit dan menjadi tantangan. 

Senjata ampuh untuk memulainya dalam tindakan adalah semangat, antusiasme, passion dan tentu keyakinan untuk mengerjakannya.  


===

Akhirnya pada akhir 2012 lalu, saya memulai project impian yang sebenarnya sudah saya cita-citakan dari beberapa tahun sebelumnya. Saat itu, di akhir tahun 2012, rasanya adalah waktu yang pas untuk saya mulai (serius) merancang dan mempersiapkan tahap awal untuk project impian saya. Selain saat itu saya telah menyelesaikan studi, semangat saya pun sedang menyala-nyala karena saya sedang hobi-hobinya membaca buku tentang music business, music marketing, sebagaimana thesis saya saat lulus kala itu.. yang berhubungan erat dengan topik music management.


Di awal...START merancang project, ada 2 – 3 list project musik yang saya tuliskan dan visualisasikan. Namun setelah memikirkannya kembali, ada baiknya saya mulai dengan 1 (satu) dari list project musik tsb dan mengoptimalkannya. Apakah itu ? Ya, saya punya kerinduan untuk berbagi karya lagu ciptaan saya pada banyak orang melalui mini album/ EP (extended player). 


Setelah memantapkan diri untuk START dan fokus pada project mini album tsb, saya mulai mengumpulkan dan menggarap kembali lagu-lagu ciptaan saya sambil menyusun rancangan project yang akan dikerjakan. Action pertama, saya  menghubungi teman band saya dulu, Freddy Jhonny, yang juga masih meniti passion nya dalam bermusik hingga saat ini. Kami diskusi dan mulai mengambil gitar dan piano untuk menggarap kumpulan lagu-lagu  ciptaan. Dalam proses mempersiapkan lagu, saya tetap berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman-teman, keluarga maupun saudara untuk mendapatkan masukan dan gagasan.  Tak hanya teman-teman di bidang musik, tapi juga teman-teman pendengar/ pecinta musik yang seringkali juga punya gagasan luar biasa untuk musisi independent seperti saya ini :).


Dan satu hal yang tak kalah bermanfaat saat kita mengerjakan project adalah tetap menggali informasi dan jangan berhenti belajar. Saya membaca beberapa buku yang memberikan insight berharga, yang tentu juga bisa kamu baca (apakah project impian itu berhubungan dengan musik atau tidak, kamu bisa membaca beberapa daftar buku yang saya baca ini, recommended :) ... seperti :

        Purple Cow (author : Seth Godin)
       Six-Figure Musician (author : David Hooper)
       New Music Strategies (author : Andrew Dubber)
       $ 100 StartUp (author : Chris Guillebeau)
       Sometimes You Win, Sometimes You Lose Learn  (author : John Maxwell)


 Nah, setelah menentukan dream project (project impian) yang kamu commit akan kerjakan, lalu diskusi, brainstorming, mencari ide dan gagasan sambil tetap mengerjakan karya dalam project tsb, apa yang harus dilakukan berikutnya? Saya ingin berbagi dengan kamu mengenai langkah (steps) untuk working on your dream project disini

dreams

Keep Dreaming, Keep Doing

03.20
Pagi ini saya disambut dengan kalimat sederhana yang menyemangati diri "You're braver than you believe,stronger than you seem & smarter than you think.So just action!". Kalimat ini saya temui di twitter Prof. Rhenald Kasali yang menginspirasi. 

Beberapa hari lalu, saya kebetulan bertemu dengan kawan lama yang saat ini sedang sibuk menggeluti dunia digital dan menjadi digitalpreneur. Dari perbincangan kami, ia mendiskusikan sesuatu yang berhubungan dengan musik digital. Apa yang ia utarakan kepada saya adalah issue atau topik yang juga selalu saya gaungkan di pikiran saya sekitar 2-3 tahun lalu. Ya..sesuatu yang pernah menjadi impian dan mengusik pikiran saya untuk mewujudkannya saat itu. 

Bahkan 3 tahun lalu, saya dan seorang teman sempat berupaya memulai mimpi kami  untuk project yang berhubungan dengan musik digital. Tapi kemudian mimpi/ impian itu tersisihkan karena pada tahun itu saya mulai sibuk melanjutkan studi dan rekan saya hampir dipadati dengan jadwal mengajar. 
Dan yang menggelitik pikiran saya adalah ketika secara 'kebetulan' saya bertemu dengan teman yang sedang menggeluti digitalpreneur dan ia mendiskusikan sesuatu yang sejujurnya pernah saya impikan dulu. Ini membangkitkan kembali 'mimpi' itu dan memicu semangat saya untuk memulai dari awal dan mencobanya. 

Waktu itu saya sempat menghentikan keinginan untuk terus mempelajari musik digital (termasuk marketing dari sisi digital music). Selain itu, sy pernah merasa bahwa saya tidak cukup mampu dan tidak cukup pandai mewujudkan ide ini. Apalagi sesuatu yg berhubungan dengan digital music masih sedang saya pelajari, saya belum paham betul dan belum cukup berani untuk mewujudkan ide-ide tsb. Saat itu saya melihat bahwa sepertinya sudah banyak yang mulai mengembangkan beberapa ide dan inovasi dalam dunia musik digital. 

Tapi kemudian perbincangan dengan kawan baru-baru ini membuat saya 'tergugah' kembali. Tentu dari sisi pengembangan ide dan inovasi di bidang ini, masih banyak ceruk maupun opportunities yang dapat dikembangkan untuk musik digital.
 So..i said to myself 'kalau bukan sekarang waktunya untuk memulai, kapan lagi! Kalaupun tidak berhasil dengan ide ini, yang penting saya sudah mencobanya".

 Perbincangan santai dengan teman lama...membangkitkan kembali salah satu mimpi saya. Dan kalimat tweets yang saya sampaikan di awal, cukup menyemangati saya untuk 'just action..do it'!
   
So....let's keep dreaming and keep doing!








impian

Merangkai Mimpi.........

20.06
I’m a day dreamer...ya...sepertinya itu istilah yang tepat untuk menggambarkan diriku yang suka bermimpi, mengkhayal dan membayangkan sesuatu yang besar. Pemimpi itu adalah anugerah. Tuhan memberikan kepekaan dan rasa bagi kita untuk mengecap keindahan dan memimpikan yang terbaik dalam hidup ini. 



"Aku mulai belajar bahwa setiap hal yang aku kerjakan sehari-hari adalah mimpi-mimpi yang pernah kubangun dan terus terangkaikan. Tuhan yang merancang dan menyempurnakan segala mimpi itu" ~PH.


Waktu kecil, aku suka sekali bernyanyi di atas kursi seolah-olah membayangkan diriku sedang bernyanyi di tempat yang tinggi. Usia 5 tahun, aku senang menggenggam raket saat difoto dengan posisi seolah-olah raket itu adalah gitar yang sedang kumainkan. Usia 9 tahun, aku membawa piala pertama yang aku raih dan meletakkannya persis disebelah tempat tidurku agar dapat kupandangi saat tidur. Kelas VI SD, aku mendapat beasiswa karena berhasil menjadi Bintang Pelajar di sekolah dan sejak itu aku semakin rajin belajar seolah aku akan menjadi bintang pelajar lagi. 


Usia 14 tahun aku mengikuti suatu Festival bernyanyi yang diikuti oleh orang-orang besar yang usianya jauh di atasku. Aku membayangkan mungkinkah dapat menjadi pemenang di antara orang-orang yang pengalaman dan kemampuannya jauh melebihi aku. Ternyata aku berhasil meraih juara 1 dan saat itu kemenangan itu diliput di beberapa koran. Aku merasa senang dan bersyukur akan mimpi-mimpi yang terangkaikan.

Saat flashback ke masa kecil atau waktu lalu, aku menyadari bahwa Tuhan telah ”meletakkan” mimpi-mimpi dalam perjalanan hari-hari kita . Beberapa bagian dari mimpi itu kini terangkai dan menjadi ”sesuatu” yang kita rasakan, miliki dan terima saat ini. Sehingga membuat mata hati kita terbuka dan bersyukur bahwa berkat Tuhan sungguh luar biasa. 

Namun ada sebagian mimpi lagi yang mungkin belum terangkai sempurna seperti yang kita dambakan. Sebagian mimpi yang belum terangkaikan, seperti puzzle yang berserakan..yang mungkin memang ”diciptakan” seperti itu agar ada ruang bagi kita untuk menanti dalam kesabaran, berusaha dalam kesungguhan dan berharap dalam doa.
impian

My Wish Accomplished

19.58

Konser Musik Mahasiswa Indonesia (KMMI)...
Ini adalah konser pertama yang pernah ku ikuti. Ini pertama kalinya aku melihat orkestra secara langsung. Konser ini istimewa bagiku karena konser ini melibatkan banyak peserta yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa se-Indonesia (dari Sabang sampai Merauke). Di konser perdana pada tahun 2005, aku ambil bagian sebagai anggota paduan suara seperti halnya teman-teman dari universitas lainnya. Kami menyanyikan lagu-lagu daerah dan perjuangan yang diiringi oleh full orchestra dengan aransemen indah dari mas Oni ”Sa’unine” Krisnerwinto.


Aku begitu menikmati setiap latihan yang dilakukan selama seminggu dengan arahan para instruktur vokal. Aku jadi belajar banyak hal, mengenai teknik bernyanyi, membaca partitur dsb. Saat berlatih bersama dengan orkestra, jujur aku tidak fokus dengan lagu paduan suara yang ku nyanyikan dengan teman-teman. Aku justru mengkhayal membayangkan seandainya aku bernyanyi solo diiringi orkestra...ingin sekali merasakannya. 



Ketika konser itu berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, aku berdiri bersama paduan suara....suasananya benar-benar berbeda..lampu dimatikan, hanya lampu sorot terang dari arah depan yang menyinari. Konser dimulai...alunan biola membuka konser malam itu, kemudian diikuti dentingan musik orkestra lainnya. Mas Oni Krisnerwinto, sang Conductor dengan penuh penghayatan mengayunkan tangannya memberi aba-aba pada kami.

Sungguh..saat bernyanyi..aku menikmati setiap detik di atas panggung itu. Dan satu hal, pikirku melayang membayangkan pabila aku berdiri di atas panggung itu bernyanyi solo dengan iringan orkestra. Aku bertanya-tanya dalam hati, kapan hal itu terjadi. Usai konser, kukatakan pada sahabatku Sinta yang duduk di sebelahku ....”Sin, suatu hari..aku bermimpi bisa nyanyi solo diiringi orkestra, bisa gak ya?!”. Aku ingat saat itu Sinta mmenjawab ”Iya..pasti bisa Pen, nanti kalau suatu hari kamu nyanyi dengan orkestra harus kasihtau dan ajak gw ya biar nonton lo nyanyi ya”. Aku mengiyakan dengan yakin.

Dua tahun kemudian...mimpi itu jadi kenyataan. Konser Musik Mahasiswa Indonesia untuk kedua kalinya diadakan pada tahun 2007. Aku terlibat lagi namun dengan peserta yang berbeda dari konser pertama. Seminggu latihan aku terus mengikuti karena kebetulan aku merangkap menjadi koordinator event, selain juga ikut paduan suara. Dua hari sebelum konser berlangsung, Ketua panitia menyampaikan padaku bahwa aku diminta untuk bernyanyi solo.
         
Aku kaget sekaligus senang. Aku mencoba berkonsultasi dengan mas Oni Krisnerwinto sebagai Conductor  agar aku bisa menyatu dengan orkestra dalam membawakan lagu. Ternyata dia orang yang rendah hati dan menyenangkan untuk bekerja sama. Aku berlatih dengan orkestra...dalam hati..ku berkata..ini yang kuimpikan dua tahun lalu.

Penny Hutabarat &Orchestra 'Oni Krisnerwinto', Gedung Kesenian Jakarta








Konser Musik Mahasiswa 2007 pun berlangsung, aku bernyanyi solo setelah pembacaan puisi. Ku dengar dengan seksama puisi itu di belakang panggung, ku baru pahami makna puisi itu begitu selaras dengan lirik lagu yang kubawakan. Aku pun mencoba menyatukan energi dari puisi itu dengan energi ku. Sesaat kemudian, aku berjalan ke tengah panggung...menggunakan koreografi yang telah diajarkan padaku sebelumnya. Dan aku sungguh menjiwai setiap kata lagu yang keluar dari suaraku.
        
Suasana di gedung konser itu begitu dingin, tak terlihat penonton di hadapanku karena lampu dimatikan sehingga hanya lampu panggung dan lampu sorot yang memancarkan cahaya. Ku nikmati tiap naik turun nada dan suara-suara musik yang tercipta dalam paduan yang indah. Ku nyanyikan lagu itu, sambil tersenyum dalam hati...ini yang kuimpikan dua tahun lalu, Tuhan mendengar harapan hatiku dan telah mengabulkannya..wish accomplished...!
          
Dan yang menarik, di konser itu..sahabatku Sinta yang pernah meyakinkan aku dua tahun lalu bahwa aku bisa bernyayi dengan orkestra, ia hadir dalam konser itu dan menyaksikan penampilanku. Beberapa hari setelah konser itu, aku masih saja berdecak kagum bahkan hingga saat ini. Aku percaya ini semua bukan kebetulan melainkan berkat TuHAN. Aku kagum membayangkan moment itu dan terutama kagum karna karyaNya nyata dalam hidupku.
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ▼  2021 (4)
    • ▼  Oktober (1)
      • The Go Giver
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top