Dalam kesempatan bernyanyi pada Orasi Ilmiah, Dies Natalis 9
tahun Vokasi UI berkarya, saya
melantunkan persembahan lagu bersama Aditya Sidhi (gitaris dan penulis
lagu pada grup music Senar Senja). Kami membawakan lagu “What A Wonderful
World” dan “You Make My World So Colourful”. Lagu ini menjadi sajian penutup
dalam rangkaian event Dies Natalis tersebut.
gitar : Aditya Sidhi (Senar Senja), piano : Ridho (vokasiUI)
|
Lagu “What a Wonderful World” (Louis Armstrong) merupakan lagu yang sederhana tapi sarat makna. Lagu ini bercerita bagaimana kita bersyukur dan menikmati anugerah Tuhan melalui apa
yang kita lihat, sentuh dan rasakan setiap hari. Bagaimana langit biru di pagi
hari dan temaram di malam hari, pohon yang hijau rimbun dan bunga-bunga yang
merekah, senyuman di wajah orang-orang di sekeliling kita menjadi sesuatu yang
bukan sekedar hal biasa tapi hal yang patut kita syukuri dan kagumi sebagai karya Tuhan.
this song is about consciously noticing the goodness in the world and appreciating it ~
Lagu "You Make My World So Colourful", menurut saya lagu yang indah....mengekspresikan kelembutan dan rasa syukur. Tentu orang terkasih di sekeliling kita menjadi bagian yang melengkapi warna-warni dan naik turun hari -hari kita.
ini video cuplikannya, mhn dimaklumi untuk output sound system yang kurang optimal :)
Enjoy it!
credit video : mr. Rahmat Rawyani
Hi teman, rasanya sudah lama saya tidak menulis di blog tercinta ini :) Saya selalu rindu menulis, tapi beberapa bulan ini saya (dengan senang hati) disibukkan oleh kegiatan bimbingan atau mentoring. Diantaranya membimbing sejumlah mahasiswa untuk Tugas Karya Akhir-nya, dan membimbing kelompok mahasiswa untuk Kegiatan Kewirausahaan.
Saya senang membaca artikel tentang mentorships, buku-buku tentang digital marketing, marketing communication, entrepreneurship, technopreneurship. Dan terbuka dengan buku-buku ber-genre lainnya :) . Yang menarik dengan pengalaman mentorship adalah bukan buku-buku dan teori-teori itu, tapi memahami karakter-karakter yang berbeda...yang punya latar belakang berbeda....interest dan passion yang berbeda...pandangan yang berbeda.
Namun tetap arahnya satu, bagaimana mentor membantu mentee dalam meraih potensinya, untuk mencapai goals dengan cara yang baik dan benar....mengarahkan mereka agar menggunakan ilmu nya untuk bermanfaat sebaik-baiknya, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tapi juga bagi orang lain. Kedengarannya mungkin klise. Tapi tidak! Tidak klise! Seorang mentor harus memperhatikan dan mengapresiasi proses menuju goals itu.
Proses-lah yang menjadi momentum bagi mentee (anak bimbingan) untuk bertumbuh, beradaptasi, memahami dirinya - mentor - dan orang lain, menemukan dan membangun sesuatu dari sekumpulan ide yang bercabang menjadi fokus dan terarah, dari titik-titik (dot..dot) yang kemudian mampu ia hubungkan untuk mencapai hasil ---> connecting the dot.
Saya melihat ada 2 (dua) kompetensi penting bagi mentor yakni emphatizing dan active listening. Rasa empathy dan komunikasi yang baik...menjadi begitu penting untuk kunci membangun kerjasama antara mentor dan mentee. Dan yang tidak kalah penting, juga cukup esensial adalah active listening. Tidak sedikit mentor yang membuat kekeliruan karena sekedar "hearing" dan tidak "listening". Hearing barulah tahap awal untuk listening. Dalam listening, kita melakukan interpretasi dari apa yang didengarkan dan mendapatkan pengertian.....melakukan evaluasi dari informasi yang didapatkan, lalu menentukan bagaimana akan menggunakan informasi itu sebaik mungkin.
Seorang mentor dapat men-transfer energinya, rasa percaya dirinya, membagikan pengalaman dan networks serta menjadi sounding board bagi mentee. Dan mentee juga mengasah kepekaan mentor untuk terus belajar.
Dalam perjalananmu, pasti kamu pernah menjadi mentee dan memiliki mentor yang membantu kamu menemukan potensi dalam diri...yang menginspirasi dan memberikan bekal tambahan yang baik dalam perjalananmu. Saya bersyukur memiliki sejumlah mentor dalam perjalanan saya. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah menuliskan tentang my good mentor disini.
Dan suatu hari, ketika kamu dipercaya untuk menjadi mentor, gunakan kesempatan itu sebaik yang kamu bisa. Never stop learning! Saat menjadi mentor, sesungguhnya kita juga menjadi murid yang terus belajar dan berusaha memahami.
If You Never Stop Learning, You Can Never Stop Earning
(Bila kamu terus mau belajar, kamu juga akan terus produktif)