Don`t Stop, Keep Believing
02.33
Hampir dua tahun belakangan, saya mempelajari music marketing dan mempersiapkan salah satu project musik. Prosesnya tidak selalu mulus dan mudah. Merancang business plan-nya cukup mengasyikkan, meski saya tau implementasinya tentulah sangat menantang dan perlu kerja keras.
Tapi mimpi dan harapan mewujudkannya begitu besar, sehingga saya belum berhenti mengerjakannya.
Gagal menjadi sebuah motivasi yang memecut saya untuk tidak berhenti dulu. saya memulai dengan apa yang saya miliki dulu, mencoba secara realistis melihat assets yang dimiliki untuk mulai mengembangkannya. Assets disini bukan selalu pada bentuk modal (financial), tapi juga assets seperti resources, kompetensi, networking dan infrastruktur yang dapat mendukung project ini berjalan.
satu tahap berjalan di awal project ini pada awal Januari 2013, dan hasilnya belum sesuai dengan gambaran yang saya bayangkan. Tahap ini : gagal. Lalu membuat saya berfikir ulang, dan memperjelas kembali konsep yang akan dikembangkan. Dalam proses itu, saya bertemu dan berbincang-bincang dengan beberapa teman.Tidak jarang, muncul penyempurnaan ide dan gagasan sederhana dari teman-teman. Dukungan mereka untuk salah satu project impian saya ini, membuat saya semakin yakin dan keep going.
Tahap kedua, saya lebih perlahan dan tidak terburu-buru dan mencoba melihat kesempatan dengan lebih `peka`. Puji Tuhan, saya bertemu dengan seorang Arranger yang kompeten dan professional untuk bekerjasama mewujudkan project musik ini. Prosesnya mengalir, dan sambil berjalan saya tetap menulis lagu, menyanyi dan melakukan riset untuk project ini.
Tahap ketiga, saya mencoba berdiskusi dengan salah seorang pemilik label music dan menyampaikan contoh karya saya. Di tahap ini saya belum berhasil karena saya tau label cenderung lebih melihat `profit` diibandingkan orisinalitas karya. Namun, saya dapat satu pelajaran dari diskusi tsb, yang membuat saya memantapkan langkah untuk mengerjakan project musik ini secara independent.
Pertimbangan terbesar dari musisi independent tentulah budget (modal) untuk mewujudkan karya. Tak ingin khawatir dengan faktor itu, saya tetap mengerjakan karya musik ini sambil memikirkan untuk mencoba solusi kreatif lainnya seperti crowdfunding, ataupun mencari sponsor. bila itu belum berhasil, saya bersiap-siap untuk investasi sebagian tabungan untuk project ini. Mungkin kedengarannya take a risk sekali, tapi saya sadar kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu pun tentu ada resikonya.
sekarang, saat saya menuliskan ini, saya sedang duduk sambil mendengarkan lagu `Time after time`. saya duduk disini karena janji meeting dengan calon sponsor terpaksa batal (cancel). sedikit agak kecewa, tapi hati saya mengatakan jangan berhenti dulu untuk proses mewujudkan project ini. Mungkin `time after time` saya ragu apakah mungkin mewujudkannya, tapi `time after time` saya merasa passion dan mimpi ini terus menyala untuk diwujudkan. May God bless me and this dream.
Tiba-tiba saya teringat, seorang guru english saya mengatakan `Penny, kamu passionate sekali, saya bisa melihat itu bahkan ketika kamu bercerita tentang musik dan mimpimu, kamu seperti berbinar-binar dan penuh keyakinan`.Dan ya dia benar, saya belum mau berhenti dulu untuk mewujudkannya. Pepatah mengatakan `banyak jalan ke Roma`? ya, saya yakin untuk sesuatu yang diniatkan dengan baik dan dijalani dengan sungguh, akan menemukan jalannya. Mungkin tidak seperti rancangan waktu (timeline) yang saya rencanakan, tapi sesuai rancangan dan waktu Tuhan.
Don`t stop, keep believing!
15052014
0 komentar