• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

dreams

"Takkan Hilang"

04.22
Masih ingat dengan judul lagu "Takkan Hilang? Ya...lagu ini dipopulerkan oleh Shakila, penyanyi Indonesia asal Ambon yang memiliki unique voice. Ketika pertama kali lagu ini muncul di TV, saya langsung jatuh hati :). Tergugah dengan timbre suara Shakila yang bernada rendah tapi tebal, lembut dan indah di dengar. Sekilas cara bernyanyinya hampir seperti penyanyi negro Africa-america :). Saya berbicara dalam hati "ini baru penyanyi....dia bisa meng-enakkan lagu...Wow"!

Ketika itu, saya mengkhayal...seandainya suatu hari bisa bernyanyi dengan seorang Shakila (*mungkinkah jadi kenyataan?!!). 

Lalu beberapa tahun sejak video clip "Takkan Hilang", rasanya Shakila tidak pernah muncul di Indonesia. Ternyata ia berkarir di Washington DC. Barulah pada hari Minggu, 15 Agustus 2010 lalu...kerinduan dan kekangenan dengan Shakila terobati ketika menonton acara  "Just ALvin" di Metro TV.

And..yess..once again...saya tergugah dengan suara Shakila. Memang saya benar-benar nge-fans dengan suara dan caranya bernyanyi...Wow...Wow! Mungkin bagi beberapa orang, suara yang bisa menggugah dan "wow-ing" adalah suara yang tinggi, melengking dan menggelegar..yup...untuk selera dan tipe lagu tertentu saya juga menyukai tipe suara yang tinggi dan lembut. Tetapi yang istimewa adalah tidak banyak penyanyi yang punya suara rendah (alto), tebal, "empuk" dan indah didengar. Beberapa penyanyi dengan tipe suara seperti ini misalnya Toni Braxton, Desree (barat) dan Vina Panduwinata (Indonesia). 

Warna suara itulah yang membuatnya begitu spesial menurut saya. Oh...God...saya benar-benar ingin sekali bisa ber-DUET dengan Shakila :). I'm seriously....this is one of my dream : "Singing with the wonderful singer and unique voice...Shakila". (ph)

Hope this dream will be come true and will be accomplished......someday...somewhere...!
moment dan inspirasi

What is PASSION ?

02.59
Tentu kita sering mendengar istilah Passion. Secara harafiah, passion berarti semangat ataupun hasrat.
Passion sering dikaitkan dengan pekerjaan ataupun karir kita. Sebab pada umumnya, mereka yang menjalankan karir, profesi ataupun pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya tentu akan lebih pleasure, enjoy dan survive. Benarkah begitu?  :-) coba kita buktikan bersama.

Mari kita lihat beberapa sosok entrepreneur di Indonesia : Wahyu Aditya (Hellomotion School), Yoris Sebastian (GM Hard Rock Cafe dan Indonesian Young Marketer), dan Oscar Lawalata (Oscar Lawalata Culture). Mereka memiliki persamaan yaitu mengerjakan sesuatu yang mereka "cintai". Mungkin mereka bukan orang-orang terhebat di bidangnya, namun mereka adalah orang -orang terbaik di bidangnya karena mereka melakukan apa yang mereka sukai dan cintai.
** Yup...ini salah satu kata kunci untuk passion : Do What You Love.

Kita lihat sosok lainnya : Terry Fator (pemenang America's Got Talent) dan Susan Boyle (Pemenang Britains Got Talent). Keduanya meraih kemenangan dalam suatu ajang unjuk bakat bergengsi di luar negeri yaitu pada usia mereka yang sudah tergolong tidak muda lagi. Dalam acara Opera Winfrey, Terry Fator sang ventriloquist mengakui bahwa sebelum mengikuti ajang itu, dia hanyalah seorang janitor/ office boy namun ia selalu giat dan tekun berlatih ventriloquism selama 32 tahun hingga kemudian ia memenangkan America's Got Talent pada tahun 2007. Ventriloquism adalah keterampilan untuk berbicara nyaris tanpa membuka mulut dan menggerakkan bibir, yang biasanya diaplikasikan untuk media boneka. Jadi melakukan performance boneka panggung dengan seni suara perut.
Begitupula dengan Susan Boyle, penyanyi wanita berusia 49 tahun yang memiliki suara seriosa dengan jangkauan nada yang tinggi dan merdu, layaknya suara malaikat :). Ia hampir serupa dengan Terry Fator, bertahun-tahun berlatih hingga akhirnya meraih impian mereka.
** kata kunci yang sangat menentukan untuk passion : Kerja Keras, Tekun dan Gigih.

Bagi saya, orang yang menjalankan karier atau pekerjaan sesuai passion nya adalah mereka yang berani bermimpi dan memiliki harapan serta tujuan. Sebab tanpa mimpi, kita tidak bisa membangun imajinasi untuk mengembangkan sesuatu. Begitupula tanpa harapan dan tujuan, kita tidak akan sampai "kemana-mana" dalam petualangan hidup ini. Mari kita lihat kutipan dari "pemimpi" besar dunia ini :
- "Hope is a waking dreams" (Aristoteles)
- "All our dreams can come true - if we have courage to pursue them" (Walt Disney)
Dan terakhir, Anatole France menyampaikan keyakinannya yang bisa  merangkum kedua kutipan di atas :
"To accomplish great things, we must not only ACT, but also DREAM. Not only PLAN, but also BELIEVE".

**the last but not least  : Berani Bermimpi, Bangun Harapan dan Lakukan Tindakan

So...ketika kita mengerjakan sesuatu dengan sukacita, enjoy dan menikmatinya...mungkin kita sudah menemukan passion itu :-). Tetap tekun dan gigih dalam menjalankan passion kita, agar mimpi dan harapan yang kita yakini dapat membuahkan hasil yang bermanfaat dalam hidup (ph)
Music

Symphony Music Entertainment

23.22
Berawal dari mimpi di masa kuliah bersama rekan-rekan seperjuangan :) , akhirnya sebuah Music Organizer terbentuk pada tanggal 26 Juni lalu. Music Organizer ini kami namakan Symphony Music Entertainment. 
Seperti namanya, kami ingin merangkai simphoni yang indah dalam moment-moment spesial, dimana kami hadir dan terlibat di dalamnya.

Saya dan teman-teman yakin bahwa Music Organizer ini dapat terbentuk karena motivasi dan passion yang sama yang kami miliki. Passion di dunia musik sudah pasti jadi bagian dalam diri kami sejak bersama-sama bertemu di awal kuliah dulu, bahkan ketika kami juga sama-sama aktif dalam organisasi kampus yang berhubungan dengan seni dan festival musik.

Pastilah menyenangkan kalau seseorang mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan passion nya :). Finally, we hope this project  run smoothly


moment dan inspirasi

Tetap Percaya

20.56
Pagi ini aku membaca Renungan Harian mengenai kisah Daniel dalam Perjanjian lama.
Sejenak, terlintas dalam pikiranku....berbagai moment dan perjalanan yang kulalui dalam hari-hariku beberapa bulan terakhir ini. Bersyukur selalu atas pertolongan Tuhan yang tak pernah terlambat untukku, keluarga, teman-teman dan setiap orang. 

Ada masa dan waktu dalam hidup dimana kita dipenuhi rasa ketakutan, kekhawatiran. Seolah tak seorang pun disekeliling kita yang dapat menolong menghilangkan rasa takut itu. Tuhan tak pernah tertidur. Ia mendengarkan setiap doa, harapan dan permohonan kita. Hanya Dia yang sanggup dan mampu menolong bahkan menyatakan mujizatNya atas kita.

Seperti Daniel dalam kisah Perjanjian Lama yang menghadapi kondisi dimana ia menerima hukuman dan dilempar ke gua singa. Di zaman dahulu kala, pastilah tak ada peluang untuk mendapatkan keringanan hukuman dari pemerintah atau kerajaan dengan menyogok petugas pemerintah seperti layaknya zaman milenium sekarang ini, dimana uang dianggap bisa mengatasi segalanya. 

Dalam kisah Daniel, di tengah kondisi saat itu, hanya satu yang menjadi pegangannya yaitu Tetap Percaya. Ia tetap percaya bahwa Tuhan yang Ia sembah dengan tekun, Dialah yang akan melepaskannya (Daniel 6:17).Daniel menyerahkan ketakutan, kekhawatiran dan harapannya hanya kepada Tuhan dan ia Tetap Percaya. Dan daniel selamat dari kondisi yang menakutkan itu karena ia Tetap Percaya. 

Renungan harian yang saya baca pagi ini, mengingatkan saya untuk senantiasa bersyukur akan berkat dan anugerah Tuhan. Terimakasih Tuhan atas penyertaan dan perlindunganMu. 
Be blessed and Keep the Faith! 
God bless us

 
moment dan inspirasi

See With The Inner Eye

02.41
Pagi itu saya berjalan dari arah stasiun menuju kampus UI. Seperti biasa, di pukul 08.00-an biasanya tempat pejalan kaki menuju kampus UI cukup ramai dengan mahasiswa-mahasiswa yang sedang berjalan menuju kampus....menenteng buku yang cukup tebal, laptop dan tas ransel di punggung.

Saat berjalan dan menikmati pagi yang cerah dan sinar matahari yang cukup menyengat, saya menaruh perhatian dan pandangan saya kepada seorang ibu yang duduk di pinggir jalan.Ia duduk di emperan jalan dan tepat di sebelahnya tertata rapi sejumlah Tissue "ketengan" yang ia jajakan. Dari kejauhan, mata saya sudah tertuju kepada seorang ibu setengah baya yang duduk di emperan jalan itu.

Sesaat kemudian saya mendekat, ternyata saya baru menyadari kalau ibu itu tidak dapat melihat. Ia buta. Ia duduk sendiri di emperan jalan itu sambil menjajakan tissue dagangannya. Pikir saya "bagaimana ia bisa menjual tissue-tissue itu? seandainya ada orang yang tiba-tiba mengambil atau katakanlah mencuri satu kantong tissue nya, bagaimana ia bisa tau?". Bila tiba-tiba cuaca hujan, bagaimana dia bisa berlari untuk mencari tempat perteduhan, melindungi dirinya atau dagangannya dari hujan?"

 Jujur saja, saya sempat berdecak kagum dalam hati. Betapa ibu itu punya keyakinan dalam dirinya, meski ia tak dapat melihat sekelilingnya bahkan mungkin pembelinya, namun ia tetap berjualan di tengah keramaian. 
Pasti dia punya keyakinan yang besar di dalam hatinya, yang mampu membuatnya mengalahkan kegelapan yang ia rasakan.
Pasti dia punya mata batin yang kuat, yang memampukannya untuk tetap berusaha, bekerja bahkan berada di tengah keramaian.

Ada sesuatu yang dapat kita petik dari pengalaman ini yaitu bahwa tidak hanya mata penglihatan kita yang perlu dipertajam dalam melihat dunia dan sekeliling kita. 

Tapi lebih dari itu, kita juga perlu mempertajam mata hati dan mata batin kita dalam memandang dunia dan sekeliling.


Mata penglihatan kita ada waktunya merasa lelah dan butuh tidur atau terlelap. Tapi mata batin dan mata hati akan terus bercahaya untuk memampukan kita terus "berjalan", "berusaha" dan "melihat dunia" dalam keyakinan.
See with the inner eye.....

Inspirasi : ibu penjual tissue di pinggir jalan Kober
karya lagu

Nyaris 12 besar Indonesian Song Festival goes to ASEAN

21.41
 Ini adalah salah satu pengalaman yang baru saja ku alami. Berawal dari info di Facebook yang ku baca di awal Januari lalu bahwa akan ada Lomba Cipta lagu  yaitu Indonesian Song Festival (ISF) 2010. 
Saat membaca berita itu, i'm so excited....:) bagaimana tidak ?! Sudah lama tidak ada ajang festival berkualitas seperti ini. Seingat ku, dulu nama-nama besar seperti Ruth Sahanaya dan Harvey Malaiholo mulai dikenal masyarakat lewat ajang ini, dimana mereka membawakan lagu-lagu ciptaan yang original dan berhasil menang di kancah ASEAN. 

"Wow..ini baru festival"! kataku saat itu. Sebab semasa kecil aku sering mengikuti beberapa ajang festival menyanyi yang cukup baik. Sedikit sharing mengenai perbedaan antara lomba menyanyi di zaman tahun 80/ 90-an sampai 2000 dengan lomba menyanyi di era milenium saat ini. Festival yang saya ikuti di tahun 1995-2000 berbeda dengan festival nyanyi saat ini. Dua tahun belakangan, festival menyanyi yang diselenggarakan seringkali mengandalkan "SMS" untuk menentukan pemenang. Beberapa lomba dan audisi menyanyi saat ini cenderung subjektif dan mengutamakan simpati. Tetapi Festival yang ada di tahun 1990-an sampai 2000-an, bahkan jauh sebelumnya, cenderung lebih objektif dan berkualitas.

Now, kembali lagi ke Indonesian Song Festival 2010. Menurut saya ini adalah salah satu festival warisan yang cukup berkualitas, sudah ada sejak lama dan baru kembali muncul di tahun 2010 ini. Saya yakin festival ini memang betul-betul mencari talenta yang potensial di bidang karya musik dan lagu. Dan saya pun tertantang untuk mengikutinya :P

Tanggal 5 februari, pendaftaran Indonesian Song Festival ditutup. Dan saya baru ingat untuk mendaftar satu hari sebelumnya. So...saya langsung daftar di web nya, buat account member dan upload lagu. Tapi ternyata web ISF in isedang down sehingga saya tidak berhasil juga meng-upload lagu ciptaan saya. 
Setelah menghubungi panitia ISF akhirnya alternatif lain agar lagu saya diterima panitia adalah mengirimkannya by pos ke Kantor ISF. Tepat tanggal penutupan, 5 Februari saya langsung kirim lagu ciptaan saya by pos. 

Lagu ciptaan  yang saya kirim ke Indonesia Song Festival 2010 ini adalah lagu yang berjudul "Penantian Terindahku". Sekilas tentang lagu ini, saya menciptakannya tahun 2007..saya mendapat inspirasi untuk lagu ini ketika pagi hari saya sedang berjalan di lingkungan dekat rumah. Saat itu yang terlintas adalah betapa saya bersyukur untuk anugerah Tuhan, bahkan saat di pagi hari saya terbangun ...boleh menikmati berkatNya...indahnya alunan suara-suara dan warna-warni yang menghiasi setiap pagi hingga waktu malam tiba. Dan pasti di setiap hari kita, kita menanti-nantikan sesuatu yang indah yang selalu kita impikan dan dambakan. Kira-kira seperti itu makna dari lirik lagu ini. 

Hingga pada awal Maret, saya membaca di web ISF bahwa lagu yang diterima oleh Panitia adalah sebanyak 1200 lagu. Wow!!! Dari 1200 tersebut, kemudian di seleksi ke tahap 100 besar, 50 besar, 36 besar dan terakhir 12 besar yang akan menuju ASEAN. 

Setelah dag..dig..dug...menunggu pengumuman Indonesian Song Festival :). Awal Maret diumumkanlah 36 besar lagu terbaik Indonesian Song Festival 2010......dan ternyata lagu saya berjudul "Penantian Terindahku"...berhasil masuk 36 besar terbaik. Huaaa...senangnya!!!!

Beberapa hari kemudian, 12 besar dipilih Panitia untuk menuju ASEAN SONG FESTIVAL. Setelah melihat pengumuman....ternyata ...tidak ada judul lagu saya disana. Hehe...Nyaris!! 
Walaupun tidak sampai 12 besar, namun saya tetap bersyukur karena lagu saya masih bisa masuk di tahap 36. Semoga tahun depan, dengan karya lagu yang saya buat, saya bisa kembali mengikuti Indonesia Song Festival dan semoga saja tidak hanya "Nyaris" lagi...tapi benar-benar bisa lolos ke ajang ASEAN :). Aminnn.







moment dan inspirasi

Do Not Rely On Strength Alone

22.10
Pernahkah kau merasa bimbang dan ragu? Pasti kita semua pernah. Saat dihadapkan kepada beberapa  pilihan kesempatan yang memiliki daya tarik bagi kita...muncul rasa ragu, bimbang dan khawatir..manakah yang sebaiknya kita lalui atau kita ambil.

Ketika merasakan hal seperti ini, saya ingat dengan perbincangan saudara-saudara saya sewaktu ada pertemuan keluarga beberapa waktu lalu. Seorang tante saya yang memang beberapa tahun lalu punya pergumulan yang cukup berat, berkata "kalau kita hanya mengandalkan pikiran kita, kita tidak akan sampai pada maksud dan rencana Tuhan. Berserah kepada Tuhan itu memang yang paling tepat".

Terkadang kita sebagai manusia, memecahkan suatu masalah atau menghadapi masalah hanya dengan logika dan pikiran kita. Padahal kita tau, logika dan akal kita terbatas dan mudah terpengaruh dengan faktor lain yang ada di luar diri kita. Sehingga akhirnya kita mencari solusi dengan CARA kita sendiri.

Dalam 1 Petrus 5:7, Tuhan berfirman "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, karena ia yang memelihara kamu". Melalui firman ini, kita diingatkan untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri tapi menyerahkannya kepada Tuhan...bahkan sekecil atau sebesar apapun kebimbangan dan kekhawatiran yang kita hadapi. Why? Karena Tuhan yang memelihara kita dan Ia yang punya rancangan-rancangan terbaik untuk hidup kita.

Semoga hari ini kita belajar untuk menyerahkan segala kekhawatiran dan kebimbangan hanya pada Tuhan. Sebab Dia Allah Maha Pencipta yang memelihara hidup kita dan yang mempunyai rancangan indah bagi Anak-AnakNya.


buku

Keep Searching

21.16
YOT Live @KisFm, Rabu (03/02) menghadirkan seorang wanita muda sukses yaitu Mrs. Susie Hatadjie, COO dari Mahaka Media Group. Membuka siaran malam itu, Billy Boen as a co-Host memperkenalkan Mrs. Susie pada ladies & gentlement.


In a nutshell, Billy menceritakan pengalaman dan karir seorang Susie Hatdjie :
Susie lulus dari Universitas Padjajaran Bandung, majoring in economy. Setelah lulus, Sussie bergabung di majalah Forum Keadilan  dan pernah menjabat sebagai Advertising & Promotion Manager . Lalu ia dipromosikan menjadi GM (General Manager) dan kemudian COO (Chief Operation Officer) untuk magazine division. And now, sussie adalah COO untuk Mahaka Media Group. Pengalaman karir nya banyak bersentuhan dengan newspaper, magazine, digital initiative, online and mobile.






   *Kenapa Mrs. Sussie ingin berkarir di bidang magazine?

   Sussie berbagi mengenai pengalaman di awal karirnya sebagai seorang staf AE (Account Executive). Ia mengatakan bahwa kita tidak perlu berkecil hati untuk memulai karir dari staf (karyawan biasa) seperti halnya dirinya yang “merangkak” dari seorang AE (Account Executive). Kenapa ia suka berkarir di magazine?!  Di masa kuliahnya dulu, ia memiliki 12 orang teman dekat yang semuanya terjun ke dunia entertainment, seperti rekannya Farhan, Nico Siahaan dan masih banyak lagi. Ini membuat ia juga tertarik terjun ke dunia entertainment. Saat itu yang dirasakan cocok oleh dirinya untuk juga terjun ke entertainment adalah bidang media. Dari kecil, sussie senang membaca majalah , mendengar berita hingga saat lulus kuliah ia mencoba melamar di perusahaan yang bergerak di bidang media yaitu Forum (bagian dari Tempo Group).

Sussie yang kini sudah 16-17 tahun menjalani karir di bidang media mengakui bahwa dirinya tidak bisa lepas dari media, dan ia merasakan masa-masa “merangkak” dari bawah yaitu dari seorang AE (Account executive).

   * Bagaimana caranya seorang staf AE bisa di-promote menjadi Direktur?

  Bagi sussie kata kuncinya adalah “Keep Searching”. Ia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ia punya. Apa yang ia pelajari diaplikasikan dalam pergaulan, yaitu pergaulan dengan orang-orang dari level manapun.

Ia belajar sales & marketing, belajar design, sirkulasi, production dan banyak lagi. Yang membuat dirinya bisa mencapai karir sebagai direktur saat itu, bagi sussie adalah karena ia memiliki mental keep searching yang terus mau belajar.

How sussie did that? Konkretnya dalam pekerjaan yaitu sussie mempelajari apa yang di luar lingkup pekerjaannya. Pengalamannya dahulu sebagai staf AE memberikan banyak pelajaran seperti misalnya saat incharge dalam publishing, ia bisa memahami detail materi cetak, lalu bagaimana seorang AE yang tugas utamanya berjualan, melakukan proses sirkulasi, design dan teknis cetak. Itu semua menjadi bekal bagi dirinya sehingga saat berada di posisi puncak ia dapat mengambil keputusan yang matang karna didasari oleh pengalaman dan kemampuannya.  Bahkan trend digital pun terus dipelajari karena sussie menyadari bahwa trend ini suatu hari tentu berefek dengan bidang karirnya.
So…harus belajar di luar ruang lingkup pekerjaan kita!



   * Bagaimana bila kita punya cita-cita banyak dan sudah mendapatkan apa yang ditargetkan atau diinginkan, apakah kita stop(belajar) sampai disitu?


   “No, kita gak bisa stop!”sussie said. Sekeliling kita bergerak dan bila kita tidak keep-up dengan lingkungan…tentu kita akan tertinggal. Itu tuntutan pekerjaan, jadi kita harus tau aplikasi.


Kita harus dinamis, peka terhadap sekeliling 


* Pertanyaan (dari listener KisFM – name :Refata)
Saya bekerja di finance, saya dapat satu offer (tawaran) yaitu di perusahaan suplemen makanan di Malaysia. Dari tawaran ini, saya handle finance,tapi ada opportunities juga untuk handle operations bila performa kerja saya bagus. Nah, tawaran pekerjaan yang baru ini sangat challenging tapi menuntut saya harus bekerja sabtu minggu. Yang menjadi pertimbangan saya adalah keluarga. Sebab pasti hal ini akan menjadi kendala keluarga. Saya ragu apakah mengambil challenge ini atau tidak?Bagaimana caranya?

Sussie menjawab dari sudut pandangnya bahwa challenge mendapatkan offer lebih.. pastilah ada pengorbanannya. Tapi keluarga juga tidak dapat disingkirkan. Hal ini perlu didiskusikan dengan keluarga…karena ini personal consideration. Bila yakin peluang itu bagus..ambil challenge tapi diskusikan dulu.

Billy as a co-Host mengatakan bahwa “kita gak akan bisa kemana-mana…kalau kita gak tau mau kemana!”. Jadi yang penting untuk case ini....diskusikan dengan keluarga dan keluarga juga tidak bisa ditinggalkan. 


Di dalam hidup dan karir sebaiknya kita punya tujuan mau kemana. Setiap action pasti ada resiko dan konsekuensinya. 


   * Pertanyaan (dari listener KisFM – name :Indri)
Saya seorang arsitek. Sejak kuliah sampai kerja, saya punya target usia 30 tahun harus bisa jadi senior arsitek. Tapi setelah berkeluarga, justru harus bernegosiasi dengan target itu. Bahkan ternyata target sebagai senior tsb sudah tercapai di usia 29 tahun tapi setelah itu tidak bisa mengembangkan karir. Target berikutnya ingin pindah ke developer. Saat ini ada opportunities untuk itu, tapi tidak bisa karena alasan keluarga. Di tempat kerja sekarang, saya sudah merasakan comfort zone misalnya ada izin untuk keperluan anak dan keluarga, tidak sulit..perusahaan cukup memahami. Tapi atasan saya disini tidak mendukung perkembangan..bila saya memberikan inisiatif.

   Sussie berbagi bahwa kita boleh punya ambisi tapi jangan ambisius. Dulu sussie juga punya cita-cita sebagai arsitek tapi tidak kesampean. Memang sulit memilih antara kerjaan dan keluarga. Sussie menceritakan pengalamannya saat ia bekerja di media, dimana ia harus bekerja sampai jam 3-4 pagi. Tapi kemudian hal itu bisa dihadapi..tinggal bagaimana mengatur waktu..walaupun awalnya agak sulit. Setelah anak-anak Susie usianya sudah besar, ia dapat lebih mudah mengatur waktu dalam pekerjaan dan keluarga. Menurut Sussie, indri perlu menetapkan toleransi terhadap kondisi di kantor saat ini dan kondisi atasan.  Namun bila ingin mencari peluang di luar, it’s ok.

      Mengenai comfort zone dan ingin opportunities kerjaan baru tapi terbentur waktu untuk keluarga, solusinya adalah bagaimana cara kita untuk mengaturnya. Itulah family dimana komunikasi harus saling mendukung. Billy menjelaskan mengenai comfort zone, itu objective nya sampai mana, kemana dan mau dimana?! So balik lagi, kalau di perusahaan ini tidak bisa contribute silahkan mencari tempat yang baru. Dan sebaiknya bagi kita juga untuk pandai-pandai me-manage waktu.



  *Dimana kita harus mencari atasan yang dapat kita teladani atau bisa menjadi  role model buat kita?


Billy sharing mengenai pengalamannya di Nike. Dulu saat bekerja di Nike, ia memiliki seorang atasan yang selama 22 tahun pernah bekerja di Berca. Background atasannya itu adalah Kepala Pabrik. Billy berpikir,” wah…bagaimana bisa belajar darinya?!” Coz pekerjaan yang dijalani billy dan tentu atasannya khan hal yang berkaitan dengan marketing/ pemasaran. Sedangkan atasan sebelumnya adalah orang marketing jadi ok dan klop banget dengan bidang yang digeluti dan billy juga bisa belajar banyak. Tapi kemudian billy mengetahui bahwa atasannya, yang punya background bertolak belakang dengan marketing ini, bisa bergabung di Nike adalah karena loyalitasnya yang luar biasa.

Saat itu, Billy pernah membeli buku “Lesson From The Top”kemudian ia baca…dan dari situ ia memahami bahwa basicly atasannya pasti punya kelebihan. Mungkin dalam hal brand management..bos nya tidak menguasai, tapi untuk karakteristik ternyata atasannya patut diteladani. So….pasti selalu ada sisi positif dari atasan kita yang dapat kita teladani.

Jadi, kita belajar jangan hanya dari atasan tapi juga dari rekan kerja, partner, internet, video presentation. Seandainya bos sulit ditemui dan tidak kooperatif, kita bisa belajar dan mendapatkan info dari buku, internet, etc. 


Yang penting, sejauh mana kita punya niat dan keinginan untuk mengeksplore. Keep searching!!




  *Bagaimana bisa focus bila selalu belajar dan begitu banyak yang kita pelajari?

  It’s all about priority (PRIORITAS). Ini adalah proses pembelajaran. Fokus dapat tetap kita jaga dengan skala prioritas, namun proses pembelajaran harus tetap berjalan. Sejauh apa pun suksesnya, tetap kita harus belajar.

  Billy berbagi bahwa kuncinya adalah pelajari apa yang kita suka dan apa yang menyerap lebih cepat untuk kita. Namun disamping itu, kita juga harus terbuka dengan hal-hal lainnya. Misalnya, ia menyukai brand management, bukan berarti membeli buku hanya yang berkaitan dengan brand management. Kita juga harus tau banyak hal. Pelajari bidang lainnya dan mengikuti berita apapun itu. Positifnya, bila bertemu klien, kita bisa berdiskusi dan ngobrol mengenai apapun yang mungkin jadi interest klien kita misalnya music, olahraga and lot of things.

  * Bagaimana mencari akal untuk menghadapi bawahan yang lebih pintar dari kita?

  Bagi sussie, ia lebih straight to the point bila dalam beberapa kesempatan…attitude bawahan kita menonjolkan kepintarannya. Ajak bawahan bicara, apa alasan dia melakukan itu dst.  Namun tentu itu dilakukan berdasarkan pengamatan beberapa lama…mengapa bawahan bisa begitu dan cari solusinya.

   Billy juga menambahkan bahwa baginya, ia senang punya bawahan yang lebih pintar karna ini berarti ia bisa belajar banyak dari bawahannya. Ajak ngobrol dan diskusi bawahan yang menurut kita lebih pintar itu. Menghadapi hal seperti ini, bagi Billy…atasan seharusnya belajar untuk membuka diri, bukan mempunish atau men-demotivated bawahan. So..dekatkan diri..pelajari keunggulannya dan respect akan datang dengan sendirinya.

Respect is not demanded, respect is earned.



   * Dengan mentalitas keep searching, hal apa yang pernah diraih Mrs.Sussie Hatadjie?

Seiring dengan perkembangan teknologi, sussie mendevelop Digital Initiative untuk keseluruhan 11 unit usaha dan sister company Mahaka Media Group. Dari nol harus belajar,termasuk dari anak-anak muda yang mengetahui trend digital saat ini. Jadi dengan hobby, melakukan research dan keep searching…Sussie mendevelop suatu divisi di Mahaka Media Group yaitu divisi Digital Initiative.


Intinya, keep searching harus tetap berjalan agar kita bisa berkembang dan itu berarti kita juga harus tetap bersyukur (be grateful) dengan apa yang kita raih dan capai.

TOP WORDS:
Proses keep searching tidak harus belajar formal. Tapi dari semua hal dan dari siapapun, kita bisa belajar apapun pada saat kapanpun. 
Keep searching bisa kita lakukan dan dapatkan di setiap kesempatan karna setiap minute by minute adalah proses pembelajaran bagi kita.



buku

Learn From Mistakes

22.09
Siaran YOT (Young On Top) Live oleh Billy Boen di KisFM rabu lalu...mengangkat topik ”Learn From Mistakes”. Hadir sebagai narasumber adalah Mr. Prayugo Gunawan – Board Of Director (Sales and Marketing) Pocari dan Soyjoy. Salah satu merek makanan dan minuman yang cukup dikenal masyarakat Indonesia. 

Di awal acara, Billy membacakan sekilas bio Mr. Prayugo atau yang disapa Yugo. Dalam karirnya, beliau pernah menjadi Production Supervisor, Assistant Marketing Manager hingga saat ini berkarir sebagai Board Of Director (Sales & Marketing) Pocari & Soyjoy.

Now, tentang sharing Mr. Prayugo mengenai Learn From Mistakes :
*Kesalahan...IT’S NOT THE END OF THE WORLD!
Orang sering beranggapan bahwa mistakes adalah sesuatu yang menakutkan. Padahal itu adalah kesempatan dan waktu untuk kita belajar dan bertumbuh. 



Kalau kita tidak pernah salah berarti kita tidak bisa merasakan nikmat dari keberhasilan.



*Apa yang membuatnya bisa berhasil sampai seperti ‘sekarang ini’?


Mr. Yugo berbagi mengenai awal perjalanan karirnya. Ia besar di Surabaya, kemudian setelah selesai studi ia mendapat tawaran kerja dari temannya di pabrik di wilayah Bekasi. Saat itu, ia penuh semangat dari Surabaya ke Bekasi. Tapi ketika sampai disana, ternyata gaji yang ditawarkan sangat kecil. Bahkan orang tuanya melarang untuk bekerja disana karena dengan jumlah gaji yang ditawarkan tersebut, orangtuanya pun masih sanggup memberikan setiap bulan. Walau demikian, ia tetap punya prinsip untuk maju meskipun gaji kecil. “Saya pengen nge-test saya tahan sengsara sampe seberapa”Mr. Yugo said.
Saat bergabung di perusahaan di Bekasi itu, ia bertemu dengan orang-orang baru...dan ternyata dikerjain oleh senior di kantor karena karyawan yg posisinya ia gantikan merasa tidak rela. Saat bekerja, pertama yang ia dekati informal leader – ngopi bareng, main ke rumah pimpinan dst. Setelah itu ia punya tekad yang lebih untuk menguasai bidang pekerjaan. Pelajari tetrapack, bisa masuk ke bagian food di pabrik tempatnya bekerja. 

Mungkin orang pada umumnya akan berpikir “Why you taking that job anyway”? Gaji kecil dst. But now, Mr. Prayugo sudah menjadi seorang Director For Line Manager Pocari.

“Semakin sering kamu terjatuh..semakin sering kamu menemukan sesuatu yang berharga”.




*Bisa mencapai keberhasilan sampai sekarang ini pastilah pernah melakukan kesalahan. Kesalahan apa yang Mr. Prayugo tidak bisa lupakan dan terus diingat sampai sekarang?

Prayugo menceritakan mengenai masa kecilnya. Waktu kelas 4 SD, saat ayahnya mau berangkat dari rumah untuk pergi, Yugo bertanya “Mau kemana Papi” And papi bertanya balik,”Kamu ada PR? Udah dikerjain belum...?” Yugo berbohong dan mengatakan tidak ada PR, tapi ternyata ketahuan juga oleh ayahnya. Dan yang menarik yang tidak bisa dilupakan oleh Yugo adalah ketika ayahnya menunda untuk berangkat pergi dan duduk bersama-sama menunggu Yugo mengerjakan PR nya sampai selesai.
Dari pengalaman sederhana itu, Yugo belajar untuk “Jangan sekali-sekali berbohong”. Itu menjadi pelajaran moral yang tidak bisa ia lupakan.

Hal yang terpenting menurut Mr. Prayugo adalah mengetahui resiko terbesar yg kita lakukan dari pilihan yang kita ambil. Kalau begitu, lalu kenapa kita harus takut mengakui kesalahan? Apakah alasannya karena kita takut menanggung resiko? atau karena kita tidak mengukur resiko terbesar yg diterima itu akan seperti apa?



*Belajar untuk Tidak Mengulangi Kesalahan yang Sama 2x

Orang yang benar-benar serius dan mau berkembang, ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama 2 kali. Pada waktu seseorang punya kesalahan...kita harus belajar dan memahami bahwa itu semua pasti pernah terjadi.


Tapi bagaimana cara memperbaiki kesalahan itulah yg penting?!


Billy as a Co-Host juga menyampaikan bahwa “Tidak melakukan apapun juga adalah suatu mistakes. So.. sebaiknya kita pelajari kesalahan kita agar tidak mengulangi kesalahan yg sama 2x”. Ada Saying seperti ini “ Belajarlah dari kesalahan orang lain” --- Jadi kita bisa belajar dari kesalahan diri sendiri dan kesalahan orang lain. Dan alangkah sangat berharga kalau kita bisa belajar dari kesalahan orang lain.
Harus belajar dari orang lain!

Billy menambahkan bahwa dirinya sering mengamati orang-orang yang sukses dan yang belum sukses. Dan bila kita bisa belajar dari kesalahan orang lain, itu sangat berharga buat kita...tidak harus sampai berdarah2 atau terjatuh berkali-kali untuk bekerja keras menuju tujuan. Jadi menuju ke tujuan bisa dengan cara yg lebih cepat dengan belajar dari kesalahan orang lain daripada kesalahan diri sendiri.

Kita bisa belajar dari orang lain, dari anak buah kita, dari boss kita. Semua masalah dalam hidup adalah proses untuk membuat mental kita menjadi dewasa dan karakter kita berkembang.
Yang kita butuhkan adalah KEPEKAAN. Harus peka terhadap keadaan sekeliling kita. Apakah itu mengetahui info dari News di TV, baca buku, ngobrol dengan teman ataupun melalui Experience yang di share. 

Mr. Prayugo kembali menambahkan bahwa pada waktu kita melihat orang-orang sukses, sebetulnya lihatlah bukan pada waktu dia sukses tapi pada waktu proses atau cara dia menuju sukses yaitu pada saat seseorang mengatasi masalah maupun mengambil pilihan dalam proses itu.
Ada seorang tokoh pembuat besi asal India...dia pernah di Surabaya merintis karirnya. Tapi sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dan yang perlu kita lihat adalah bagaimana caranya ia bangkit dari kegagalan.


* Apakah kesalahan yg berulang-ulang itu adalah suatu kebodohan?

Mr. Prayugo share mengenai pengalamannya : Dulu orang pernah bilang...”bikin perusahaan kok cuma ada satu merek dari thn 89. Gimana mau berhasil?!”. Tapi saya tidak menggubris..tetap perusahaan kami fokus hanya pada satu merek..tidak banyak merek.

Bahwa kegagalan itu bukan lawan dari berhasil.--> tapi BELUM berhasil. Hidup itu proses. Tergantung cara pandang. 


Kalau akibat kesalahan kecil kita menghukum diri sendiri itu namanya GAGAL...tapi kalau kita menghadapinya dengan “SAYA BELUM BERHASIL”.....itu lebih baik.

Lihat konteksnya dulu mengenai kesalahan berulang-ulang itu adalah kebodohan atau tidak. Tapi kalau kita punya keyakinan bahwa yg saya lakukan bukan kesalahan, namun hanya belum berhasil saja ..so let’s do it....tetap maju!

Biasanya setelah sekian tahun baru kita menyadari akan pilihan yang dulu pernah kita buat. Mungkin kalau saya dengerin pendapat orang lain “saya salah” mengenai hanya satu merek yang dikembangkan setelah sekian puluh tahun .. tidak mungkin saya bisa sampai di tempat terbaik saat ini.
Tidak ada kata terlambat. Kalau merasa terlambat itu kesalahan. 


*Bagaimana menghadapi rasa takut salah?atau takut dalam mengambil keputusan?

Manusia hidup itu harus mengambil keputusan, tidak bisa dihindari. Selalu pertimbangkan resiko yg kita terima (Ok..misalnya pengen resiko yang paling kecil. Atau misalnya kalau ada resiko paling besar dari keputusan yang kita buat....kita harus tahu resiko itu seperti apa).
Misalnya kita akan kena sanksi, tapi bila keputusan yg kita ambil kita punya alasan yg tepat.,...ngapain kita takut. Karna kalau kita takut ambil keputusan...ya...tidak akan pernah menikmati hidup.

Billy menjelaskan kita harus Calculated risk..... bukan yg gambling. Kita coba hitung resikonya, baik buruknya. 


 Sebab bila kita takut kita tidak akan mengalami sesuatu..kita hanya sampai pada tahap “berandai andai”...dan hanya hidup dalam kehidupan yg bertanya-tanya dan momentum akhirnya berlalu begitu saja. 


PERSIAPAN itu penting! MIND SET itu paling penting. 



*Kenapa harus Learn From Mistakes?

Menyalahkan diri sendiri dan tidak bangkit itu adalah kesalahan terbesar. Berbuat kesalahan memberi kita kesempatan untuk belajar dan berkembang.

*Bagaimana kita tetap bisa menjaga dan me-manage emosi bila tetap disalahkan semua pihak?

Secara psikologis, manusia punya 4 karakter dan reaksi bisa berbeda-beda. Ada karakter Kolerik, Plegmatis, Melankolis, dan Sanguinis. Nah, Koleris dan Sanguinis sangat aktif menghadapi reaksi.
Pada waktu kita melakukan sesuatu kesalahan..itu tidak bisa dipungkiri...orang berbeda-beda. Orang yang koleris dan sanguinis akan terlihat ekspresi dari raut wajahnya.

Mr. Prayugo berbagi : saya melihat orang yg seperti itu dari atasan saya dan setipe seperti saya....pernah saya dikatakan salah di depan orang walaupun saya pimpinan. Untuk itu, ada saatnya menerangkan sesuatu kepada bawahan atau rekan kerja kita. Waktu saya pernah mengalami hal seperti ini, saya datengin face to face...dan saya jelaskan pada karyawan saya apa saja resiko dari alternatif yg dipilih. 


Yang penting bukan seberapa reaktif nya kita...tapi bagaimana kita smart dalam bereaksi akan hal tsb. 



Hal itu terjadi bukan hanya kepada kita. Yang penting mau belajar. Hidup harus membuat keputusan dan berani berbuat kesalahan!
Kalau kita disalahkan orang lain ...kita harus bilang “Thank You”. Ketika kita salah tapi orang lain tidak ada yg berani bilang...nah justru itu...yg salah..kita tak akan pernah belajar dari kesalahan. Dan budaya seperti ini yang ironisnya sering terjadi pada orang Indonesia...yaitu takut atau segan mengatakan kalau sesuatu itu salah..malah didiemin aj. Kultur kita “point fingers”..& menyalahkan orang lain.

Yang perlu dipahami adalah bahwa melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu adalah sama-sama sebuah pilihan dan selalu ada konsekuensi nya. 




Sekarang balik lagi ke kita....mau yang play safe saja atau kita mau coba hal-hal baru dan berusaha memperbaiki tempat kita bekerja. Ini kesempatan untuk melakukan sesuatu!


*Bagaimana bila sering dikhiananti oleh mitra bisnis?

Suatu reaksi untuk tidak mudah percaya lebih dulu sebelum mempelajari dan mengetahui ada prospek bisnis adalah reaksi yang sebaiknya kita miliki.
Kalau kita mau tau hati orang sebenarnya..toh kita tidak pernah tau apa dia punya maksud jahat atau baik. Bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui hati di balik manusia.
Adalah sikap yg baik pada saat kita tidak tau dan berhati-hati pada mitra bisnis yang baru kita kenal. Yang salah adalah pada saat kita terus menerus curiga dan berandai-andai ..sehingga akhirnya orang berpikir “ jangan-jangan.....nanti begini..begitu..jadi membuat orang ragu”.
Ini adalah suatu pembelajaran untuk karakter orang.

*Trauma akan kesalahan. Apa tips untuk menghadapi trauma itu?

Trauma itu kondisi yg berlebihan ...merasa takut disalahkan. Yang menjadi pertanyaan apakah kita bisa hidup di dalam trauma..apakah kita bisa berkembang dan mencapai cita-cita kita apabila trauma?!
Setiap jalan harus ada resiko. Jadi kenapa harus hidup dalam trauma? Karena itu kan berarti kita hidup di masa lalu sedangkan masa lalu itu sudah berlalu...tidak dapat diulang.


TOP WORDS:
Dalam hidup ini, yang terpenting bukan berapa banyak kelebihan yang kita punyai tapi berapa banyak kelemahan yang akan kita ubah. 
Kalau kita bicara kelebihan kita berapa banyak..itu akan sombong. Tapi kalau menyadari kelemahan dan kesalahan...itu akan membuat kita humble. Itu bisa jadi dorongan dan semangat 
Kalau kita takut...maka kita harus belajar untuk mengubah rasa takut!!



Sumber : 
Siaran YOT Live Billy Boen– “Learn From Mistakes” (Belajar dari Kesalahan)
21 Januari 2010
buku

Just Perform

21.40

Topik  "Just Perform" ini adalah salah satu topik yang paling saya sukai dari buku karya Billy Boen "Young On Top". Pada hari Rabu, 13 Januari lalu, saya mendengarkan siaran LIVE Young On Top di KisFM 95.1 dengan Billy Boen-sang penulis sebagai Co-Host siaran ini dan Steven Tjen-Executive Direktur CBRE  sebagai tamu di episode "Just Perform". 

Karena ketertarikan saya pada topik "Just Perform" ini, saya menuliskan sharing LIVE mereka dalam catatan kecil ini :) dan tentu saya juga ingin membaginya ke teman-teman di sekeliling saya, salah satunya ke teman-teman yang mungkin sedang membaca blog ini. Percaya dech...sharing ini bemanfaat untuk motivasi kerja kita :) tidak hanya untuk dibaca dan didengar tentunya..tetapi juga di-realisasi-kan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. 

So...please enjoy sharing dari YOT Live :

Steven Tjen (Executive Direktur CBRE) berbagi mengenai pengalaman karirnya hingga mencapai sukses seperti sekarang ini. Sekilas tentang karir yang digelutinya saat ini, Steven Tjen memegang peranan penting di CBRE dan bekerja sama dengan para major clients seperti Channel, Dolce &Gabana, Zara, HP dan masih banyak lagi. Ia adalah lulusan Akuntansi dari Universitas Parahyangan (Bandung) yang di awal karirnya ia bergabung dalam properti industri, salah satunya terlibat untuk pembangunan Tanjung Lesung Beach Resort.

Now,  mengenai topik "Just Perform" :
Steven Tjen berbagi mengenai prinsip yang ia miliki dalam bekerja yaitu "kerja tidak pernah perhitungan". He said "Work Hard, Work Smart". 
Memang pada umumnya-dalam pekerjaan sehari-hari, kita seringkali mengeluh atau nge-"dumel" bila atasan meminta kita untuk mengerjakan sesuatu yang di luar job-desc kita. Padahal ini adalah opportunity untuk kita mengembangkan karir di kantor. Dengan mengerjakan sesuatu di luar job-desc departemen kita....tentu kita bisa belajar sesuatu yang baru. Lihat sisi positif  dari bekerja ....udah belajar gratis..dapet gaji lagi :D

*Kerja jangan perhitungan
Dalam menjalankan tugas sehari-hari di kantor, sudah seharusnya kita menjalankan kewajiban sebagai anggota perusahaan..baru kemudian menuntut hak. Pada waktunya, perusahaan akan memperhatikan kenaikan gaji dan promosi jabatan. 

*Bagaimana agar IKHLAS dalam menjalankan pekerjaan yang sebenarnya di luar job desc atau di luar tugas departemen kita?
Yang perlu dipahami adalah bekerja bukan cuma dihitung dengan uang. Ada benefit lain yaitu network dan knowledge. It’s not only about money!

Billy Boen mempertegas bahwa Bersyukur (Grateful) ..itu salah satu langkah yang dapat membuat kita ikhlas menjalankannya. Bersyukur karena kita sudah punya pekerjaan, itu first point. Lalu kedua adalah keinginan untuk selalu belajar. Dengan keinginan untuk terus belajar, maka dengan sendirinya kita termotivasi.....it’s not only about the money!
Ketiga, punya pandangan bahwa segala sesuatu ada imbalan (langsung atau tidak langsung). Sehingga kita pun akan lebih enteng dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab...dan tidak menjadikan pekerjaan sebagai beban!

*Bagaimana bila kita rajin menjalankan tugas pekerjaan yang diinstruksikan bos. Tapi kemudian lama-lama jadinya seperti “dimanfaatkan” oleh bos atau dengan kata lain saya kerja terus...boss gak kerja-kerja? Mungkin akan jadi demotivated khan?
Ketika diberikan banyak tugas, bahkan di luar job desc..kita harus berterima kasih. Why? Karena kita mendapatkan benefit. Kalau kita bisa melakukannya dengan baik..itu merupakan suatu prestasi. Secara profesional kita melakukan pekerjaan dengan tekun....bahkan menjalankan pekerjaan yang harusnya menjadi porsi bos justru benefit untuk kita sebagai bawahan belajar banyak dan menguasai pekerjaan bos. Pada waktunya pemilik atau big boss pun  akan mengetahui kinerja kita. Bukan tidak mungkin, bila bos kita pindah atau tidak di tempat itu lagi, kita bisa dipercayakan menggantikan posisinya...karena big boss berpikir...siapa lagi yang tau dan mampu mengenai pekerjaan ini bila bukan anda misalnya yang adalah bawahan dan punya kompetensi untuk menjalankan tanggung jawab tsb.

Atau misalnya kita mendapat lowongan kerja di tempat lain....mungkin kita tidak akan kaget dengan kerjaan yang diberikan karena sebelumnya sudah pernah menangani pekerjaan seperti itu (karena sering dan rajin mengerjakan pekerjaan yg dikasih boss).

Jadi..jangan demotivated! Justru harus motivated. Bagaimana rasanya bila sebaliknya....aktivitas dimatikan...we are not doing anything..lebih tidak enak lagi bukan?! Kalau perlu be pro-active ke boss...”kerjaan apa lagi boss...ayo sini saya kerjakan”hehehe.

Pandanglah setiap pekerjaan yang diberikan sebagai suatu opportunities. Kita bisa menerima reward itu sekarang atau suatu hari nanti. ~ YOT

   


*Bagaimana bila overloaded dalam pekerjaan?
Pandanglah 'Overloaded' dalam pekerjaan sebagai  kesempatan untuk belajar! Selain itu kita khan juga harus punya kemampuan untuk mendelegasikan pekerjaan. “Team Work” itu yang penting.
Kesuksesan dapat diraih dengan Team Work. Belajar memahami pekerjaan yang Urgent dan Important.  Tentukan skala prioritas dalam pekerjaan kita. Bila kita melihat pekerjaan “terlalu berat”, itu perasaan kita saja. Jangan cepat menyalahkan perusahaan dan jangan berasumsi kita melakukan semuanya.
So...belajar untuk Beyond Your Job Desc....One Day The Reward Will Come...

*Bagaimana bila kita merasa sudah melakukan pekerjaan semaksimal mungkin tapi perusahaan seolah tidak memperhatikan kinerja kita?
Stop menilai diri sendiri! Terbuka dengan orang lain. Lihat diri kita juga dari pandangan orang lain, apakah kita benar-benar sudah memberikan yang terbaik?!
Billy menambahkan mengenai pertanyaan ini, bahwa kita juga perlu bertanya pada atasan kita “Apa yang Anda/ perusahaan harapkan?”.

Misalnya kita sudah mencapai point 8, lalu kita merasa..saya sudah melakukan yang terbaik lho..tapi mungkin saja bagi atasan kita..ukuran terbaiknya adalah mencapai point 9,5. Ini berarti saya dan atasan berbeda visi mengenai ukuran terbaik tersebut.

Jadi berdiskusi dan temuilah atasan Anda. Tanyakan apa yang ia harapkan dan apa target yang ingin dicapai dengan demikian akan ada penyamaan visi. Sehingga apa yang dicapai sesuai dengan ekspektasi dan visi perusahaan.

Sumber : Siaran YOT Live- Billy Boen. "Just Perform" - 15 Januari 2010
Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2010 (10)
    • ▼  Agustus (1)
      • "Takkan Hilang"
    • ►  Juli (2)
      • What is PASSION ?
      • Symphony Music Entertainment
    • ►  Mei (1)
      • Tetap Percaya
    • ►  Maret (3)
      • See With The Inner Eye
      • Nyaris 12 besar Indonesian Song Festival goes to A...
      • Do Not Rely On Strength Alone
    • ►  Februari (1)
      • Keep Searching
    • ►  Januari (2)
      • Learn From Mistakes
      • Just Perform
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top