Kesadaran akan Keterbatasan
06.22
Tentu kita sering mendengar atau mengalami suatu kondisi yang menyatakan "Saya tidak mampu" atau "Ah..saya tidak pandai berbicara", "Saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan itu", "Saya belum siap" dst.
Ini menunjukkan kesadaran akan keterbatasan dan ketidakmampuan kita.
Apakah hal ini salah? Tentu tidak! Kita pantas dan harus mengakui keterbatasan dan kekurangan kita. Asalkan pengakuan akan keterbatasan itu tidak membuat kita menjadi rendah diri, malas berusaha atau sekedar "nrimo" dan pasrah diri saja.
Tapi kesadaran akan keterbatasan juga harus diikuti semangat untuk berusaha dan kemauan untuk belajar.
Kesadaran kita akan keterbatasan diri merefleksikan kerendahan hati. Kita sadar bahwa kita memiliki keterbatasan. Dengan kita menyadarinya, kita sadar bahwa kita membutuhkan kekuatan dan sumber pertolongan. Kita berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk memberikan kekuatan dan kemampuan di tengah keterbatasan yang kita miliki.
Dan berarti pula Tuhan turut bekerja dan campur tangan dalam hidup kita, termasuk segala keterbatasan kita.
Yang berbahaya justru ketika kita tidak menyadari akan keterbatasan diri. Yang berbahaya mungkin adalah ketika kita merasa dapat melakukan dan menyelesaikan segala-galanya.
Sehingga menjadi pribadi yang angkuh dan merasa dirinya sendiri adalah segala-galanya, mengandalkan kekuasaan - uang atau apapun itu. Semoga pemerintah kita bukanlah pribadi yang berkarakter seperti ini.
Sebab sehebat dan setangguh apapun seorang Pemimpin, apabila kita amati dari sejarah dan biografi historis para pemimpin yang luar biasa, mereka bukanlah orang-orang yang perfect dan mampu segala-galanya. Justru mereka menyadari keterbatasannya dan mengenali kelebihannya. Bahkan sebagian dari pemimpin/ tokoh-tokoh luar biasa itu adalah orang-orang yang dipandang biasa, berlatarbelakang sederhana, rendah hati namun tetap mau belajar dan tidak tinggal diam dengan keterbatasannya.
Jadi, sadar akan keterbatasan diri adalah sesuatu yang indah untuk kita pahami. Bila kita mempercayakan Tuhan untuk bekerja atas kekurangan juga keterbatasan kita. Dan yang terpenting, kita tidak tinggal diam melainkan tetap berupaya dan berusaha. (ph)
0 komentar