Sponsorship Music Festival
01.25Pertumbuhan musik tanah air diwarnai oleh sponsor-sponsor yang kian gencar memanfaatkan event musik sebagai media untuk memasarkan produk dan brand-nya. Musik punya daya tarik tersendiri dalam membentuk citra dan knowledge bagi sebuah merek/ produk di benak konsumen.
Tak
hanya itu, festival musik juga mampu memberikan interaksi yang dalam, akrab dan
dekat serta meaningful dengan
audience. Ini menjadi salah satu “pintu” kesempatan bagi brand/ perusahaan
untuk memanfaatkan the power of music
festival sebagai saluran untuk membangun image brand dan menjalin hubungan
dengan audience melalui sponsorship.
Ok, mari kita
lihat beberapa perusahaan / brand yang mensponsori event music dalam beberapa
tahun terkahir di Indonesia. Berikut beberapa list perusahaan sponsor yang
berhasil saya kumpulkan :
-Konser Janet Jackson (Telkomsel)
-Konser Janet Jackson (Telkomsel)
- -Konser
Bruno Mars (Buavita)
-Konser
Suede (Blackberry)
- -Konser
Kenny G (Kartu Kredit BCA)
- -Konser
Michael Bolton (Kartu Kredit BCA)
- -Java
Jazz Festival (Axis, BNI, Garuda Indonesia dan sederet perusahaan sponsor lainnya)
- -Konser
Sheila Madjid (Ponds Gold Radiance)
- -Konser
Erwin Gutawa (Kompas Gramedia)
- -Soundburst
(Coca Cola)
- -Java
Soulation Festival 2010 (AHA & Bank Mandiri)
Dahulu,
pertunjukan musik atau festival musik di Indonesia hampir selalu didominasi
oleh perusahaan rokok. Namun tren pada
sekitar 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa dominasi merek rokok sebagai sponsor
utama festival musik mulai berkurang. Perusahaan non-rokok pun mulai gencar
melakukan sponsorship musik di tanah air. Sebagaimana sekilas daftar sponsor
musik di atas, dapat kita perhatikan bahwa brand/perusahaan non-rokok sudah mengembangkan sayap pemasarannya
ke area musik.
Sebagian
diantaranya memiliki image fit antara event yang disponsori dan perusahaan yang
mensponsori. Namun sebagian lagi secara kasat mata memang seperti tidak memiliki image fit langsung. Walau
demikian, bisa jadi perusahaan sponsor yang secara kasat mata seolah tidak fit
(tidak cocok) dengan event, juga mampu memberikan hasil yang efektif baik bagi
sponsor maupun sponsee. Image fit maupun kecocokan antara sponsor dan sponsee
ini akan saya bahas dalam tulisan berikutnya :).
Jadi, apa yang
membuat music festival menjadi “sarang madu” yang begitu memikat dan semakin
diperhitungkan oleh berbagai perusahaan/ brand?
Menurut O’Toole (2011), pertumbuhan pada popularitas event dan festival
musik didorong oleh unique social
environment yang mampu diciptakan oleh event musik, sehingga dapat
berinteraksi dengan segment pasar tertentu. Memperkuat hal ini, Oakes (2003)
pernah menyebutkan bahwa sponsorship music festival memberikan opportunities bagi brand untuk
berkomunikasi secara targeted dengan sejumlah audience festival, yang sebagian
besar adalah anak muda.
*) Oakes
(2003) , “Demographic and Sponsorship Considerations For Jazz and Classical
Music Festivals”, The Service Industries Journal, Vol. 23 No. 3.
*) O’Toole, Willian
& Johnny Allen, Robert Harris, Ian McDonneell, “Festival and Special Event
Management” (2002).
0 komentar