• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

international conference

Autumn in Seoul (2)

23.26
Jalan menuju Sungkyunkwan Univ.
Masih catatan perjalanan di Seoul :). Di hari ke-2 dan 3, conference day berlangsung. Hari pertama conference dibuka pukul 12.00 siang, dan pagi hari saya masih punya cukup waktu untuk kembali membaca dan menyiapkan materi yang akan saya presentasikan di sore harinya.

Pagi saat sarapan di MacD yang letaknya tidak jauh dari GoldenPond (tempat kami menginap), tetiba saya bertemu dengan 2 orang Indonesia yang sepertinya baru saja tiba di Seoul karena mereka masing-masing membawa kopernya. Saya pun menyapa mereka dan ternyata mereka juga akan menghadiri International Conference yang sama, mereka adalah Ibu Lily Sudhartio dan Prof. Anton.

Foto bersama Ibu Lily Sudhartio, prof. Anton, Ibu Sari Wahyuni


Senang sekali bisa bertemu bu lily dan prof. Anton yang ramah dan easy going, kami kemudian berjalan kaki bersama menuju venue conference di Sungkyunkwan University. 
venue ICBMR conference

Add caption


Lokasi Sungkyunkwan Univ. sebenarnya tidak terlampau jauh dari GoldenPond, jadi saya bisa berjalan kaki dan menikmati udara pagi Seoul. Area kampus Sungkyunkwan Univ. cukup menyenangkan, rapi bersih dan mirip dengan kampus UI dimana kita perlu berjalan beberapa kilometer untuk mencapai fakultas atau building yang dituju. Tapi berjalan kaki disini tidak terasa melelahkan karena sepanjang mata memandang hehe pepohonan warna-warni dan daun-daun berguguran menemani langkah saya. Di dalam kampus, masih ada bangunan kuno khas Korea yang dipertahankan diantara bangunan modern lainnya. Venue conference kami bertempat di 500th Building, dan presentasi saya di International Conference ICBMR 2013 berjalan lancar. Sedikit sharing tentang presentation time saya di ICBMR ada disini.

Sore menjelang malam, setelah conference day 1 selesai, saya langsung buru-buru kembali menuju hotel dan bersiap-siap untuk keliling Seoul lagi. Tujuan jalan-jalan selanjutnya yaitu Gwangjang Market, di malam hari tempat ini penuh dengan jajanan makanan khas Korea. Kami mencoba tteokbokki dan beberapa jajanan lainnya disini. Dengan subway, kami lanjut ke Myeongdong (Shopping area). Nah..ini salah satu surga belanja di Korea, tempat yang perlu dikunjungi. 




Samsung D'Light

Samsung D'light



Hari ke-3, conference day 2 berlangsung dari pagi dan siangnya seluruh peserta conference mengikuti tour setengah hari yang disediakan panitia. Rute tour nya yaitu : Samsung D'Light,  NH  - National Agricultural Cooperative Federation, Gangnam area dan ditutup dengan menyaksikan Nanta Show di Myeongdong Nanta Theater.

NH

Gangnam



















Yang satu ini, Nanta Show atau biasa disebut Cookin' Nanta tidak boleh dilewatkan hehe sangat entertaining dan berkesan. Performance Nanta Show ini dikemas dalam durasi 1 jam dengan penampilan yang impassioned dari 5 actor Korea yang memerankan Cookin' Nanta ini. Memadukan kemampuan memasak, dance, percussion (music) dan body language. Jadi ke-5 actor ini hanya berkomunikasi dengan bahasa tubuh (body language) sehingga semua penonton dari berbagai latar belakang bahasa dan budaya bisa memahami jalan ceritanya. Musik yang up-beat membangkitkan semangat, ditambah lagi permainan perkusi oleh actor dengan menggunakan perkakas dapur sebagai alat musik. Ini dia lagi-lagi IDE yang remarkable tapi juga tetap menonjolkan khas budaya Korea yang senang memasak, detail, bergerak cepat dan membangkitkan semangat :)


Cookin' Nanta Stage


Nanta Theatre

Hari berikutnya selama trip di Korea, kami mengunjungi beberapa tempat yang tidak kalah menarik yaitu Insadong, Gyeongbokgung Palace, dan Namdaemun Market.
international conference

Autumn in Seoul

23.03
Puji Tuhan...awal November 2013, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti International Conference di Seoul dan mempresentasikan paper penelitian tentang 'Entertainment Marketing' di Sungkyunkwan university. Saya berangkat ke Seoul bersama Mama dan sekaligus ingin menikmati indahnya Korea di saat musim gugur (autumn).

Perjalanan kami dari Jakarta menuju Seoul sekitar 7 jam. Sesampainya di Incheon International Airport, kami bertemu dengan kawan baru : Pammy, Tita Dan Tizi. Kebetulan mereka bertiga juga akan menghadiri conference yang sama yaitu ICBMR di Sungkyunkwan university. Pammy sudah pernah mengunjungi Seoul setahun sebelumnya, jadi tentulah Pammy sudah cukup familiar dengan tempat-tempat wisata dan transportasi di Seoul. Bersyukur sekali bisa bertemu Pammy, Tita dan tizi karena perjalanan kami meng-eksplore Seoul jadi makin seru dan lengkap :).


Tiba di Incheon pkl 09.00 pagi waktu Seoul, kami langsung menuju Seoul dengan airport bus. Sekitar 1 jam kami pun tiba di Seoul dan ternyata Golden Pond (hotel tempat kami menginap) letaknya tidak jauh dari halte bus tempat kami turun. Cuaca sudah cukup dingin sekitar 14derajat. Tiba di Golden pond kami meletakkan koper dan langsung jalan mencari makin siang di area Daehangno. Area ini tidak Jauh dari Golden Pond, merupakan salah satu pusat keramaian dengan banyak restaurant dan toko-toko kosmetik juga pakaian. Lokasi tempat kami menginap di Golden Pond memang cukup strategis karena letaknya juga di area dekat kampus Sungkyunkwan Univ. yang tidak pernah sepi hingga malam.

Wow..setelah makan siang di restoran Korea, kami langsung menuju N Seoul Tower! Yup, ini salah satu tempat favorite wisata di Korea. Tempatnya seperti di atas bukit, pengunjung bisa memilih jalan kaki dari jalan masuk utama N Seoul Tower atau menggunakan shuttle bus. Yang paling menggugah setiap mata memandang adalah pohon-pohon yang berwarna-warni di musim gugur (autumn) ini. Mulai dari warna kuning, coklat, orange bahkan merah. Ternyata benar kata orang kalau moment paling pas untuk berkunjung ke Korea adalah saat musim gugur (autumn), warna-warni pepohonan benar-benar menghujani indahnya Korea :) hehe..

Di N Seoul Tower, Ada beberapa spot wisata menarik yaitu Gembok Cinta (Love Padlock),Teddy Bear museum dan Tower yang tinggi menjulang.
Ini dia Gembok Cinta (Love Padlock) di Korea :


Gembok Cinta






























Di Teddy Bear Museum, kita diperlihatkan sejarah Korea dengan cara yang unik yaitu dengan patung dan boneka Teddy Bear yang dapat bergerak dan masing-masing memperlihatkan area-area utama di Korea dengan berbagai keunggulannya. Misalnya boneka Teddy bear yang menggambarkan Namdaemun Market sebagai tempat perbelanjaan yang bernuansa traditional atau Gangnam dengan ilustrasi Teddy Bear berpakaian eksklusif dengan nuansa perkantoran dan business district.













Setelah Teddy Bear museum, kami naik ke puncak N Seoul Tower dimana pemandangan Kota Seoul terlihat dari sini bahkan warna-warni pepohonan juga terlihat Indah seperti lukisan. Satu hal menarik ketika kami menaiki lift untuk menuju puncak Seoul Tower, di bagian atas lift nya ada semacam video 3D dengan lighting dan musik seperti suasana di bioskop. Bahkan di salah satu lantai, pengunjung ditawari foto oleh petugas disana dengan background foto yang mereka sediakan. Kita difoto gratis, tapi sesampainya di puncak tower ternyata photo digital kita sudah jadi dan siap cetak. Pengunjung tinggal  memutuskan membeli atau tidak. Lalu ada satu bangku yang unik di dekat Gembok Cinta (Love Padlock), bangku ini bentuknya seperti patah ke dalam, tapi menarik karena ketika kita berfoto disini bentuk bangku bisa membentuk simbol cinta :). Hehee...orang Korea memang tidak pernah kehabisan IDE ya..


















Usai di N Seoul Tower, kami menuju ke Cheonggyecheon Stream yaitu sungai yang terletak di tengah kota Seoul dan dibuat menjadi tempat wisata yang menarik. Saat kami ke stream ini, kebetulan sekali bertepatan dengan berlangsungnya event "Seoul Lantern Festival 2013".  Berbagai ornamen khas Korea dipajang di atas sungai ini, dengan balutan lantern  yang menyala-menyala. Jadilah malam itu tumplek-plek keramaian masyarakat Korea dan wisatawan yang berfoto dan menikmati suasana Lantern Festival :).

















Ada satu pengalaman yang menarik ketika di Cheonggyecheon Stream :) Salah satu teman saya tidak sengaja meninggalkan tas bawaannya dan ia baru tersadar ketika kami sudah berjalan cukup jauh di area ini. And guess what? :) tas bawaannya tidak hilang lho, padahal itu isinya souvenir dan dompet. Saya jadi teringat, seorang teman pernah bilang "Di korea...kalau ada barang bawaan tertinggal, atau kita letakkan barang sembarangan, bisa dipastikan barang itu tidak akan hilang dan gak akan dicuri maling". Hehe terbukti benar, pelajaran berharga bahwa orang-orang Korea menghargai milik orang lain dan bahkan hal-hal kecil, dan mereka juga memiliki
sikap moral yang baik..itu dibuktikan sehari-hari.
Great!
Seandainya nich..andai di Indonesia seperti itu, pastilah kita gak perlu khawatir dengan maling dan barang bawaan. Di Indonesia mungkin banyak orang pandai memperkatakan hal yang berbau moral ya hehe tapi sering lupa melakukan dan implementasi sehari-hari.










Satu hal baik dari attitude orang Korea terbukti lagi lho....yaitu waktu saya bertiga bersama teman dan mama memutuskan untuk pulang lebih duluan dari Cheonggyecheon Stream ke hotel. Cuaca makin dingin dan gerimis, lumayan menggigil :). Akhirnya pilihan transportasi yang paling pas bila kondisi begini adalah taksi. Dan kami bertiga belum paham arah dari stream ke hotel, jadi saya menemui seorang polisi yang bertugas di jalan dan menanyakan arah padanya untuk kemudian mengambil taksi. Info penting yang perlu teman-teman ketahui nich kalau liburan ke Korea : taxi driver di Korea hampir sebagian besar tidak bisa berbahasa English, mereka pun hanya membaca tulisan Hangul (korea). Sejak di Jakarta, saya sudah siapkan alamat hotel yang versi hangul (tulisan korea), tapi ketika jalan-jalan hari pertama tulisan itu tertinggal di koper dan tidak saya bawa hihi. So...polisi yang saya temui ini salah satu jawaban untuk membantu memandu kami hehe. Saya hanya mengharapkan polisi ini menunjukkan arah agar kami tidak mengambil taxi di arah yang keliru, ehh..rupanya polisi korea baikk bangett..dia malah mengantar kami menyeberang dan memilihkan taksi untuk kami lalu menjelaskan tujuan kami ke supir taxi itu. Helpful bukan..?! Tidak heran bila Korea jadi salah satu pilihan wisata yang tepat oleh banyak orang karena negaranya memang tertib, teratur, orang-orang helpful dan sistemnya memudahkan terutama transportasinya.



moment dan inspirasi

St.Stephen’s Basilicca

23.41


Ini dia satu tempat yang tidak kalah indahnya. Dari begitu banyak lokasi mengagumkan di Budapest, St. Basilicca adalah favorit saya. St.Stephen’s Basilicca is Budapest’s largest church. It dedicated to St. Stephen (the 1st christian king of Hungary). Bangunan Basilicca Budapest bergaya classic dan lebih pada sentuhan Neo-Renaissance. 





 Wisata ke dalam St. Basilicca di bagi dua arah yakni : 1) menuju ke tower atas dari bangunan St. Basilicca yang tingginya mencapai 96 meter (sama dengan tinggi Parliament Building Budapest). Pengunjung dapat memilih berjalan menaiki 302 anak tangga atau menggunakan elevator. 

Sebagian besar pengunjung memilih berjalan menaiki tangga karena dapat lebih menikmati pemandangan kota Budapest dari teras yang mengitari kubah gedung ini.

Di tower atas dari St. Basilicca....fiuhh remarkable :) Terlihat jelas pemandangan kota budapest dari atas ketinggian St. Basilicca ini. Di sebelah saya, berdiri menara lonceng dari St. Basilicca. 











Arah yang ke 2) menuju masuk ke dalam gereja. The inside of Basilicca is Stunning!! Lukisan dan ukiran pada marmer di dalam ruangan Basilicca ini memberikan sentuhan yang begitu indah. Bisa dipastikan di setiap sudut inside of Basilicca akan menggugah kita  “Wow-ing” :) .Di dalam gereja Basilicca, saya menyempatkan diri untuk hening sejenak, duduk dan berdoa. Sangat bersyukur untuk segala berkat dan penyertaan Tuhan. Beberapa permohonan dalam doa juga saya sampaikan saat duduk menghadap altar St. Basilicca. 
Golden Dome of St. Stephen's basilicca

Altar of St. Stephen's Basilicca


Usai perjalanan menyusuri setiap bagian Basilicca, kami bersantai sejenak di salah satu restaurant ice cream di luar tempat ini. Yang membuat Basilicca juga menarik sebagai tujuan wisata adalah di sekeliling area Basilicca, banyak restaurant/ coffee shop dimana turis-turis bisa  duduk bersantai dan memandang St. Basilicca dari luar. 



Satu hal yang berkesan dan masih saya ingat adalah tulisan di puncak pintu depan St. Basilicca : “EGO SUM VIA VERITAS ET VITA”. Saat melihat ukiran tulisan itu, saya belum menemukan artinya. Sesampainya di Indonesia, saya ingat kata-kata itu dan searching, ternyata artinya adalah “I am the Way, the Truth, and the Life” (John 14 : 6).  
moment dan inspirasi

A Wonderful Vienna

23.08


Dalam rangkaian Misi Budaya ke Hungary, saya dan teman-teman Vocademia menyempatkan diri untuk pergi ke Vienna.

Wien atau yang biasa disebut Vienna adalah salah satu “Kota Musik” di Eropa. Mozart dan Beethoven meniti karier di Vienna dan beberapa nama musisi seperti Schubert, Johann Strauss I & Brahms lahir di kota ini. Ya, tentu saja saya dan tim Vocademia yang punya passion di musik tidak mau melewatkan kesempatan untuk meng-eksplore Vienna dimana arts, music &culture sangat kental sekali di kota ini. 


Kami menuju Vienna dengan OBB Rail Jet (high-speed train), kereta yang nyaman dan menyenangkan. Perjalanan dari Hungary ke Vienna kurang dari 3 jam dengan kereta ini. Bahkan kami dapat menikmati pemandangan hijau yang indah disepanjang perjalanan hingga tiba di Wien Westbahnhof (Vienna West Station). Stasiun Vienna cukup besar dan bagian dalamnya seperti Mall dimana orang bisa berbelanja dan makan di beberapa restaurant pilihan. 



Tempat pertama yang kami tuju >> at the heart of  Vienna yaitu Stephansplatz. Bentuknya open area, di sepanjang kanan dan kiri berjejer rapi toko-toko cinderamata hingga branded store dan restaurant/cafe. Arsitektur Vienna sedikit berbeda dengan Hungary, disini bentuk-bentuk arsitekturnya merefleksikan periode Gothik, Barok dan sebagian besar Modern. Jadi Vienna agak terlihat lebih modern dan cenderung arsitekturnya berwarna cerah (terang). 



Di Stephansplatz banyak sekali toko-toko souvenir yang menjual barang-barang unik bernuansa musik, beragam coklat dengan packaging bergambar Mozart, kalung/ perhiasan dari svarovski, benda pajangan seperti snow ball dan miniatur Vienna. Huaa..rasanya tidak cukup 1 hari berkeliling disini karena Stephansplatz ini cukup besar dan setiap kita berjalan belok ke sudut barat atau timur pasti akan menemui tempat-tempat yang tak terduga. Di salah satu sudut jalan area Stephansplatz, ada St. Stephen’s Cathedral yang megah dan besar tapi sayangnya saya tidak sempat kesana. 

 


Setelah Stephansplatz kami lanjut ke Schonbrunn Palace, kerajaan bekas kediaman Ratu Sisi. Ini adalah salah satu tempat yang paling mengesankan bagi saya...really WOW-ing! :). Bayangkan saja, berdiri sejak tahun 1600-an dan sampai sekarang masih berdiri megah dengan arsitektur Baroque nya yang mempesona. Area Schonbrunn Palace ini besar dan luas sekali, hampir seluas bandara kayaknya bahkan kami pun belum tuntas mengelilingi setiap spot di Palace ini. Awesome! Persis di belakang istana ini ada sebuah taman yang tidak kalah mempesona, dinamakan “Palm House”.






Untuk melihat Palm House yang berada di belakang Palace ini, kita perlu masuk dulu untuk tour menyusuri setiap ruangan di dalam Schonbrunn Palace. Barulah kita keluar di pintu belakang dan menemukan keajaiban...suatu taman yang besar membentang luas..wow luar biasa ya Karya ciptaan Tuhan :).
 Oia untuk tour di dalam palace, kita harus bayar dan kemudian diberikan alat berupa audio yang memandu kita di setiap ruangan yang kita jajaki. Ruang-ruang di Istana ini berisi semua perlengkapan Ratu Sisi yang begitu mewah, keramik yang berdesign rumit dan mungkin terbuat dari emas hehe. Sayangnya ketika di dalam, pengunjung tidak diizinkan untuk mengambil gambar, jadi saya tidak memotret bagian dalam dari Palace ini :(
 


Nah, bagian yang tidak boleh dilewatkan yaitu Taman di dalam area tepatnya di belakang Palace ini. Ada bukit diujung taman, saya belum sampai menuju ke bukit itu karena waktu yang terbatas dan jadwal kereta kami untuk kembali ke Budapest sudah menanti. Tapi di sepanjang mata memandang pun, wow taman ini sudah begitu mempesona. Saya sempat berkata dalam hati “Suatu hari saya ingin datang ke tempat ini lagi bersama orang yang saya kasihi” :).




Vienna seperti punya magnet tersendiri bagi saya, tempat ini paling berkesan di hati dan semoga suatu hari nanti bisa kembali menginjakkan kaki di kota ini.  

budapest

We Love Budapest (4)

22.53
Hari berikutnya, 9 Juni 2013, kami mengunjungi salah satu main shopping area di Budapest yaitu Vaci Street (Vaci Utca) yang terletak di city centre. Lalu berlanjut ke Vasacsarnok (Central Market Hall). Ini adalah salah satu pasar indoor terbesar di Budapest. Woww..bangunan pasar nya kereen sekali..arsitektur bangunannya yang kuno dan cantik tetap dipertahankan. Saya suka tempat ini..a wonderful food market and a must-see place! 





Bersebelahan dengan Vasarcsarnock, ada salah satu universitas yaitu Corvinus University – one of the most prestigious universities in Budapest, Hungary. Dari lokasi universitas ini, kita bisa melihat Liberty Bridge lebih dekat bahkan Danube River. Kemudian, siang harinya kami bersiap menuju Vienna :). Catatan perjalanan ke Vienna, khusus saya ceritakan di sini.


Kami tidak bisa berlama-lama di Vienna karena keesokan harinya, tanggal 10 Juni 2013 Vocademia harus menghadiri acara International Forum para Rektor Universitas di Budapest. Vocademia kembali menyajikan musical performance di acara ini. Event ini berlangsung di wilayah Buda yaitu yang letaknya seperti berbukit atau lebih tinggi dari wilayah Pest. Mungkin kalau di Indonesia, area Buda ini seperti daerah Puncak dan Pest seperti Jakarta nya :). Cuaca lebih dingin saat kami perform disini, apalagi acara diselenggarakan outdoor. Malam setelah penampilan terakhir di event ini, kami kembali jalan-jalan lagi (hihi..teteup) :). Kami mengunjungi Gellert Hill yang letaknya persis sama dengan Citadel yang kami kunjungi di hari pertama. Bedanya sekarang kami ingin melihat keindahan view nya saat di malam hari. Mari kita lihat....! :)


Liberty Statue, Gellert Hill
Hoohoo dari Gellert Hill dan Citadel...lagi-lagi kita bisa melihat pemandangan kota Budapest dari ketinggian. Indah luar biasa dengan lampu-lampu bercahaya yang menerangi suasana malam. Semakin istimewa karena Vocademia tiba-tiba berinisiatif untuk merekam video salah satu lagu yang kami nyanyikan yaitu “Rame-Rame” tepat di depan Liberty Statue di Gellert Hill, Budapest. And jreng jreng...saat kami menyanyi accapela seketika pengunjung lain yang tadinya tidak terlihat ramai pun jadi ramai karena berkumpul menyaksikan kami bernyanyi. Padahal niat kami bernyanyi di atas bukit ini memang untuk kenang-kenangan dengan mendokumentasikannya melalui video. Haha...cukup senang karena ternyata bisa menghibur pengunjung disana. 






Vorosmarty Square
Dan tibalah hari terakhir perjalanan kami di Budapest, 11 Juni 2013. Tentu kalau sudah last day of travel, rasanya ingin mengunjungi beberapa tempat yang istimewa. Kebetulan di hari ini, tim Vocademia berpencar beberapa orang ke masing-masing tempat yang paling ingin dikunjungi. Dan saya bersama Ismunandar & Melyna memilih jalan-jalan ke Vorosmarty Square (shopping area) & St. Basilicca. Dari semua pilihan tempat yang indah di Budapest, kenapa kami memilih St. Basilicca di hari terakhir? Hehe..Sehari sebelumnya mobil kami melewati tempat ini dan sepintas kami lihat..this is an awesome place. Walau kami belum tau suasana di dalamnya akan seperti apa. Tapi sepintas melihat bangunannya yang berwarna keabu-abuan, ukiran gambar di pintu depan gedung dan megahnya St. Basilicca ini membuat kami berdecak kagum dan berniat untuk mengunjunginya.
Ulasan tentang St. Basilicca, sangat special untuk saya pribadi. Jadi khusus saya sajikan di sini.
Ternyata jalan-jalan ke St. Basilicca adalah penutup wisata yang menyenangkan untuk kami :) . A must-see place! Setelah mengunjungi St. Basilicca, kami pun kembali ke hotel dan lanjut menuju Budapest Airport untuk kembali ke Indonesia.  

Catatan Perjalanan (lanjutan) :
# We Love Budapest (1)
# We Love Budapest (2)
# We Love Budapest (3)
Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (27)
    • ▼  Desember (10)
      • Autumn in Seoul (2)
      • Autumn in Seoul
      • St.Stephen’s Basilicca
      • A Wonderful Vienna
      • We Love Budapest (4)
      • We Love Budapest (3)
      • We Love Budapest (2)
      • We Love Budapest (1)
      • The 8th ICBMR (1) Preparation Time
      • The 8th ICBMR (2) Presentation Time
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top