• Home
  • Music
  • Work & Values
  • MarComm & Branding
  • Travel
  • Books

Blog Penny Hutabarat

moment dan inspirasi

Waiting Outside the Lines

21.36

Have you ever listened to the song by Greyson Chance “Waiting outside the lines”?
Yes, that song is more likely talking about living your life to the fullest.

This is one part of the lyrics :
“Stuck in the same position, you deserve so much more. There’s a whole world around us, just waiting to be explored. I’m waiting, waiting, just waiting outside the lines”

Yeah..sometimes we are afraid of taking chances..right? We play safe and just sit around.
People are often more comfortable with things that never change..same routines, orders, and same bought brands (maybe :) )

What I want to share in this note, isn’t about Greyson Chance :) .  It’s about encouragement for my self and everyone who read this note. That the opportunity is always waiting in front of us and that’s our choices to go ahead and grab it or not. 

At this very moment I passionately learn about the music marketing. I realized that from 5 years ago I has always been interested in something that related with marketing and music. But I didn’t know what I needed to dig and explore them.  

Now, I just feel that it is like puzzle of my life that the desire I had before..is still shaking my heart and taking control of my brain until today.I think that’s one of the reason why I choose the marketing major on my previous study. Because I have a curiosity to explore about marketing. And by now, I think the focus of marketing’s field which I want to explore is music marketing or entertainment marketing.
Maybe someday I can build a music business (I wish..lol)

I am sure that we have to ready to dip our toes into something refreshing and new…
 it, go out and wait outside the lines..”
menulis

Passion to Write

01.09
Saya menemukan diri saya memiliki passion dalam menulis, tepatnya pada 5 tahun belakangan ini. Walaupun sebenarnya sejak kecil saya sudah senang menulis, tetapi keseriusan untuk mencintai dunia menulis itu kian muncul akhir-akhir ini. 

Menuliskan apa yang saya lihat, baca dan dengar atau yang saya perhatikan dari sekeliling. Itu adalah kebiasaan menyenangkan yang saya geluti dari kecil. Sejak SD, kemanapun pergi saya selalu membawa buku (organizer) kecil dan pulpen untuk menuliskan apa yang saya rasakan dan yang "menggugah" hati saya untuk menuliskannya. 
Di bangku sekolah hingga saat kuliah, buku catatan saya seringkali menjadi acuan bagi teman-teman sekelas untuk belajar...:) mendekati masa ujian, mereka akan meng-copy catatan dari tulisan tangan saya itu. Hehee..rasanya menyenangkan dan bersyukur apabila yang kita lakukan dengan hati senang juga bisa bermanfaat bagi orang lain. 

Mungkin itu salah satu alasan saya juga memilih jurusan komunikasi karena saya senang menulis. Untuk materi belajar di sekolah atau kuliah, biasanya saya menuliskan materi tersebut 2 (dua) kali. Yang pertama adalah catatan dari hasil apa yang saya dengar di kelas, dan yang kedua adalah rangkuman catatan dengan bahasa saya sendiri yang disertai gambar atau mind maps untuk mudah memahaminya. Sedangkan tulisan-tulisan yang sifatnya sharing tentang pengalaman, event atau personal development biasanya mengalir dari pikiran dan langsung saya tuliskan bila waktu pun memungkinkan :)

Keyakinan untuk menulis ini semakin tinggi ketika saya mulai belajar menulis lagu (song-writing) dari tahun 2008. Lagu yang saya tulis dan ciptakan melodinya itu kemudian pernah saya ikutsertakan dalam Indonesian Song Festival. I'm so glad karena saat itu lagu saya masuk dalam 12 besar sebagai finalis dari seleksi hampir 5000 karya lagu. Sejak saat itu, saya semakin yakin dan semakin giat untuk menulis lagu. 

Pekerjaan saya kebetulan juga menuntut kemampuan untuk menulis, yaitu menyusun Press Release, artikel untuk website kantor, inhouse magazine dan beberapa media publikasi lainnya yang dipergunakan oleh institusi tempat saya bekerja. Beberapa tulisan artikel saya di posting di majalah Bitmagz dan website CS. Sebagian dari artikel pada majalah dan web tersebut juga ada yang merupakan tulisan dari rekan-rekan dan tim di divisi saya. 
  
Yang saya dapatkan dari menulis adalah kebahagiaan ketika bisa menuangkan apa yang kita pikirkan dan rasakan  serta membaginya (sharing) dengan orang lain. Itulah value penting yang saya yakini dari hobbi maupun passion menulis. Selain itu, dalam menulis kita tidak akan pernah berhenti belajar..akan selalu ada hal-hal baru yang kita temukan dan kita kembangkan. 

Semoga passion untuk menulis ini bisa bermanfaat untuk orang lain. "Write because you love to write". Jangan pernah takut salah dengan tulisan yang kita tuangkan, pelajaran terbaik akan muncul dari sana. Biarkan pikiran kita menyuarakan imajinasinya, dan tangan kita menuliskan keindahan yang mengalir dari hati. 

"If you love writing, if you want to write, the rest will fall into place (Matt Cheuvront)"

 



buku

Cuplikan Buku : "Who Moved My Cheese"

20.03

labirin
Sniff dan Scurry adalah dua ekor tikus yang bersahabat. Mereka bangun setiap pagi dan pergi bersama-sama untuk mencari cheese (keju) sebagai bekal makan siang mereka. Sniff punya sifat yang peka, dengan mengendus-endus dia dapat mengetahui dan mencari dimana letak cheese yang menjadi santapan hari-hari mereka. Sedangkan Scurry, ia selalu bergegas, siaga, kadang tergesa-gesa namun cepat. 




Hampir setiap hari, Sniff dan Scurry mengatur strategi bahkan mengubah cara dan strategi mereka untuk mencari dan mendapatkan cheese di labirin-labirin tempat mereka biasa mendapatkan cheese yang lezat. Strategi yang mereka rencanakan untuk menemukan cheese tak pernah rumit dan berbelit-belit, mereka tidak menganalisis begitu dalam dan lama untuk mendapatkan cara bagaimana menemukan cheese di labirin yang berkelok-kelok dan sulit dilalui. Sekali waktu mereka mencoba mengelilingi labirin itu, dan tidak selalu mereka bisa mendapatkan cheese untuk santapan mereka. Sehingga mereka harus berpindah ke labirin tempat yang lainnya dan mulai mencari-cari cheese lagi.
Scurry



Sniff















Mereka sudah saling mengenal kemampuan masing-masing, saat sampai di labirin tempat dimana mereka berusaha mencari cheese, biasanya Sniff langsung mengambil langkah perlahan mengendus-endus…hidungnya sangat peka..ia seolah menjadi penunjuk arah ke tempat dimana cheese berada. Scurry tidak tinggal diam, ia menggunakan kemampuannya yang dapat berlari cepat, siaga dan tak mudah menyerah. Hari itu, saat mencari cheese, mereka menemukan suatu tempat di dalam labirin, yang penuh dengan cheese di kanan kiri dan depan mereka. Sniff dan Scurry merasa senang dan bangga karena mereka bisa menemukan dan mendapatkan cheese yang begitu banyak dan bisa menjadi santapan mereka untuk berhari-hari. 

Seminggu berjalan, cheese yang mereka dapati sudah habis persediaannya. Di saat itu pula, Sniff sedang tak bersemangat dan hanya terbaring di atas tempat tidurnya. Ternyata Sniff sakit, akhirnya Scurry pun pergi sendirian ke labirin untuk mendapatkan cheese sebagai santapan hari itu.  Ia terus bergegas, berlari cepat dan mencari ke setiap jalan berkelok-kelok di labirin kemudian berlari lagi dan berlari lagi mencari-cari. Ternyata ia tak menemukan sedikit pun cheese hari itu, justru Scurry merasa kelelahan dan sulit untuk kembali pulang karena ia telah menghabiskan waktu berlari dan tergesa-gesa mencari cheese kemana-mana. Ia menyadari sulit rasanya mendapatkan cheese tanpa kehadiran Sniff yang peka mengendus-endus dan selalu menjadi ’penunjuk arah’ bagi Scurry untuk berlari mendapati letak cheese berada. Hingga 3 hari lamanya, Sniff sakit dan Scurry tidak juga menemukan cheese untuk santapan mereka. 

Di hari berikutnya, setelah Sniff kembali merasa lebih baik dan siap untuk memulai perjalanannya bersama Scurry, mereka mulai meraih keberhasilan-keberhasilan di setiap labirin berkelok-kelok yang mereka lalui. Mereka mulai mengatur strategi kembali, dalam waktu yang singkat dan tidak rumit mereka mulai bergerak dan berhasil menemukan cheese yang jumlahnya lebih besar dari sebelumnya. Bahkan mereka tidak pernah kekurangan cheese dalam waktu lama karena mereka menemukan ruangan besar di tengah labirin yang penuh terisi cheese yang lezat.

Cerita ini merupakan suatu ilustrasi atau mungkin dapat dikatakan analogi dari kehidupan pekerjaan di hari-hari kita. Kita harus menyadari bahwa team work itu penting. Kita harus memahami dan mengenali kemampuan/ potensi rekan kita bahkan potensi diri kita sendiri. Terkadang strategi yang kita rancang untuk memperoleh apa yang kita harapkan dan inginkan pun tak perlu terlalu dalam dan berbelit-belit. Kita hanya perlu memulainya dan mengerjakannya seperti Sniff yang peka dan Scurry yang lincah dan cepat. Kita tak akan pernah tahu bila mungkin kita terlambat mendapatkan cheese (sesuatu yang kita inginkan atau menjadi tujuan dan target kita), hanya karena kita begitu lama duduk dalam suatu masalah dan terus berpikir untuk menemukan caranya. Kita perlu memulai dan mengerjakan, sebab ide dan rencana-rencana mungkin akan muncul bersamaan dengan saat kita mulai menjalani dan mengerjakannya. 


Bekerja secara team work  menunjukkkan bahwa kita individu-individu yang saling membutuhkan. Tanpa Sniff yang peka, akan sulit bagi Scurry untuk mulai beraksi mencari apa yang mereka impikan/ inginkan.
Satu hal, mereka sama-sama punya tujuan yang jelas yaitu mendapatkan cheese (yang menggambarkan tujuan/ keberhasilan/ harapan mereka). Itu juga yang harus menjadi bagian dalam kehidupan kerja kita yaitu memiliki tujuan yang jelas dan visi yang sama.
Dengan tujuan dan visi yang sejalan, saya-Anda dan rekan-rekan lainnya dalam dunia kerja dapat saling melengkapi untuk meraih keberhasilan-keberhasilan yang diharapkan.



*Ini adalah cuplikan buku " Who Moved My Cheese" (author : Spencer Johnson), yang saya narasikan kembali secara singkat dengan bahasa sendiri.

focus

Focus and Connection

19.48

Di saat weekend yang santai, menikmati waktu untuk duduk dan merenung, satu hal yang seringkali “hinggap” dalam benak saya adalah mimpi dan cita-cita yang rasanya entah sudah berapa kali saya tuliskan dan saya gambarkan dalam “kotak impian” saya. Hampir sering saya merancang kumpulan bayangan dan proyeksi saya akan cita-cita itu. Kadang rasanya seperti puzzle yang masih terpisah-pisah dan belum tersambungkan. 

Ketika saya membuka catatan akan kumpulan cita-cita itu, ternyata beberapa diantaranya telah terwujud. Itu tentu bukan karena rancangan yang pernah saya tulis, saya gambar atau saya tuangkan di dalam “kotak impian”. Tapi karena mimpi-mimpi itu Tuhan izinkan untuk menjadi kenyataan. Hanya karena Anugerah-Nya. 

Manusia tentu tidak akan pernah berhenti bermimpi atau berharap. Satu impian terwujud, lahir impian-impian lainnya.  Mimpi dan cita-cita kita di waktu kecil adalah sesuatu yang berharga, kadang masih tersimpan hingga kita besar dan tumbuh dewasa.
Apa yang ingin saya bagikan dari tulisan ini? Apa hubungannya dengan Focus and Connection?

Saat tumbuh dewasa, kita semakin memiliki berbagai tanggung jawab dan peran. Terkadang kita tenggelam dalam rutinitas pekerjaan dan lupa akan mimpi/ cita-cita yang “hadir” dan masih “tinggal” di benak kita. Diantara kita tentu pernah berpikir apa dan dimana passion saya, apa yang dapat saya kembangkan dari dalam diri ini. Jawabannya mungkin ada dalam diri kita sendiri, ada dalam mimpi/ cita-cita yang “hadir” dan “tinggal” itu. Namun seringkali mimpi itu terkubur karena kesibukan dan rutinitas yang kita bangun. 

Focus. Sepertinya ini kata kunci yang harus selalu saya ingatkan pada diri saya sendiri. Fokus dengan talenta dan keterampilan yang saya miliki. Fokus dengan plan yang pernah dirancang, meskipun pada realitanya tidak semua akan berjalan sesuai rencana tersebut. Tetap fokus!

Connection. Apa yang kita kerjakan hari ke hari tentulah rangkaian yang berkesinambungan dan berhubungan satu sama lain, apakah kita sadari atau tidak. Satu demi satu puzzle-puzzle saling berhubungan. Kata kunci berikutnya yang saya pelajari adalah membangun connection dari mimpi/ cita-cita yang pernah dibangun dengan apa yang kita kerjakan saat ini dan harapan di akan datang.



#Find what you want out of life,  find what you are willing to leave behind in order to get it and then connect that purpose every single day with what you do and you just may actually catch a glimpse of the magic that owning a small business can bring (Randy Beckett) #
 


dreams

Keep Dreaming, Keep Doing

03.20
Pagi ini saya disambut dengan kalimat sederhana yang menyemangati diri "You're braver than you believe,stronger than you seem & smarter than you think.So just action!". Kalimat ini saya temui di twitter Prof. Rhenald Kasali yang menginspirasi. 

Beberapa hari lalu, saya kebetulan bertemu dengan kawan lama yang saat ini sedang sibuk menggeluti dunia digital dan menjadi digitalpreneur. Dari perbincangan kami, ia mendiskusikan sesuatu yang berhubungan dengan musik digital. Apa yang ia utarakan kepada saya adalah issue atau topik yang juga selalu saya gaungkan di pikiran saya sekitar 2-3 tahun lalu. Ya..sesuatu yang pernah menjadi impian dan mengusik pikiran saya untuk mewujudkannya saat itu. 

Bahkan 3 tahun lalu, saya dan seorang teman sempat berupaya memulai mimpi kami  untuk project yang berhubungan dengan musik digital. Tapi kemudian mimpi/ impian itu tersisihkan karena pada tahun itu saya mulai sibuk melanjutkan studi dan rekan saya hampir dipadati dengan jadwal mengajar. 
Dan yang menggelitik pikiran saya adalah ketika secara 'kebetulan' saya bertemu dengan teman yang sedang menggeluti digitalpreneur dan ia mendiskusikan sesuatu yang sejujurnya pernah saya impikan dulu. Ini membangkitkan kembali 'mimpi' itu dan memicu semangat saya untuk memulai dari awal dan mencobanya. 

Waktu itu saya sempat menghentikan keinginan untuk terus mempelajari musik digital (termasuk marketing dari sisi digital music). Selain itu, sy pernah merasa bahwa saya tidak cukup mampu dan tidak cukup pandai mewujudkan ide ini. Apalagi sesuatu yg berhubungan dengan digital music masih sedang saya pelajari, saya belum paham betul dan belum cukup berani untuk mewujudkan ide-ide tsb. Saat itu saya melihat bahwa sepertinya sudah banyak yang mulai mengembangkan beberapa ide dan inovasi dalam dunia musik digital. 

Tapi kemudian perbincangan dengan kawan baru-baru ini membuat saya 'tergugah' kembali. Tentu dari sisi pengembangan ide dan inovasi di bidang ini, masih banyak ceruk maupun opportunities yang dapat dikembangkan untuk musik digital.
 So..i said to myself 'kalau bukan sekarang waktunya untuk memulai, kapan lagi! Kalaupun tidak berhasil dengan ide ini, yang penting saya sudah mencobanya".

 Perbincangan santai dengan teman lama...membangkitkan kembali salah satu mimpi saya. Dan kalimat tweets yang saya sampaikan di awal, cukup menyemangati saya untuk 'just action..do it'!
   
So....let's keep dreaming and keep doing!








marketing

Simplicity is Powerful

03.26
Jangan menutup mata dengan sesuatu yang terlihat sederhana :) Seringkali yang sederhana juga memiliki kekuatan yang luar biasa.  Ketika kita mengerjakan sesuatu, muncul ide-ide yang bisa jadi "membanjiri" pikiran kita sehingga semakin sulit untuk di-elaborate dan di-implementasikan. 

Bila berbicara tentang brand strategy, kita dapat melihat contoh nyata dari beberapa brand yang sangat kuat seperti Google, Amazon, dan Apple. Kesuksesan brand tersebut bisa dikatakan berhubungan langsung dengan prinsip "simplicity". Google, Amazon dan Apple berupaya menciptakan sesuatu yang memudahkan penggunanya (simpler for their users). 

 Mari kita lihat, Google pada tampilan mesin pencari google search...tidak menampilkan design yang rumit dan spektakuler.Ia konsisten menampilkannya secara sederhana dengan blank box yang clean. Lalu, Amazon dengan 1-st click ordering nya, menjadi cara luar biasa yang memudahkan siapapun untuk melakukan pemesanan pembelian hanya dengan satu kali klik. Apple, memanfaatkan prinsip simplicity sebagai kekuatannya melalui kehadiran iTunes store, iCloud storage dan Apple system lainnya yang bekerja secara terintegrasi, fits together dan menyederhanakan interaksi. Bahkan ketiga brand ini mampu membuat kita sebagai konsumennya, melakukan hal yang extraordinary melalui pengalaman (experience) yang diciptakan oleh brand ini.

Its simplicity is also its strength!

Ketika  kita  memulai dan berfokus pada simplicity, kita akan lebih cenderung dapat  memahami konteks, menggali lebih dalam, dan menghindari kecenderungan untuk menambahkan ide-ide (yang bisa jadi kian meluas dan sulit dijangkau). Beberapa point penting yang saya pelajari dan dapat saya bagikan untuk kita bersama-sama belajar membangun prinsip "simplicity" ini yaitu :
  • Reduce! Kurangi dan lepaskan yang unnecessary, sehingga kita dapat berfokus pada sedikit ide dan konsep untuk kemudian menggalinya lebih dalam. Do less of it and get it DONE. 
  • Don't add another thing! Apabila kita menemukan dua atau tiga hal untuk dikerjakan bersamaan dan digabungkan ke dalam ide yang kita miliki,  mari kita bawa dan keep hal tersebut, sampai kemudian dapat dijalankan bersamaan dan saling sinergis. Tapi jangan ditambahkan dengan fitur-fitur dan bumbu lainnya, tetap fokus dengan dua atau tiga ide utama yang kita pegang. Sebab, semakin sedikit semakin mudah bagi kita untuk memahaminya lebih dalam dan menganalisanya lebih cermat. 
  • Don't be too Complex! Hindari kompleksitas. Kembali ke ide utama dan berfokus, tanpa menambahkan pesan-pesan atau fitur-fitur yang membingungkan. Hindari "feature-itis" (fitur-fitur pelengkap yang bukan tujuan dan fungsi utama dari brand kita). Russ Meyer pernah menyebutkan dalam artikelnya : "great brands stand firm once they reach a level of simplicity, resisting the urge to add brand bells and whistles"
  • Consider the Context! Dengan memahami konteks, kita dapat menempatkan langkah dan strategi yang tepat sasaran. Bahkan brand yang kuat dan sukses, pasti memetakan dan menelusuri customer experience untuk menemukan cara agar dapat : menyederhanakan (simplify), mengurangi tahapan dan kerumitan (eliminate steps and complications) serta menambahkan value yang berdaya guna bagi konsumennya.  
  • Go deep! Pertimbangkan berbagai hal dan 'go deep' sehingga kita menemukan bagaimana strategi dan ide utama yang kita bangun dapat fit together. Simplicity disini juga berarti dapat meng-kolaborasi-kan beberapa ide yang berbeda menjadi satu konsep yang powerful.

Jadi, mari kita belajar dan melakukan prinsip "Simplicity" ini. Simplicity tak hanya konsep yang Powerful bagi brand strategy, tapi juga modal penting dalam aktivitas sehari-hari kita. "If we can't explain it simply, we don't understand it well enough" - Albert Einstein


 
moment dan inspirasi

The Answer

00.52
Pagi ini, saya mendapat kiriman lagu dari seorang sahabat : "The Answer". Lagu ini dinyanyikan oleh Corrinne May - seorang penyanyi dan penulis lagu berbakat yang menurut saya sangat inspiratif dalam setiap lirik yang diciptakannya.
Sebelum menerima kiriman lagu ini, saya sudah begitu menyukai lagu Corrinne May, namun belum pernah mendengar lagunya yang berjudul "The Answer" ini.

Saya dengarkan lagu ini di sepanjang perjalanan menuju kantor, liriknya begitu dalam dan seketika saya menitikkan air mata mengikuti keindahan melodi dan lirik lagu yang membuat saya merasa bersyukur. Bersyukur merasakan jawaban (answer) dari doa-doa yang kita sampaikan pada Tuhan. 

Saya merenungkan bahwa terkadang ada permintaan atau permohonan yang pernah seringkali kita pinta pada Tuhan di waktu yang lampau, namun mungkin kita lupakan karena seiring berjalannya waktu..permohonan kita bisa berubah atau terisi dengan permohonan lainnya. Satu hal yang saya rasakan yaitu bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun melupakan permohonan kita. Ia Maha Mendengar dan Menjawab.Bahkan ketika kita sendiri pun lupa pernah meminta hal itu padaNya. Bahkan ketika permohonan itu tak ada lagi dalam daftar doa kita. Namun, Tuhan Yang Maha Mendengar tetap memegang daftar permohonan yang pernah kita panjatkan..Ia tetap bekerja dan menyediakan pada waktuNya.

Di beberapa hari belakangan, saya menyadari bahwa Tuhan sedang meng-Anugerahkan sesuatu bagi saya dan keluarga yaitu seorang sahabat dan saudara yang kehadirannya seperti hadiah  dari Tuhan. Kehadirannya memberikan warna baru dan rasa syukur. Lagu ini tepat sekali seperti rasa syukur yang saya terima ketika merasakan berkat Tuhan ini.  I feel blessed and grateful...it's only by God's grace.

Tuhan adalah satu-satunya jawaban atas segala permohonan kita.  Waktu terus berjalan, kita melupakan apa yang berlalu di belakang kita dan terus melangkah ke depan. Namun satu hal, Tuhan tidak melupakan doa kita yang lalu dan kita belajar untuk menanti jawabanNya saat hidup kita terus melangkah maju.

Trimakasih Tuhan. Trimakasih sahabat-sahabatku, keluarga dan orang-orang yang menjadi jawaban Tuhan atas doa-doaku.

Trimakasih untuk lagu yang meng-inspirasi dan membuat kita merenungkan betapa baik dan indah kasih-Nya.

(The Answer)


I believe You are the answer 
to every tear I've cried
I believe that You are with me,
My rising and my light.
 
Give me strength when I am weary
Give me hope when I can't see
Through the crosses I must carry
Lord, bind my heart to Thee
 
That when all my days are over
and all my chores are done,
I may see Your risen Glory
Forever where You are.





moment dan inspirasi

Stop Trying To Do It All

19.51
Tidak jarang kita menemui orang-orang yang berusaha melakukan 'semuanya' dalam dunia kerja. They are doing too much. Atau mungkin juga mereka dituntut oleh atasan untuk melakukan banyak hal. I'm sure that is something wrong there. Faktor penyebabnya bisa karena perusahaan tidak memiliki "awak" karyawan yang berpotensi dan cukup kompeten untuk menjalankan core tugasnya. Sehingga hanya mengandalkan beberapa orang tertentu yang dipercaya, sayangnya untuk melakukan banyak hal. Faktor lainnya adalah kurangnya trust dari atasan. Saya yakin bila trust adalah modal utama yang dibangun, setiap "awak" bisa meng-eksplore dirinya lebih, tidak hanya karyawan yang dianggap handal tetapi juga yang lainnya bisa belajar dari yang handal dan mendapat kepercayaan untuk menjalankannya. 

To be trusted is a great compliment. 

Apabila kita menjadi salah satu orang handal yang dipercaya itu, tentu kita tidak ingin  menyimpannya untuk diri sendiri..bukan? Kita juga ingin rekan di sekeliling kita menjadi handal dan menguasai pekerjaannya, sehingga dapat berjalan bersama, bekerja sama untuk mencapai tujuan. 
Stop trying to do it all! In ihal yang terbersit di pikiran saya melihat hal tersebut. Sikap yang mencoba 'do it all' seolah seperti berputar dalam suatu 'lingkaran' situasi tanpa tahu..what is the main purpose.

Nah..masalahnya adalah bisa jadi faktornya bukan karena sifat pribadi tetapi tuntutan atasan atau tuntutan pekerjaan. Apabila faktor itu datangnya dari atmosfir dan sistem pekerjaan, menurut saya sebagai pribadi tetap kita harus berani katakan "stop trying to do it all"! Itu hanya akan menyebabkan stress yang unnecessary, fatigue dan conflict.

Dan bila itu karena sifat atau karakter pribadi yang selalu ingin 'do it all', maka katakan pada diri "stop trying to do it all" dan bangun kebiasaan-kebiasaan konkret untuk menghentikan sifat itu. Dengan demikian, saya yakin kita akan memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk berkonsentrasi serta menaruh perhatian dan energi kita pada hal-hal yang lebih "important" dan memiliki value. 

We are become effective by being selective!
Newer
Stories
Older
Stories

Singer-Songwriter


Indonesian singer-songwriter, Public relations, Musicpreneur.
Debut Album "Bountiful Eyes" (Itunes, Spotify, Physical CD).
-- pennyhutabarat.official@gmail.com
http://pennyhutabarat.com
--


Blog ini berbagi tentang music, life & muses, work, travel dan books.
"Whatever your Dream is, Make It Happen!"

Top Article

Waktu = Nilai Hidup, Kesempatan dan Catatan Perjalanan

W aktu adalah tentang nilai hidup.  Tentu kita mengetahui betapa pentingnya waktu, namun seringkali kita mengabaikan dan melupakannya. Ada...

Blog Archive

  • ▼  2021 (4)
    • ▼  Oktober (1)
      • The Go Giver
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (40)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (37)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (22)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (27)
    • ►  Desember (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2010 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)

trazy

trazy.com

Labels

  • Vocademia UI
  • bountiful eyes
  • buku
  • dreams
  • festival menyanyi
  • focus
  • impian
  • independent musician
  • kolaborasi
  • make it happen
  • menulis
  • mini album
  • musik
  • passion
  • perjalanan
  • seoul
  • simplicity

Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top