We Love Budapest (1)
01.40
Chai
Akhirnya baru sekarang saya berkesempatan menulis catatan perjalanan saat ke Hungary (Budapest) pada Juni 2013 lalu. Sekembalinya dari Hungary, ingin sekali berbagi cerita tentang keindahan Hungary lewat blog post ini. Saya bersama 12 orang tim Vocademia (Vocalista Academia) dari Universitas Indonesia melakukan kegiatan Misi Budaya ke Hungary selama 10 hari. Sekitar 3-4 bulan sebelumnya, kami telah mempersiapkan diri untuk rangkaian performance Misi Budaya di Hungary ini.
Perjalanan kami dimulai tanggal 3 Juni 2013, kami berangkat pukul 23.30 (yaa..sudah nyaris tanggal 4 Juni sich sebenarnya J)) dari Bandara Soekarno-Hatta, transit di Doha dan menuju Budapest dengan Qatar Airways. Untungnya kami berangkat tengah malam, jadi tidak terasa waktu sekitar 6 jam perjalanan dari Jakarta ke Doha. Transit 3 jam di Doha, kami sempat keliling di Hamad International Airport Doha dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Budapest selama sekitar 8 – 10 jam perjalanan.
Cuaca di Budapest saat itu cukup dingin walaupun sudah mulai memasuki musim panas (summer). Di International Airport Budapest, kami dijemput oleh Staf Kedutaan Besar Indonesia di Hungary dan kami langsung dibawa menuju Embassy yang berlokasi di Varosligeti, Budapest.
Kami tidak ingin melewatkan waktu untuk menikmati Hungary, khususnya Budapest. Keindahan
Budapest sudah terlihat mempesona sejak pertama kami tiba menginjakkan kaki dan
dalam perjalanan dari airport menuju Embassy. Jadi, usai pertemuan di Embassy
kami langsung diantar ke Hotel untuk meletakkan koper & barang bawaan. Lalu
langsung jalan-jalan menuju tempat yang dipandu oleh Staf Embassy yang
mendampingi kami. Tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Citadella Budapest. Kami mengunjungi
tempat ini siang hari dan cuaca cukup dingin, juga hujan. Apalagi letaknya yang
di atas bukit, dengan pemandangan kota Budapest yang terlihat jelas dan indah
dari lokasi Citadella yang tinggi ini.
Selanjutnya kami dibawa menuju Buda Castle, this was the residence of Hungarian Kings. Di tempat ini, kami mendapati bangunan-bangunan bergaya Gothic yang sungguh sangat indah dan memukau. Di tempat ini juga terdapat gereja yang merupakan main church dari Buda Castle yaitu St. Matthias Church. Matthias adalah salah satu raja Hungary yang memerintah di tahun 1400-an.
Berdekatan dengan St. Matthias Church, ada satu bangunan yang mencuri perhatian kami karena bentuknya yang sepeti kastil di dongeng-dongeng :) nama bangunan ini adalah Fisherman’s Bastion.
Bastion ternyata salah satu tempat terbaik yang menjadi tujuan para turis di kota Budapest. Dari tempat kami berdiri di Fisherman’s Bastion yang seperti kastil ini, pengunjung dapat melihat Danube River, Parliament Building Budapest yang sangat megah dan Chain Bridge.
Diantara Matthias Church dan Fisherman’s Bastion, berdiri patung seseorang yang menunggangi kuda dan dia adalah statue of St. Stephen (the first christian king of Hungary). Kami menghabiskan waktu 3-4 jam di Buda Castle district ini karena begitu banyak tempat yang bisa di eksplore dan penuh dengan keindahan pada setiap sudut dan bentuk bangunannya.
Selama perjalanan kami mengelilingi Budapest, ada 3 jembatan besar yang beberapa kali kami lalui . Jembatan itu antara lain : Chain Bridge, Liberty Bridge dan Elisabeth Bridge. Chain Bridge Budapest membentang di atas Danube River dan menjadi penghubung antara kota Buda dan Pest (sisi barat dan timur dari Budapest). Liberty Bridge Budapest adalah public road bridge yang terletak di bagian ujung selatan dari City Centre. Elisabeth Bridge Budapest termasuk jembatan baru di Budapest dan letaknya masih di area Danube River. Ternyata masih ada beberapa bridge lainnya di Budapest, namun tak sering kami lalui yaitu Megyeri Bridge, North Rail Bridge, Arpad Bridge, Margareth Bridge, Petofi Bridge, dan South Rail Bridge.
Akhirnya baru sekarang saya berkesempatan menulis catatan perjalanan saat ke Hungary (Budapest) pada Juni 2013 lalu. Sekembalinya dari Hungary, ingin sekali berbagi cerita tentang keindahan Hungary lewat blog post ini. Saya bersama 12 orang tim Vocademia (Vocalista Academia) dari Universitas Indonesia melakukan kegiatan Misi Budaya ke Hungary selama 10 hari. Sekitar 3-4 bulan sebelumnya, kami telah mempersiapkan diri untuk rangkaian performance Misi Budaya di Hungary ini.
Perjalanan kami dimulai tanggal 3 Juni 2013, kami berangkat pukul 23.30 (yaa..sudah nyaris tanggal 4 Juni sich sebenarnya J)) dari Bandara Soekarno-Hatta, transit di Doha dan menuju Budapest dengan Qatar Airways. Untungnya kami berangkat tengah malam, jadi tidak terasa waktu sekitar 6 jam perjalanan dari Jakarta ke Doha. Transit 3 jam di Doha, kami sempat keliling di Hamad International Airport Doha dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Budapest selama sekitar 8 – 10 jam perjalanan.
Tibalah saya dan tim Vocademia di Budapest tanggal 4 Juni
2013. Ini adalah foto pertama setibanya di Budapest (ibukota Hungary).
Cuaca di Budapest saat itu cukup dingin walaupun sudah mulai memasuki musim panas (summer). Di International Airport Budapest, kami dijemput oleh Staf Kedutaan Besar Indonesia di Hungary dan kami langsung dibawa menuju Embassy yang berlokasi di Varosligeti, Budapest.
Embassy Indonesia di Hungary cukup nyaman dan
menyenangkan, apalagi ada piano di ruang tamu kantor kedutaan. Tim Vocademia
yang terdiri dari penyanyi dan musisi tentu saja tidak bisa melewatkan moment
untuk menyanyi ketika melihat ada piano disana. Pianis kami, Melyna Purba dan
Ronald Wilson pun langsung mendentingkan tuts-tuts piano sambil kami berlatih
lagu-lagu untuk performance Misi Budaya.
Kami kemudian bertemu dengan Bpk. Maruli Tua Sagala (Duta Besar Indonesia untuk Hungary). Di awal pertemuan, kami didaulat untuk menyanyi 2 lagu (informal) dengan iringan piano sambil bersantai dan rileks sejenak setibanya kami di Budapest. Staf Embassy kebetulan saat itu masih berkumpul di kedutaan karena agenda meeting, sehingga mereka juga turut menyaksikan dan saling berkenalan dengan tim Vocademia.
Kami kemudian bertemu dengan Bpk. Maruli Tua Sagala (Duta Besar Indonesia untuk Hungary). Di awal pertemuan, kami didaulat untuk menyanyi 2 lagu (informal) dengan iringan piano sambil bersantai dan rileks sejenak setibanya kami di Budapest. Staf Embassy kebetulan saat itu masih berkumpul di kedutaan karena agenda meeting, sehingga mereka juga turut menyaksikan dan saling berkenalan dengan tim Vocademia.
Citadella |
Selanjutnya kami dibawa menuju Buda Castle, this was the residence of Hungarian Kings. Di tempat ini, kami mendapati bangunan-bangunan bergaya Gothic yang sungguh sangat indah dan memukau. Di tempat ini juga terdapat gereja yang merupakan main church dari Buda Castle yaitu St. Matthias Church. Matthias adalah salah satu raja Hungary yang memerintah di tahun 1400-an.
St. Matthias Church |
St. Matthias Church |
Berdekatan dengan St. Matthias Church, ada satu bangunan yang mencuri perhatian kami karena bentuknya yang sepeti kastil di dongeng-dongeng :) nama bangunan ini adalah Fisherman’s Bastion.
Bastion ternyata salah satu tempat terbaik yang menjadi tujuan para turis di kota Budapest. Dari tempat kami berdiri di Fisherman’s Bastion yang seperti kastil ini, pengunjung dapat melihat Danube River, Parliament Building Budapest yang sangat megah dan Chain Bridge.
Diantara Matthias Church dan Fisherman’s Bastion, berdiri patung seseorang yang menunggangi kuda dan dia adalah statue of St. Stephen (the first christian king of Hungary). Kami menghabiskan waktu 3-4 jam di Buda Castle district ini karena begitu banyak tempat yang bisa di eksplore dan penuh dengan keindahan pada setiap sudut dan bentuk bangunannya.
Selama perjalanan kami mengelilingi Budapest, ada 3 jembatan besar yang beberapa kali kami lalui . Jembatan itu antara lain : Chain Bridge, Liberty Bridge dan Elisabeth Bridge. Chain Bridge Budapest membentang di atas Danube River dan menjadi penghubung antara kota Buda dan Pest (sisi barat dan timur dari Budapest). Liberty Bridge Budapest adalah public road bridge yang terletak di bagian ujung selatan dari City Centre. Elisabeth Bridge Budapest termasuk jembatan baru di Budapest dan letaknya masih di area Danube River. Ternyata masih ada beberapa bridge lainnya di Budapest, namun tak sering kami lalui yaitu Megyeri Bridge, North Rail Bridge, Arpad Bridge, Margareth Bridge, Petofi Bridge, dan South Rail Bridge.
Chain Bridge |
0 komentar