• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

budapest

We Love Budapest (3)

22.41
It’s Show time! :) Hari ke-4 dan 5 di Budapest adalah saatnya kami tampil untuk rangakaian Misi Budaya Indonesia di Hungary, yang diadakan di Millenaris Park. Tim Vocademia mengenakan pakaian tradisional dari daerah-daerah di Indonesia dan menyanyikan lagu daerah nusantara (solo maupun group). 


Nama acara Misi Budaya Indonesia di Hungary ini yaitu Indonez Napok. Selain penampilan Vocademia, juga ada penampilan tarian daerah dari orang Indonesia yang tinggal di Budapest dan pameran karya Indonesia seperti batik, tenun, rotan dan kerajinan Indonesia lainnya. Vocademia membawakan sekitar 15 lagu  daerah di hari pertama performance dan acara berlangsung meriah dari pagi hingga malam hari. Di sore hari semakin banyak masyarakat Hungary yang datang dan menyaksikan penampilan budaya Indonesia. Mereka terlihat sangat meng-apresiasi bahkan menikmati setiap performance, termasuk lagu-lagu daerah (folksong) yang kami bawakan. Sebagian besar lagu telah kami aransemen ulang dan salah satu lagu yang menjadi favorit pengunjung Hungary saat itu adalah lagu Lisoi dari Sumatera Utara. Mungkin karena iramanya yang cukup easy listening dan mudah untuk mereka ikuti + nyanyikan bersama. 





Jadwal tampil Vocademia ada di sessi siang, sore dan malam hari. Dan di sela waktu tersebut, kami punya waktu yang cukup untuk berjalan-jalan. Hehe teteup..tidak mau melewatkan indahnya wisata Budapest ya :). Dengan pakaian daerah tradisional Indonesia, kami pun jalan keliling Budapest bersama Pak Chris, sahabat baik hati yang mengantar kami dengan kendaraan yang disediakan embassy. Hahaa..yang menarik kami masih memakai baju daerah saat berjalan-jalan, alhasil banyak turis dan orang Hungary yang meminta foto bersama kami di beberapa tempat yang kami kunjungi. 










Di hari kedua performance, semakin banyak pengunjung yang hadir. Kami membawakan sekitar 10 lagu daerah Indonesia dan di acara puncak (pada malam hari) penampilan Vocademia ditutup dengan sambutan dan applause meriah dari audience. Sangat bersyukur dan senang rasanya penampilan kami di 2 hari event berlangsung lancar dan disambut meriah. Di malam hari, usai acara kami sempatkan bersantai sambil mengobrol di salah satu cafe, Alcatraz, yang letaknya tidak jauh dari tempat kami menginap. 

 

















Sri Muji Rakhmawati & Zaky Tifano

Melyssa Pasaribu
Pahlevi
Jessica Tampubolon
Rama Dwiyana Putera

Zainun Najib

Catatan Perjalanan (lanjutan) :
# We Love Budapest (1)
# We Love Budapest (2)
# We Love Budapest (4) 

budapest

We Love Budapest (2)

19.39


Budapest Parliament Building
Di hari berikutnya, 5 Juni 2013 kami sudah bersiap-siap sejak pagi hari menuju kantor Embassy untuk latihan (rehearsal) disana. Sejak pagi hingga siang kami melatih setiap detail untuk performance. Setelah itu, kami melanjutkan rencana jalan-jalan ke beberapa tempat lainnya. Budapest Parliament Building, ini salah satu tempat di tengah kota yang pasti akan mencuri perhatian banyak turis. Bangunannya sudah berusia lebih dari 100 tahun dan arsitektur bangunan ini membuat kita berdecak kagum seperti halnya bangunan di Eropa pada umumnya. 

Satu kata yang terbersit “magnificient” :), arsitekturnya bergaya Neo-Gothic dan ada karakter Renaissance dan Baroque juga. Budapest Parliament Building rupanya bangunan Parliament ke-3 terbesar di dunia, tinggi bangunan ini hampir sama dengan St. Stephen’s Basilicca. 


Usai berfoto dan menikmati indahnya Budapest Parliament, kami menuju Heroes Square Budapest. Dalam bahasa hungary, disebut Hosok Tere. Heroes Square merupakan salah satu bangunan tertua (thn 1896) dan dinyatakan sebagai World Heritage Site. Kalau di Jakarta, mungkin Heroes Square ini seperti Monas nya hehe..tapi bedanya bangunan di Budapest ini terlihat lebih tertata dan bersih apik :). 
Heroes Square
Di Heroes Square akan banyak kita menemui para turis berfoto-foto, dimana ada beberapa statue disana dan salah satunya Millenium Monument. Keindahan heroes Square semakin lengkap dengan dua bangunan yang mengapitnya yaitu Museum of Fine Arts dan Palace of Art.


Museum of Fine Arts


Millenium Monument
Di malam hari, saya dan tim Vocedemia berwisata sambil jalan kaki beramai-ramai dari Hotel menuju ke pusat keramaian di City Centre. Huaaa...banyak tempat di setiap sudut Budapest yang memanjakan mata kami, beberapa tempat sepanjang langkah kaki di malam itu diantaranya : 



-  

-          

   a) State Opera House. Sayangnyaa...kami tak sempat masuk ke dalam Opera House dan menyaksikan salah satu performance disana, pastilah bagian dalam dari gedung yang bergaya Neo-Renaissance ini mengagumkan.



    
b) St.Stephen Basilicca. Di malam kami berkeliling ini, hanya sempat melewati bagian belakang bangunan St. Stephen Basilicca. Sempat terlintas “Waa..ini baru tampak belakang saja sudah indah, apalagi depan dan dalam bangunan ini”. Di hari terakhir trip kami di Budapest, saya dan 2 orang teman menyempatkan diri meng-eksplore St. Stephen Basilicca. Ulasan khusus tentang St. Stephen Basilicca saya sajikan di sini karena tempat ini paling istimewa di hati saya saat mengunjunginya.



c) Chain Bridge & Parliament Building 


Chain Bridge at NIGHT
-                                                                


  Hari ke-3 di Budapest, tanggal 6 Juni 2013, tepatnya 1 hari sebelum kami akan bergerilya perform dalam rangkaian acara Misi Budaya Indonesia......kami masih menyempatkan diri untuk berjalan-jalan. Hihi..betul-betul memanfaatkan waktu dengan baik karena sangat banyak tempat-tempat ciamikk nan cantik di Budapest ini dan sayang bila dilewatkan :). Pagi hari pukul 07.00 waktu Budapest, saya dan beberapa anggota Vocademia (Melyna, Ismunandar, Ronald, Levi, Zainun, Rama) menikmati udara pagi Vocademia sambil berjalan kaki. Kami mulai mengenali arah jalan dari hotel menuju ke beberapa pusat keramaian. Saat jalan pagi di wilayah Dohany Street, kami menemukan satu bangunan megah dan arsitekturnya terlihat rumit tapi indah, yaitu The Great Synagogue. 






Ya, ini adalah Synagogue tempat ibadah orang Yahudi dan terdapat Hungarian Jewish Museum juga di tempat yang sama. Kami hanya berfoto-foto di depan gedung ini hehe karena terlihat petugas pengamanannya cukup ketat bila kami ingin masuk. Di dekat Synagogue, ada satu taman yang cukup nyaman dimana kami duduk-duduk di bangku taman cukup lama disana sambil beberapa kali merekam semacam video clip lagu. 


Setelah mengunjungi Synagogue, kami sarapan di Burger King dan melanjutkan perjalanan kembali ke Hotel. Sesampainya di hotel, tim Vocademia langsung menuju kantor Embassy dan venue acara (Millenaris Park) untuk Gladiresik terakhir serta Sound-Check sebelum performance tanggal 7 & 8 Juni. Oia, satu hal yang sangat berkesan yaitu kami bertemu dengan salah seorang staf Embassy yang sangat ramah, baik hati dan sabar. Beliau kami sapa dengan Pak Chris :) yang membawa kami berkeliling jalan-jalan dengan mobil Embassy dan mengantar jemput kami untuk latihan juga perform. Sangat berkesan karena orangnya humble dan helpful sekali, bahkan beliau juga banyak menjelaskan seluk-beluk Hungary pada kami. 


Tiba di Embassy, sejak jam makan siang hingga larut malam kami melakukan Gladiresik (last rehearsal) di embassy office. Kami berlatih menyanyi dan koreografi untuk setiap lagu daerah yang kami bawakan. Malam hari setibanya di hotel, sempat kami berkunjung sejenak ke New York Cafe dan Alcatraz, yang letaknya tidak jauh dari hotel untuk mencari makan malam dan berdiskusi persiapan tampil esok harinya. 


Catatan Perjalanan (lanjutan) :
# We Love Budapest (1)
# We Love Budapest (3)
# We Love Budapest (4) 
budapest

We Love Budapest (1)

01.40
Chai
Akhirnya baru sekarang saya berkesempatan menulis catatan perjalanan saat ke Hungary (Budapest) pada Juni 2013 lalu. Sekembalinya dari Hungary, ingin sekali berbagi cerita tentang keindahan Hungary lewat blog post ini. Saya bersama 12 orang tim Vocademia (Vocalista Academia) dari Universitas Indonesia melakukan kegiatan Misi Budaya ke Hungary selama 10 hari. Sekitar 3-4 bulan sebelumnya, kami telah mempersiapkan diri untuk rangkaian performance Misi Budaya di Hungary ini.


Perjalanan kami dimulai tanggal 3 Juni 2013, kami berangkat pukul 23.30 (yaa..sudah nyaris tanggal 4 Juni sich sebenarnya J)) dari Bandara Soekarno-Hatta, transit di Doha dan menuju Budapest dengan Qatar Airways. Untungnya kami berangkat tengah malam, jadi tidak terasa waktu sekitar 6 jam perjalanan dari Jakarta ke Doha. Transit 3 jam di Doha, kami sempat keliling di Hamad International Airport Doha dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Budapest selama sekitar 8 – 10 jam perjalanan.
Tibalah saya dan tim Vocademia di Budapest tanggal 4 Juni 2013. Ini adalah foto pertama setibanya di Budapest (ibukota Hungary).


photo by Yugo Isal


Embassy of the Republic of Indonesia in Hungary

Cuaca di Budapest saat itu cukup dingin walaupun sudah mulai memasuki musim panas (summer). Di International Airport Budapest, kami dijemput oleh Staf Kedutaan Besar Indonesia di Hungary dan kami langsung dibawa menuju Embassy yang berlokasi di Varosligeti, Budapest.

Embassy Indonesia di Hungary cukup nyaman dan menyenangkan, apalagi ada piano di ruang tamu kantor kedutaan. Tim Vocademia yang terdiri dari penyanyi dan musisi tentu saja tidak bisa melewatkan moment untuk menyanyi ketika melihat ada piano disana. Pianis kami, Melyna Purba dan Ronald Wilson pun langsung mendentingkan tuts-tuts piano sambil kami berlatih lagu-lagu untuk performance Misi Budaya. 
Kami kemudian bertemu dengan Bpk. Maruli Tua Sagala (Duta Besar Indonesia untuk Hungary). Di awal pertemuan, kami didaulat untuk menyanyi 2 lagu (informal) dengan iringan piano sambil bersantai dan rileks sejenak setibanya kami di Budapest.  Staf Embassy kebetulan saat itu masih berkumpul di kedutaan karena agenda meeting, sehingga mereka juga turut menyaksikan dan saling berkenalan dengan tim Vocademia. 

Citadella
Kami tidak ingin melewatkan waktu untuk menikmati Hungary, khususnya Budapest. Keindahan Budapest sudah terlihat mempesona sejak pertama kami tiba menginjakkan kaki dan dalam perjalanan dari airport menuju Embassy. Jadi, usai pertemuan di Embassy kami langsung diantar ke Hotel untuk meletakkan koper & barang bawaan. Lalu langsung jalan-jalan menuju tempat yang dipandu oleh Staf Embassy yang mendampingi kami. Tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Citadella Budapest. Kami mengunjungi tempat ini siang hari dan cuaca cukup dingin, juga hujan. Apalagi letaknya yang di atas bukit, dengan pemandangan kota Budapest yang terlihat jelas dan indah dari lokasi Citadella yang tinggi ini.

Selanjutnya kami dibawa menuju Buda Castle, this was  the residence of Hungarian Kings.  Di tempat ini, kami mendapati bangunan-bangunan bergaya Gothic yang sungguh sangat indah dan memukau. Di tempat ini juga terdapat gereja yang merupakan main church dari Buda Castle yaitu St. Matthias Church. Matthias adalah salah satu raja Hungary yang memerintah di tahun 1400-an. 
St. Matthias Church

St. Matthias Church



 
Berdekatan dengan St. Matthias Church, ada satu bangunan yang mencuri perhatian kami karena bentuknya yang sepeti kastil di dongeng-dongeng :) nama bangunan ini adalah Fisherman’s Bastion.
Bastion ternyata salah satu tempat terbaik yang menjadi tujuan para turis di kota Budapest. Dari tempat kami berdiri di Fisherman’s Bastion yang seperti kastil ini, pengunjung dapat melihat Danube River, Parliament Building Budapest yang sangat megah dan Chain Bridge. 
 





Diantara Matthias Church dan Fisherman’s Bastion, berdiri patung seseorang yang menunggangi kuda dan dia adalah statue of St. Stephen (the first christian king of Hungary). Kami menghabiskan waktu 3-4 jam di Buda Castle district ini karena begitu banyak tempat yang bisa di eksplore dan penuh dengan keindahan pada setiap sudut dan bentuk bangunannya. 

Selama perjalanan kami mengelilingi Budapest, ada 3 jembatan besar yang beberapa kali kami lalui . Jembatan itu antara lain : Chain Bridge, Liberty Bridge dan Elisabeth Bridge. Chain Bridge Budapest membentang di atas Danube River dan menjadi penghubung antara kota Buda dan Pest (sisi barat dan timur dari Budapest).  Liberty Bridge Budapest adalah public road bridge yang terletak di bagian ujung selatan dari City Centre. Elisabeth Bridge Budapest termasuk jembatan baru di Budapest dan letaknya masih di area Danube River. Ternyata masih ada beberapa bridge lainnya di Budapest, namun tak sering kami lalui yaitu Megyeri Bridge, North Rail Bridge, Arpad Bridge, Margareth Bridge, Petofi Bridge, dan South Rail Bridge. 
Chain Bridge
Liberty Bridge

















Elisabeth Bridge


Catatan Perjalanan (lanjutan) :
# We Love Budapest (2)
# We Love Budapest (3)
# We Love Budapest (4) 


Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ▼  2021 (4)
    • ▼  Oktober (1)
      • The Go Giver
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top